Follow Us :              

Dikunjungi Istri Wakil Gubernur, Perempuan Tukang Sol Sepatu Ini Kaget

  09 January 2020  |   08:00:00  |   dibaca : 811 
Kategori :
Bagikan :


Dikunjungi Istri Wakil Gubernur, Perempuan Tukang Sol Sepatu Ini Kaget

09 January 2020 | 08:00:00 | dibaca : 811
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Kendati kondisi fisik semakin melemah karena usia dan harus menggunakan alat bantu jalan saat beraktivitas, namun semangat Rosana (55) mencari nafkah tak pernah surut. Perempuan sepuh yang kini hidup sebatang kara itu, setiap hari menjahit sepatu, tas, maupun jaket rusak demi memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Menempati bangunan berukuran sekitar 3×5 dengan dinding papan yang terletak di depan Kantor Kelurahan Tinjomoyo, Kota Semarang, Rosana hidup seorang diri. Hampir setiap hari, Rosana menghabiskan waktu di gubuk kecilnya sembari meneruskan pekerjaan sang suami menjadi tukang servis tas, koper, dan sepatu.

Semangat mencari nafkah dan kemandirian sosok Rosana dengan segala keterbatasannya, telah mengantarkan warga kelahiran Yogyakarta itu menjadi salah satu dari 20 nominator photovoice dalam rangka Kongres Perempuan Jawa Tengah. 

Lomba dengan tema "Perempuan dan Kemiskinan" yang diselenggarakan Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Jawa Tengah, tersebut juga mendapatkan apresiasi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Perempuan tukang sol sepatu dan tas itu, tidak menyangka bakal menjadi nominator photovoice dan mendapatkan bantuan bahan kebutuhan pokok dan dana untuk modal atau mengembangkan usaha. Kebahagiaannya pun terasa sempurna setelah dikunjungi istri Wakil Gubernur Jawa Tengah Nawal Nur Arafah Taj Yasin. 

"Saya sempat kaget dikunjungi Ibu Wakil Gubernur dan mendapatkan bantuan ini, terimakasih atas semua pemberiannya. Saya berharap selalu sehat supaya bisa terus bekerja karena sekarang saya sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Suami saya sudah meninggal dua tahun lalu dan saya tidak mempunyai anak. Saya sudah tidak bisa kemana-mana karena kaki saya sakit, kalau jalan harus menggunakan tongkat," ujarnya.

Upah dari hasil memperbaiki berbagai model sepatu tidaklah menentu atau tidak setiap hari mendapatkan penghasilan. Sepasang sepatu dipatok antara 20-30 ribu, sedangkan tas tidak lebih dari 30 ribu, tergantung kerusakan tidak setiap hari masuk ke kantongnya. 

"Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Kongres Perempuan. Dari BKOW dan GOW (Gabungan Organisasi Wanita) seluruh daerah di Jateng melaksanakan lomba photovoice bertema 'Perempuan dan Kemiskinan'. Ada puluhan foto kemudian kita pilih sebanyak 20 nominator,. Saat Konggres Perempuan foto-foto ini dipajang dan Ibu Menteri PPA mengapresiasi," kata Nawal saat mengunjungi dan menyerahkan bantuan kepada Rosana, Kamis (9/1/2020).

Nawal yang juga Ketua BKOW Jateng menjelaskan, puluhan photovoice yang dikirim tersebut menggambarkan beragam perjuangan perempuan di berbagai pelosok daerah mencari nafkah untuk keluarga. 

Termasuk Rosana yang sehari-hari menjadi tukang servis sepatu dan tas, perempuan pemecah batu di Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, perempuan disabilitas yang menjadi buruh pabrik garmen demi menopang ekonomi keluarga, buruh panggul batubata, tukang batu, dan perempuan-perempuan tangguh lainnya.

"Terkait kondisi tersebut, BKOW akan menindaklanjuti melalui program bantuan produktif yang akan bekerjasama dengan Pemprov Jateng, termasuk bantuan rehab RTLH dan berbagai pelatihan, bantuan modal serta alat untuk usaha," jelasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Kendati kondisi fisik semakin melemah karena usia dan harus menggunakan alat bantu jalan saat beraktivitas, namun semangat Rosana (55) mencari nafkah tak pernah surut. Perempuan sepuh yang kini hidup sebatang kara itu, setiap hari menjahit sepatu, tas, maupun jaket rusak demi memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Menempati bangunan berukuran sekitar 3×5 dengan dinding papan yang terletak di depan Kantor Kelurahan Tinjomoyo, Kota Semarang, Rosana hidup seorang diri. Hampir setiap hari, Rosana menghabiskan waktu di gubuk kecilnya sembari meneruskan pekerjaan sang suami menjadi tukang servis tas, koper, dan sepatu.

Semangat mencari nafkah dan kemandirian sosok Rosana dengan segala keterbatasannya, telah mengantarkan warga kelahiran Yogyakarta itu menjadi salah satu dari 20 nominator photovoice dalam rangka Kongres Perempuan Jawa Tengah. 

Lomba dengan tema "Perempuan dan Kemiskinan" yang diselenggarakan Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Jawa Tengah, tersebut juga mendapatkan apresiasi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Perempuan tukang sol sepatu dan tas itu, tidak menyangka bakal menjadi nominator photovoice dan mendapatkan bantuan bahan kebutuhan pokok dan dana untuk modal atau mengembangkan usaha. Kebahagiaannya pun terasa sempurna setelah dikunjungi istri Wakil Gubernur Jawa Tengah Nawal Nur Arafah Taj Yasin. 

"Saya sempat kaget dikunjungi Ibu Wakil Gubernur dan mendapatkan bantuan ini, terimakasih atas semua pemberiannya. Saya berharap selalu sehat supaya bisa terus bekerja karena sekarang saya sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Suami saya sudah meninggal dua tahun lalu dan saya tidak mempunyai anak. Saya sudah tidak bisa kemana-mana karena kaki saya sakit, kalau jalan harus menggunakan tongkat," ujarnya.

Upah dari hasil memperbaiki berbagai model sepatu tidaklah menentu atau tidak setiap hari mendapatkan penghasilan. Sepasang sepatu dipatok antara 20-30 ribu, sedangkan tas tidak lebih dari 30 ribu, tergantung kerusakan tidak setiap hari masuk ke kantongnya. 

"Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Kongres Perempuan. Dari BKOW dan GOW (Gabungan Organisasi Wanita) seluruh daerah di Jateng melaksanakan lomba photovoice bertema 'Perempuan dan Kemiskinan'. Ada puluhan foto kemudian kita pilih sebanyak 20 nominator,. Saat Konggres Perempuan foto-foto ini dipajang dan Ibu Menteri PPA mengapresiasi," kata Nawal saat mengunjungi dan menyerahkan bantuan kepada Rosana, Kamis (9/1/2020).

Nawal yang juga Ketua BKOW Jateng menjelaskan, puluhan photovoice yang dikirim tersebut menggambarkan beragam perjuangan perempuan di berbagai pelosok daerah mencari nafkah untuk keluarga. 

Termasuk Rosana yang sehari-hari menjadi tukang servis sepatu dan tas, perempuan pemecah batu di Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, perempuan disabilitas yang menjadi buruh pabrik garmen demi menopang ekonomi keluarga, buruh panggul batubata, tukang batu, dan perempuan-perempuan tangguh lainnya.

"Terkait kondisi tersebut, BKOW akan menindaklanjuti melalui program bantuan produktif yang akan bekerjasama dengan Pemprov Jateng, termasuk bantuan rehab RTLH dan berbagai pelatihan, bantuan modal serta alat untuk usaha," jelasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu