Follow Us :              

Sejahterakan Nelayan Gedong Mulyo, Taj Yasin Minta Warga Kembangkan Wisata Kuliner

  28 January 2020  |   11:30:00  |   dibaca : 543 
Kategori :
Bagikan :


Sejahterakan Nelayan Gedong Mulyo, Taj Yasin Minta Warga Kembangkan Wisata Kuliner

28 January 2020 | 11:30:00 | dibaca : 543
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

REMBANG - Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mengatasi kemiskinan. Salah satunya menggenjot potensi rajungan dan garam menjadi komoditas unggulan Desa Gedong Mulyo Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. 

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen di Balai Desa Gedong Mulyo, Selasa (28/1/2020). "Rajungan dan garam di Gedong Mulyo ini potensinya sangat tinggi, bahkan rajungan merupakan komoditas ekspor dari Jateng. Potensi ini harus lebih ditingkatkan sehingga kemiskinan di daerah ini dapat berkurang," kata Taj Yasin.

Taj Yasin yang juga sebagai Ketua Koordinator Penanggulangan Kemiskinan Jateng itu mengatakan, selain meningkatkan komoditas unggulan, pemerintah desa dapat mengembangkan menjadi wisata kuliner khas pesisisir Lasem dengan menggandeng desa-desa di sekitarnya. Terlebih Lasem juga populer dengan keharmonisan masyarakatnya, sehingga dapat pula dipadukan dengan potensi-potensi lainnya seperti batik dan produk-produk lokal lainnya. 

Taj Yasin mengatakan, Gedong Mulyo yang merupakan desa dampingan Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng itu memiliki sumber daya alam yang sangat berpotensi mendatangkan pendapatan desa. Sebagian besar masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan dan petani garam harus dapat menciptakan peluang-peluang memajukan desa dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi. 

"Tadi sudah disampaikan tentang pemberian bantuan-bantuan dari pemerintah provinsi maupun kabupaten. Ada alat tangkap ikan atau rajungan, pembekalan-pembekalan bagi nelayan, serta alat pengering garam supaya garam yang dihasilkan lebih berkualitas," ujar pria yang akrab disapa Gus Yasin ini.

Pemerintah Kabupaten Rembang juga diharapkan membantu mempermudah para produsen garam tradisional mengurus perizinan Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) dan pembuatan sertifikat halal agar penjualan produk garam tradisional warga Gedong Mulyo semakin meningkat. 

Menurutnya, apabila pemerintah kabupaten kekurangan anggaran untuk mengembangkan potensi yang ada, maka dana desa dapat digunakan. Kucuran dana dari pemerintah pusat itu dapat dikelola semaksimal mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program. 

"Potensi ini harus kita syukuri dengan pengelolaan keuangan yang baik, dimanfaatkan sing apik, dan coba setiap sore atau setiap seminggu sekali atau pas hari libur adakan musyawarah. Kita harus gotong royong, kabupaten dan kota harus mendukung program 'Satu OPD Satu Desa Dampingan', kalau bisa daerah juga mengikuti," harapnya.


Bagikan :

REMBANG - Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mengatasi kemiskinan. Salah satunya menggenjot potensi rajungan dan garam menjadi komoditas unggulan Desa Gedong Mulyo Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. 

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen di Balai Desa Gedong Mulyo, Selasa (28/1/2020). "Rajungan dan garam di Gedong Mulyo ini potensinya sangat tinggi, bahkan rajungan merupakan komoditas ekspor dari Jateng. Potensi ini harus lebih ditingkatkan sehingga kemiskinan di daerah ini dapat berkurang," kata Taj Yasin.

Taj Yasin yang juga sebagai Ketua Koordinator Penanggulangan Kemiskinan Jateng itu mengatakan, selain meningkatkan komoditas unggulan, pemerintah desa dapat mengembangkan menjadi wisata kuliner khas pesisisir Lasem dengan menggandeng desa-desa di sekitarnya. Terlebih Lasem juga populer dengan keharmonisan masyarakatnya, sehingga dapat pula dipadukan dengan potensi-potensi lainnya seperti batik dan produk-produk lokal lainnya. 

Taj Yasin mengatakan, Gedong Mulyo yang merupakan desa dampingan Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng itu memiliki sumber daya alam yang sangat berpotensi mendatangkan pendapatan desa. Sebagian besar masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan dan petani garam harus dapat menciptakan peluang-peluang memajukan desa dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi. 

"Tadi sudah disampaikan tentang pemberian bantuan-bantuan dari pemerintah provinsi maupun kabupaten. Ada alat tangkap ikan atau rajungan, pembekalan-pembekalan bagi nelayan, serta alat pengering garam supaya garam yang dihasilkan lebih berkualitas," ujar pria yang akrab disapa Gus Yasin ini.

Pemerintah Kabupaten Rembang juga diharapkan membantu mempermudah para produsen garam tradisional mengurus perizinan Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) dan pembuatan sertifikat halal agar penjualan produk garam tradisional warga Gedong Mulyo semakin meningkat. 

Menurutnya, apabila pemerintah kabupaten kekurangan anggaran untuk mengembangkan potensi yang ada, maka dana desa dapat digunakan. Kucuran dana dari pemerintah pusat itu dapat dikelola semaksimal mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program. 

"Potensi ini harus kita syukuri dengan pengelolaan keuangan yang baik, dimanfaatkan sing apik, dan coba setiap sore atau setiap seminggu sekali atau pas hari libur adakan musyawarah. Kita harus gotong royong, kabupaten dan kota harus mendukung program 'Satu OPD Satu Desa Dampingan', kalau bisa daerah juga mengikuti," harapnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu