Follow Us :              

Diprediksi, 2,1 Juta Pengguna Jalan Lintasi Jateng Pada Natal dan Tahun Baru

  16 December 2019  |   10:00:00  |   dibaca : 742 
Kategori :
Bagikan :


Diprediksi, 2,1 Juta Pengguna Jalan Lintasi Jateng Pada Natal dan Tahun Baru

16 December 2019 | 10:00:00 | dibaca : 742
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Diprediksi, pada libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020,  Jateng akan dilintasi sebanyak 2,1 juta pengguna jalan. Jumlah itu meningkat lima persen dari Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Pada tahun lalu, Jateng dilewati sebanyak 1.980.000 pengguna jalan.

"Bila jumlahnya kita bandingkan dengan masa lebaran 2019 lalu, terdapat kurang lebih 7,5 juta pengguna jalan yang melintas. Ini menunjukkan bahwa masalah yang kita hadapi tidak sebesar pada masa angkutan lebaran," beber Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Satrio Hidayat pada Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Persiapan Posko Terpadu Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 di UTC, Senin (16/12/2019).

Satrio menandaskan, meski masalah yang dihadapi tidak sebesar pada masa angkutan lebaran, pihaknya tidak menyepelekan. Perbedaan itu terjadi karena memang ada perbedaan karakter antara libur akhir tahun dan libur lebaran.

Sejumlah strategi, imbuhnya, sudah disiapkan untuk menghadapi libur panjang akhir tahun. Antara lain pembentukan sembilan koordinator bidang yang meliputi koordinator lalu lintas angkutan jalan, energi, kesehatan, penanggulangan bencana, penyelenggaraan kebutuhan pokok masyarakat, kamtibmas dan kominfo.

"Pemprov Jateng akan menyelenggarakan posko terpadu mulai 22 Desember 2019 sampai 3 Januari 2020 di Wisma Perdamaian. Sementara Mabes Polri akan melaksanakan poskonya mulai 23 Desember 2019 dan gelar pasukan pada 19 Desember 2019," ujarnya.

Untuk kebutuhan angkutan umum, tersedia 227.223 angkutan darat (837.240 seat), 143 kereta api (52.130 seat), pesawat 127 penerbangan (13.920 seat) dan kapal laut untuk 4.800 penumpang. Pada bangunan fasilitas keselamatan jalan, telah dipasang CCTV di lima titik lokasi, yaitu Dieng, Belik Pemalang, simpang Bawen, Kedaton Boyolali dan Jatinom Klaten.

"Ini kami lakukan mengingat pada lebaran kemarin, beberapa titik ini belum terpantau secara signifikan," ujarnya.

Mengantisipasi kemacetan di tempat wisata, pihaknya sudah mengimbau agar pengelola menyediakan tempat parkir ekstra, dan menempatkan personil kepolisian di kabupaten/kota setempat. Pengelola tempat wisata juga diminta untuk menyediakan tempat istirahat dan sarana prasarana yang layak bagi pengemudi bus wisata, sehingga bisa beristirahat dengan cukup.

Sementara untuk lokasi wisata yang rawan bencana banjir dan longsor, terutama di Dieng-Banjarnegara, Baturraden, Bandungan-Kab Semarang, Tawangmangu-Karanganyar, perlu disediakan alat berat. Untuk wisata pantai, dibutuhkan SAR.

Pj Sekda Provinsi Jawa Tengah Herru Setiadhie mengapresiasi persiapan-persiapan yang sudah dilakukan menghadapi libur Natal dan Tahun Baru. Persiapan tersebut tetap harus dilakukan meski persoalannya tidak sekompleks libur lebaran .

"Mudah-mudahan pada hari ini kita juga dapat mengkomunikasikan beberapa potensi yang sudah kita siapkan, dan menyusun strategi rencana alternatif yang harus kita antisipasi, apabila kondisinya force majeur," kata Herru.

Herru mengingatkan, jajarannya bersama TNI/ Polri  juga mesti waspada pada ancaman kamtibmas yang tidak terprediksi. Yakni orang-orang yang mempunyai kemampuan infiltrasi dan punya ilmu tersebut.

"Kalau copet, atau tindakan kriminal lain, itu predictable. Tapi yang bahaya di tengah keramaian dan kesibukan kita bersama, mereka melakukan infiltrasi. Ini yang harus kita waspadai," tandasnya. 

Hal lain yang mesti menjadi kewaspadaan adalah kemacetan karena pasar tumpah, daerah rawan lakalantas, kawasan bottle neck, dan peredaran makanan kadaluarsa.


Bagikan :

SEMARANG - Diprediksi, pada libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020,  Jateng akan dilintasi sebanyak 2,1 juta pengguna jalan. Jumlah itu meningkat lima persen dari Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Pada tahun lalu, Jateng dilewati sebanyak 1.980.000 pengguna jalan.

"Bila jumlahnya kita bandingkan dengan masa lebaran 2019 lalu, terdapat kurang lebih 7,5 juta pengguna jalan yang melintas. Ini menunjukkan bahwa masalah yang kita hadapi tidak sebesar pada masa angkutan lebaran," beber Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Satrio Hidayat pada Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Persiapan Posko Terpadu Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 di UTC, Senin (16/12/2019).

Satrio menandaskan, meski masalah yang dihadapi tidak sebesar pada masa angkutan lebaran, pihaknya tidak menyepelekan. Perbedaan itu terjadi karena memang ada perbedaan karakter antara libur akhir tahun dan libur lebaran.

Sejumlah strategi, imbuhnya, sudah disiapkan untuk menghadapi libur panjang akhir tahun. Antara lain pembentukan sembilan koordinator bidang yang meliputi koordinator lalu lintas angkutan jalan, energi, kesehatan, penanggulangan bencana, penyelenggaraan kebutuhan pokok masyarakat, kamtibmas dan kominfo.

"Pemprov Jateng akan menyelenggarakan posko terpadu mulai 22 Desember 2019 sampai 3 Januari 2020 di Wisma Perdamaian. Sementara Mabes Polri akan melaksanakan poskonya mulai 23 Desember 2019 dan gelar pasukan pada 19 Desember 2019," ujarnya.

Untuk kebutuhan angkutan umum, tersedia 227.223 angkutan darat (837.240 seat), 143 kereta api (52.130 seat), pesawat 127 penerbangan (13.920 seat) dan kapal laut untuk 4.800 penumpang. Pada bangunan fasilitas keselamatan jalan, telah dipasang CCTV di lima titik lokasi, yaitu Dieng, Belik Pemalang, simpang Bawen, Kedaton Boyolali dan Jatinom Klaten.

"Ini kami lakukan mengingat pada lebaran kemarin, beberapa titik ini belum terpantau secara signifikan," ujarnya.

Mengantisipasi kemacetan di tempat wisata, pihaknya sudah mengimbau agar pengelola menyediakan tempat parkir ekstra, dan menempatkan personil kepolisian di kabupaten/kota setempat. Pengelola tempat wisata juga diminta untuk menyediakan tempat istirahat dan sarana prasarana yang layak bagi pengemudi bus wisata, sehingga bisa beristirahat dengan cukup.

Sementara untuk lokasi wisata yang rawan bencana banjir dan longsor, terutama di Dieng-Banjarnegara, Baturraden, Bandungan-Kab Semarang, Tawangmangu-Karanganyar, perlu disediakan alat berat. Untuk wisata pantai, dibutuhkan SAR.

Pj Sekda Provinsi Jawa Tengah Herru Setiadhie mengapresiasi persiapan-persiapan yang sudah dilakukan menghadapi libur Natal dan Tahun Baru. Persiapan tersebut tetap harus dilakukan meski persoalannya tidak sekompleks libur lebaran .

"Mudah-mudahan pada hari ini kita juga dapat mengkomunikasikan beberapa potensi yang sudah kita siapkan, dan menyusun strategi rencana alternatif yang harus kita antisipasi, apabila kondisinya force majeur," kata Herru.

Herru mengingatkan, jajarannya bersama TNI/ Polri  juga mesti waspada pada ancaman kamtibmas yang tidak terprediksi. Yakni orang-orang yang mempunyai kemampuan infiltrasi dan punya ilmu tersebut.

"Kalau copet, atau tindakan kriminal lain, itu predictable. Tapi yang bahaya di tengah keramaian dan kesibukan kita bersama, mereka melakukan infiltrasi. Ini yang harus kita waspadai," tandasnya. 

Hal lain yang mesti menjadi kewaspadaan adalah kemacetan karena pasar tumpah, daerah rawan lakalantas, kawasan bottle neck, dan peredaran makanan kadaluarsa.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu