PATI - Pondok Pesantren Al-Ikhlas Pati Kota kini memiliki gedung BLK Komunitas pengolahan hasil pertanian. Gedung tersebut merupakan bantuan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Tenaga Kerja.

Selain gedung, diberikan pula bantuan peralatan untuk pelatihan. Antara lain mesin parutan umbi/ singkong, mesin pemotong buah dan sayur, dan set pisau. Anggota DPR RI Arwani Thomafi, Minggu (19/01/2020) berkesempatan meresmikan gedung bercat hijau kuning itu.

"Revolusi industri 4.0 adalah situasi dimana kekuatan digital dan skill menjadi sangat penting. Karena itu, presiden pernah menyinggung, bukan sekolah dan ijazah tidak penting, tetapi ketrampilan yang dimiliki generasi muda itu sekarang juga penting," tutur Arwani saat memberi sambutan.

Berlatar belakang revolusi industri 4.0, kata dia, pemerintah pusat gencar membangun BLK Komunitas di pondok pesantren. Salah satu tujuannya, pemerintah mengajak pemilik, pengasuh pondok pesantren ikut memikirkan lahirnya generasi muda pondok pesantren yang memiliki skill, dan siap terjun di masyarakat, sesuai bidang yang dipilihnya.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menilai, memilih pondok pesantren sebagai tempat dibangunnya BLK adalah pilihan tepat. Sebab, anggota komunitas di satu pondok pesantren bisa mencapai ribuan. Sehingga efektif untuk diberikan pelatihan. 

"Ini bentuk apresiasi pemerintah kepada pondok pesantren yang dulu ikut andil dalam mencapai kemerdekaan. Ada jutaan orang di pondok pesantren yang harus kita pikirkan, harus kita mandirikan," katanya.

Wagub yang akrab disapa Gus Yasin menginginkan agar BLK Komunitas yang sudah dibangun bisa bergerak dan memberdayakan para santri maupun warga di sekitar pondok pesantren. Apabila BLK Komunitas berjalan optimal, maka santri maupun masyarakat bisa bekerja di perusahaan ataupun mempunyai kemandirian usaha. Pondok Pesantren Al Fadlu milik KH Dimyati Rois di Kaliwungu Kendal sudah menjadi bukti keberhasilan pembangunan BLK Komunitas. Pondok pesantren tersebut bahkan kini mendapat wakaf mikro sebagai program lanjutan. 

Bupati Pati Haryanto menyambung, keberadaan BLK Komunitas akan membantu pemerintah dalam mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Karena itu, pihaknya mendukung pembangunan BLK Komunitas.

"Program ini bagus sekali karena santri dididik punya ketrampilan. Sehingga saat lulus tidak hanya punya bekal agama tapi punya ilmu ketrampilan di bidang masing-masing. Dampaknya, mengurangi kemiskinan dan pengangguran," urainya.

Jika BLK Komunitas belum memiliki instruktur yang ahli, Bupati Pati juga menawarkan bantuan instruktur. Pemkab Pati memiliki banyak instruktur yang ahli. 

"Jika instruktur yang membidangi belum mahir, bisa minta tolong ke pemkab karena pemkab memiliki anggaran dari pusat maupun provinsi. Dari tata boga, tata rias, las hingga pertukangan. Ini tidak dipungut biaya," ucapnya seraya memberi tawaran.