Follow Us :              

Berkat Simpel, Jateng Raih Penghargaan OJK

  16 January 2020  |   10:00:00  |   dibaca : 950 
Kategori :
Bagikan :


Berkat Simpel, Jateng Raih Penghargaan OJK

16 January 2020 | 10:00:00 | dibaca : 950
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

JAKARTA - Gerakan siswa menabung yang digalakkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendapat perhatian Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hasilnya, OJK memberikan penghargaan kepada Pemprov Jateng sebagai Provinsi Penggerak Program Inklusi Keuangan di Bidang Pendidikan.

Penghargaan tersebut diberikan secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2020, di Ritz Carlton Pasific Place Jakarta, Kamis (16/1/2020).

"Saya terkejut mendapatkan penghargaan ini, saya kira tadi acara gathering pengelola bisnis keuangan," kata Ganjar.

Menurut Ganjar, program inklusi keuangan di bidang pendidikan memang digalakkan dalam beberapa tahun terakhir. Bekerjasama dengan Bank Jateng dan OJK Regional Jateng-DIY, Ganjar membuat gerakan menabung di kalangan pelajar.

"Kami membuat produk bernama Simpanan Pelajar (Simpel). Program itu kami gerakkan secara massif di banyak sekolah di Jateng. Ternyata, OJK menilai dan memperhatikan hal itu sehingga kami mendapat penghargaan," terangnya.

Gerakan menabung di kalangan pelajar, lanjut Ganjar, memang sangat penting dilakukan. Dengan gerakan itu, maka pelajar mengerti bagaimana mengelola keuangan, mengakses lembaga keuangan, cara penggunaannya termasuk perkembangan keuangan modern.

"Nantinya akan kami dorong tentang penggunaan cashless serta akan kami ajari tentang investasi. Selama ini, hal itu sudah berjalan, namun di kalangan perguruan tinggi. Nanti akan kami dorong untuk para pelajar," ujarnya.

Ganjar memastikan program inklusi keuangan di kalangan pelajar akan tumbuh dengan baik di Jateng. Apalagi saat ini, Pemprov Jateng telah menggratiskan biaya SPP bagi pelajar SMA/SMK dan SLB negeri serta memberikan subsidi bagi sekolah swasta dan Madrasah Aliyah baik negeri maupun swasta.

"Harapannya, uang yang biasanya digunakan untuk membayar SPP itu dapat ditabung sehingga pelajar bisa mengatur kebutuhannya di masa yang akan datang. Dengan kesadaran menabung, maka mereka bisa mempersiapkan dirinya menempuh pendidikan yang lebih tinggi," pungkasnya.


Bagikan :

JAKARTA - Gerakan siswa menabung yang digalakkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendapat perhatian Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hasilnya, OJK memberikan penghargaan kepada Pemprov Jateng sebagai Provinsi Penggerak Program Inklusi Keuangan di Bidang Pendidikan.

Penghargaan tersebut diberikan secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2020, di Ritz Carlton Pasific Place Jakarta, Kamis (16/1/2020).

"Saya terkejut mendapatkan penghargaan ini, saya kira tadi acara gathering pengelola bisnis keuangan," kata Ganjar.

Menurut Ganjar, program inklusi keuangan di bidang pendidikan memang digalakkan dalam beberapa tahun terakhir. Bekerjasama dengan Bank Jateng dan OJK Regional Jateng-DIY, Ganjar membuat gerakan menabung di kalangan pelajar.

"Kami membuat produk bernama Simpanan Pelajar (Simpel). Program itu kami gerakkan secara massif di banyak sekolah di Jateng. Ternyata, OJK menilai dan memperhatikan hal itu sehingga kami mendapat penghargaan," terangnya.

Gerakan menabung di kalangan pelajar, lanjut Ganjar, memang sangat penting dilakukan. Dengan gerakan itu, maka pelajar mengerti bagaimana mengelola keuangan, mengakses lembaga keuangan, cara penggunaannya termasuk perkembangan keuangan modern.

"Nantinya akan kami dorong tentang penggunaan cashless serta akan kami ajari tentang investasi. Selama ini, hal itu sudah berjalan, namun di kalangan perguruan tinggi. Nanti akan kami dorong untuk para pelajar," ujarnya.

Ganjar memastikan program inklusi keuangan di kalangan pelajar akan tumbuh dengan baik di Jateng. Apalagi saat ini, Pemprov Jateng telah menggratiskan biaya SPP bagi pelajar SMA/SMK dan SLB negeri serta memberikan subsidi bagi sekolah swasta dan Madrasah Aliyah baik negeri maupun swasta.

"Harapannya, uang yang biasanya digunakan untuk membayar SPP itu dapat ditabung sehingga pelajar bisa mengatur kebutuhannya di masa yang akan datang. Dengan kesadaran menabung, maka mereka bisa mempersiapkan dirinya menempuh pendidikan yang lebih tinggi," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu