Follow Us :              

Herru : Penghargaan DWP Jateng Jangan Kembali ke Jakarta

  18 December 2019  |   10:00:00  |   dibaca : 1763 
Kategori :
Bagikan :


Herru : Penghargaan DWP Jateng Jangan Kembali ke Jakarta

18 December 2019 | 10:00:00 | dibaca : 1763
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

SEMARANG - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Jawa Tengah dinilai DWP pusat sebagai organisasi perempuan istri ASN yang mampu melaksanakan pelaporan pelaksanaan program kerja dengan sangat baik. Atas prestasi tersebut, DWP pusat memberikan penghargaan peringkat satu unsur pelaksana pelaporan program kerja melalui e-reporting, masa bakti 2014-2019.

"Terima kasih ibu-ibu pengurus maupun anggota DWP, baik di provinsi maupun kabupaten/kota, karena berkat kontribusi ibu-ibu semua, kita mendapatkan penghargaan ini. Kiranya penghargaan ini bisa dipertahankan pada masa bakti selanjutnya," tutur Ketua DWP Jawa Tengah Rini Sri Puryono dalam Resepsi HUT ke-20 DWP, Rabu (18/12/2019) di Gedung Dharma Wanita.

Pj Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Herru Setiadhie mengapresiasi DWP Jateng yang ternyata sudah memanfaatkan teknologi untuk pelaporan program kerjanya. Dia pun memberikan masukan, agar e-reporting bisa dikolaborasikan dengan sejumlah item yang masih menjadi PR Pemerintah Provinsi Jateng. Seperti penurunan angka kematian ibu dan bayi, serta stunting.

"Bisa tidaknya dalam e-reporting dikolaborasikan dengan menambah item bagaimana kita berkomitmen bersama untuk menjaga penurunan angka kematian ibu dan bayi. Yang kedua, karena ini ada kolaborasi dengan Dharma Pertiwi, Persit, BKOW dan sebagainya, saya bayangkan juga ada item monitoring stunting," harapnya.

Dengan pengembangan e-reporting yang mendukung program kerja Pemprov Jateng, harapannya, penghargaan yang diterima tidak kembali ke Jakarta. Bahkan bisa menjadi contoh bagi daerah lain.

"Pengembangan ini supaya tropi tidak perlu kembali ke Jakarta. Kalau perlu dibikin nongkrong di sini. Saya yakin, upaya pengembangan e-reporting akan bermanfaat," tuturnya.

Pj Sekda menambahkan, selain perlu memberikan perhatian pada persoalan penurunan AKI, AKB dan stunting, DWP Jateng juga diminta untuk berkontribusi mengatasi persoalan sampah. Caranya, cukup dengan membudayakan memilah sampah antara organik dan anorganik.

"Ada ibu-ibu di Bali yang viral karena semua sampah mampu diolahnya. Hasil pengolahan sampah, seperti dompet dan tas bahkan bisa diekspor. Ini artinya dengan memanfaatkan sampah, bisa mengurangi kemiskinan," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Jawa Tengah dinilai DWP pusat sebagai organisasi perempuan istri ASN yang mampu melaksanakan pelaporan pelaksanaan program kerja dengan sangat baik. Atas prestasi tersebut, DWP pusat memberikan penghargaan peringkat satu unsur pelaksana pelaporan program kerja melalui e-reporting, masa bakti 2014-2019.

"Terima kasih ibu-ibu pengurus maupun anggota DWP, baik di provinsi maupun kabupaten/kota, karena berkat kontribusi ibu-ibu semua, kita mendapatkan penghargaan ini. Kiranya penghargaan ini bisa dipertahankan pada masa bakti selanjutnya," tutur Ketua DWP Jawa Tengah Rini Sri Puryono dalam Resepsi HUT ke-20 DWP, Rabu (18/12/2019) di Gedung Dharma Wanita.

Pj Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Herru Setiadhie mengapresiasi DWP Jateng yang ternyata sudah memanfaatkan teknologi untuk pelaporan program kerjanya. Dia pun memberikan masukan, agar e-reporting bisa dikolaborasikan dengan sejumlah item yang masih menjadi PR Pemerintah Provinsi Jateng. Seperti penurunan angka kematian ibu dan bayi, serta stunting.

"Bisa tidaknya dalam e-reporting dikolaborasikan dengan menambah item bagaimana kita berkomitmen bersama untuk menjaga penurunan angka kematian ibu dan bayi. Yang kedua, karena ini ada kolaborasi dengan Dharma Pertiwi, Persit, BKOW dan sebagainya, saya bayangkan juga ada item monitoring stunting," harapnya.

Dengan pengembangan e-reporting yang mendukung program kerja Pemprov Jateng, harapannya, penghargaan yang diterima tidak kembali ke Jakarta. Bahkan bisa menjadi contoh bagi daerah lain.

"Pengembangan ini supaya tropi tidak perlu kembali ke Jakarta. Kalau perlu dibikin nongkrong di sini. Saya yakin, upaya pengembangan e-reporting akan bermanfaat," tuturnya.

Pj Sekda menambahkan, selain perlu memberikan perhatian pada persoalan penurunan AKI, AKB dan stunting, DWP Jateng juga diminta untuk berkontribusi mengatasi persoalan sampah. Caranya, cukup dengan membudayakan memilah sampah antara organik dan anorganik.

"Ada ibu-ibu di Bali yang viral karena semua sampah mampu diolahnya. Hasil pengolahan sampah, seperti dompet dan tas bahkan bisa diekspor. Ini artinya dengan memanfaatkan sampah, bisa mengurangi kemiskinan," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu