Follow Us :              

Pastikan Nataru Aman, Ganjar Kumpulkan Seluruh Forkompimda Kabupaten/Kota

  19 December 2019  |   09:00:00  |   dibaca : 695 
Kategori :
Bagikan :


Pastikan Nataru Aman, Ganjar Kumpulkan Seluruh Forkompimda Kabupaten/Kota

19 December 2019 | 09:00:00 | dibaca : 695
Kategori :
Bagikan :

Foto : Irfani (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Irfani (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengumpulkan seluruh jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompimda) Kabupaten/Kota se Jawa Tengah, di Hotel Patrajasa Semarang, Kamis (19/12/2019). Tujuannya, untuk memastikan pelaksanaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Jawa Tengah berjalan aman dan lancar.

Mengenakan surjan lurik dan berblangkon, Ganjar memimpin rapat jajaran Forkompimda jelang Nataru itu. Sejumlah pejabat tinggi hadir, di antaranya Kapolda Jateng, Pangdam IV Diponegoro, Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB), Kepala Bulog, Pertamina, MUI, Bupati/Wali Kota serta jajaran Forkompimda masing-masing daerah.

"Alhamdulillah dari hasil rapat diketahui bahwa semua (persiapan) sesuai harapan. Logistik beres karena stok aman. Stok lain seperti BBM dan gas juga beres. Dari sisi infrastruktur juga aman," kata Ganjar.

Dari sisi keamanan, Ganjar memastikan semua personel dari TNI/Polri telah disiagakan menjamin keamanan Nataru. Dukungan dari jajaran FKUB Jateng dipastikan siap mendukung pelaksanaan natal dengan rasa saling menghormati. 

"Intinya, kami masyarakat Jawa Tengah siap menyambut para pemudik yang ingin merayakan natal dan tahun baru di Jateng. Selamat natal dan tahun baru bagi yang merayakan, semoga natal dan tahun baru nanti lancar. Minggu depan kami akan keliling untuk cek kondisi di lapangan," imbuhnya.

Dalam rapat tersebut muncul usulan pelarangan menyalakan petasan atau kembang api dari masyarakat. Menurut Ganjar, usulan itu menarik dan dapat diterapkan.

"Ada usulan itu, ya sebaiknya memang tidak usah menyalakan petasan. Biar tidak boros, tidak berlebihan dan tidak membuat ramai. Kalau mau menyalakan kembang api, ya yang kecil saja, biar tidak membuat ribut," pesannya.

Ganjar menambahkan, masih ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam perayaan Nataru, di antaranya antisipasi kemacetan dan bencana alam. Untuk itu, pihaknya telah memerintahkan seluruh aparat kabupaten/kota untuk standby di titik-titik kemacetan dan lokasi rawan bencana.

"Biasanya yang menimbulkan kemacetan itu di U-turn, pasar tumpah, exit tol dan SPBU. Jadi saya minta Satpol PP juga berjaga-jaga. Titik rawan bencana juga harus dijaga, agar tidak menghambat kelancaran.”

Ancaman dari berbagai pihak yang ingin mengganggu keamanan jelang natal dan tahun baru juga harus diwaspadai. Ganjar menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan demi mewujudkan Jawa Tengah yang damai dan toleran.

"Kalau ada yang ingin mengganggu, mari lakukan pendekatan, diajak ngobrol bareng agar bisa dicegah. Tentu di belakang, aparat keamanan sudah menyiagakan diri. Dengan aparat yang siaga dan masyarakat mendukung, saya optimis Nataru di Jateng akan lebih damai dan lebih baik," tandasnya.

Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan pihaknya telah menggelar apel pasukan bersama TNI dalam rangka pengamanan Nataru. Sebanyak 20 ribu personil kepolisian dan 5 ribu pasukan TNI disiagakan untuk pengamanan.

"Selain di tempat ibadah, kami juga fokus di tempat-tempat keramaian seperti mall, obyek wisata dan tempat strategis lainnya," ujar Rycko.

Polda Jateng pun telah menggelar operasi mandiri kewilayahan bersama Pangdam IV Diponegoro, antara lain mengecek pengamanan gereja, sarana prasarana, kelayakan jalur dan ketersediaan bahan pokok. Pihaknya juga akan menggelar Operasi Lilin Candi 2019 yang akan digelar mulai 23 Desember hingga 1 Januari.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengumpulkan seluruh jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompimda) Kabupaten/Kota se Jawa Tengah, di Hotel Patrajasa Semarang, Kamis (19/12/2019). Tujuannya, untuk memastikan pelaksanaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Jawa Tengah berjalan aman dan lancar.

Mengenakan surjan lurik dan berblangkon, Ganjar memimpin rapat jajaran Forkompimda jelang Nataru itu. Sejumlah pejabat tinggi hadir, di antaranya Kapolda Jateng, Pangdam IV Diponegoro, Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB), Kepala Bulog, Pertamina, MUI, Bupati/Wali Kota serta jajaran Forkompimda masing-masing daerah.

"Alhamdulillah dari hasil rapat diketahui bahwa semua (persiapan) sesuai harapan. Logistik beres karena stok aman. Stok lain seperti BBM dan gas juga beres. Dari sisi infrastruktur juga aman," kata Ganjar.

Dari sisi keamanan, Ganjar memastikan semua personel dari TNI/Polri telah disiagakan menjamin keamanan Nataru. Dukungan dari jajaran FKUB Jateng dipastikan siap mendukung pelaksanaan natal dengan rasa saling menghormati. 

"Intinya, kami masyarakat Jawa Tengah siap menyambut para pemudik yang ingin merayakan natal dan tahun baru di Jateng. Selamat natal dan tahun baru bagi yang merayakan, semoga natal dan tahun baru nanti lancar. Minggu depan kami akan keliling untuk cek kondisi di lapangan," imbuhnya.

Dalam rapat tersebut muncul usulan pelarangan menyalakan petasan atau kembang api dari masyarakat. Menurut Ganjar, usulan itu menarik dan dapat diterapkan.

"Ada usulan itu, ya sebaiknya memang tidak usah menyalakan petasan. Biar tidak boros, tidak berlebihan dan tidak membuat ramai. Kalau mau menyalakan kembang api, ya yang kecil saja, biar tidak membuat ribut," pesannya.

Ganjar menambahkan, masih ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam perayaan Nataru, di antaranya antisipasi kemacetan dan bencana alam. Untuk itu, pihaknya telah memerintahkan seluruh aparat kabupaten/kota untuk standby di titik-titik kemacetan dan lokasi rawan bencana.

"Biasanya yang menimbulkan kemacetan itu di U-turn, pasar tumpah, exit tol dan SPBU. Jadi saya minta Satpol PP juga berjaga-jaga. Titik rawan bencana juga harus dijaga, agar tidak menghambat kelancaran.”

Ancaman dari berbagai pihak yang ingin mengganggu keamanan jelang natal dan tahun baru juga harus diwaspadai. Ganjar menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan demi mewujudkan Jawa Tengah yang damai dan toleran.

"Kalau ada yang ingin mengganggu, mari lakukan pendekatan, diajak ngobrol bareng agar bisa dicegah. Tentu di belakang, aparat keamanan sudah menyiagakan diri. Dengan aparat yang siaga dan masyarakat mendukung, saya optimis Nataru di Jateng akan lebih damai dan lebih baik," tandasnya.

Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan pihaknya telah menggelar apel pasukan bersama TNI dalam rangka pengamanan Nataru. Sebanyak 20 ribu personil kepolisian dan 5 ribu pasukan TNI disiagakan untuk pengamanan.

"Selain di tempat ibadah, kami juga fokus di tempat-tempat keramaian seperti mall, obyek wisata dan tempat strategis lainnya," ujar Rycko.

Polda Jateng pun telah menggelar operasi mandiri kewilayahan bersama Pangdam IV Diponegoro, antara lain mengecek pengamanan gereja, sarana prasarana, kelayakan jalur dan ketersediaan bahan pokok. Pihaknya juga akan menggelar Operasi Lilin Candi 2019 yang akan digelar mulai 23 Desember hingga 1 Januari.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu