Follow Us :              

Ganjar Dampingi Jokowi Tinjau Progres Renovasi Pasar Johar

  30 December 2019  |   09:00:00  |   dibaca : 603 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Dampingi Jokowi Tinjau Progres Renovasi Pasar Johar

30 December 2019 | 09:00:00 | dibaca : 603
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menemani Presiden RI Joko Widodo meninjau proyek renovasi Pasar Johar yang terbakar pada 2015 dan kini hampir selesai pembangunannya, Senin (30/12/2019) pagi.

Pasar Johar didirikan pada 1930 dan diarsiteki oleh Thomas Herman Karsten asal Belanda. Setelah terbakar, beberapa pilar berbentuk jamur yang masih kuat tetap dipertahankan karena termasuk bangunan cagar budaya.

Jokowi pun berkeliling di dalam Pasar Johar didampingi Ganjar, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan Wakil Wali Kota Hevearita G Rahayu. 

Selain itu tampak juga sejumlah menteri, yakni Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Mennteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Staf khusus Presiden, Ayu Kartika Dewi dan Aminudin Ma'ruf juga nampak dalam rombongan. 

Jokowi mengamati kios yang terbuat dari kayu. Lantai pasar pun sudah dipasang keramik dan dilengkapi genset, alat pemadam kebakaran (APAR) serta di seluruh sudut nampak terpasang CCTV. Proyek rehabilitasi Pasar Johar sendiri dikerjakan oleh PT Nindya Karya dan menelan anggaran senilai Rp 146,09 miliar.

Usai mengecek pasar, Jokowi berkunjung ke Kawasan Kota Lama mengendarai sepeda onthel sambil menyapa para pedagang Pasar Johar yang berkumpul di sepanjang Jalan Aloon-aloon dan mengajak berswafoto beberapa ibu-ibu.

Ditemui di sela-sela menyambut Joko Widodo, Ganjar Pranowo dan rombongan, Wakil Ketua Paguyuban Pedagang Pasar dan Jasa Mudasir berharap pemindahan para pedagang yang saat ini masih menempati lahan relokasi di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) tidak dilakukan bertahap. 

"Kalau tahapannya lama, perekonomian di Kota Semarang khususnya pedagang bisa terganggu. Pembeli bisa pindah ke pasar luar Semarang. Kita juga berharap, jangan ada pedagang baru, maupun pedagang di pinggiran. Karena akan terganggu kebersihan dan kenyamanan pengunjung," kata Mudasir. 

Mudasir menambahkan, pedagang resmi Pasar Johar ada sekitar 5.000-an orang. Sedangkan Yaik, ada sekitar 500-an pedagang. Keberadaan alun-alun yang ada, selain mendukung pasar, ia berharap kepada Pemerintah Kota Semarang terjaga kebersihan dan keamanannya.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menemani Presiden RI Joko Widodo meninjau proyek renovasi Pasar Johar yang terbakar pada 2015 dan kini hampir selesai pembangunannya, Senin (30/12/2019) pagi.

Pasar Johar didirikan pada 1930 dan diarsiteki oleh Thomas Herman Karsten asal Belanda. Setelah terbakar, beberapa pilar berbentuk jamur yang masih kuat tetap dipertahankan karena termasuk bangunan cagar budaya.

Jokowi pun berkeliling di dalam Pasar Johar didampingi Ganjar, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan Wakil Wali Kota Hevearita G Rahayu. 

Selain itu tampak juga sejumlah menteri, yakni Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Mennteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Staf khusus Presiden, Ayu Kartika Dewi dan Aminudin Ma'ruf juga nampak dalam rombongan. 

Jokowi mengamati kios yang terbuat dari kayu. Lantai pasar pun sudah dipasang keramik dan dilengkapi genset, alat pemadam kebakaran (APAR) serta di seluruh sudut nampak terpasang CCTV. Proyek rehabilitasi Pasar Johar sendiri dikerjakan oleh PT Nindya Karya dan menelan anggaran senilai Rp 146,09 miliar.

Usai mengecek pasar, Jokowi berkunjung ke Kawasan Kota Lama mengendarai sepeda onthel sambil menyapa para pedagang Pasar Johar yang berkumpul di sepanjang Jalan Aloon-aloon dan mengajak berswafoto beberapa ibu-ibu.

Ditemui di sela-sela menyambut Joko Widodo, Ganjar Pranowo dan rombongan, Wakil Ketua Paguyuban Pedagang Pasar dan Jasa Mudasir berharap pemindahan para pedagang yang saat ini masih menempati lahan relokasi di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) tidak dilakukan bertahap. 

"Kalau tahapannya lama, perekonomian di Kota Semarang khususnya pedagang bisa terganggu. Pembeli bisa pindah ke pasar luar Semarang. Kita juga berharap, jangan ada pedagang baru, maupun pedagang di pinggiran. Karena akan terganggu kebersihan dan kenyamanan pengunjung," kata Mudasir. 

Mudasir menambahkan, pedagang resmi Pasar Johar ada sekitar 5.000-an orang. Sedangkan Yaik, ada sekitar 500-an pedagang. Keberadaan alun-alun yang ada, selain mendukung pasar, ia berharap kepada Pemerintah Kota Semarang terjaga kebersihan dan keamanannya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu