Follow Us :              

Berharap Corona Segera Berakhir, Pemprov Jateng Gelar Istighosah

  06 March 2020  |   19:00:00  |   dibaca : 1177 
Kategori :
Bagikan :


Berharap Corona Segera Berakhir, Pemprov Jateng Gelar Istighosah

06 March 2020 | 19:00:00 | dibaca : 1177
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Virus Corona yang sudah menyebar ke berbagai negara, menimbulkan kecemasan bagi masyarakat. Berharap musibah ini segera berakhir, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan istighosah, Jumat (05/03/2020) malam di Gradhika Bhakti Praja.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengajak masyarakat untuk tidak perlu terlalu khawatir terhadap virus ini. Yang terpenting, masyarakat menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih. 

"Data dunia saat ini, corona menjangkiti sebanyak 94.752 orang. Tetapi 50 persen sudah dinyatakan sehat dan 3.249 meninggal dunia. Di Indonesia yang terjangkit 26 orang, namun 21 di antaranya dinyatakan tidak mengidap corona, 2 positif corona, sisanya masih dalam tahap pengawasan," kata Wagub.

Melihat data tersebut,  corona merupakan penyakit yang bisa disembuhkan. Karenanya, masyarakat tidak perlu terlampau khawatir. Apalagi pemerintah dari tingkat pusat hingga daerah sudah siap menangani pasien corona.

"Di tingkat provinsi Jateng, ada 10 rumah sakit yang dijadikan rujukan untuk siaga. Kita sudah cek ruang isolasinya dan penanganan yang sesuai dengan standar WHO. Artinya pemerintah sudah berupaya dan masyarakat tidak perlu khawatir beraktivitas," jelasnya.

Pemerintah saat ini justru mengkhawatirkan pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan situasi. Misalnya,  menjual masker dengan harga yang tinggi.

"Saya ucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang berhasil mengungkap kasus permainan harga di Kota Semarang. Memanfaatkan situasi seperti ini bisa dihukum. Kita harus jernih menjaga dan saling menguatkan," ujarnya.

Ditambahkan Wagub, pada zaman Rasulullah, pernah terjadi wabah penyakit. Rasulullah menyampaikan, apabila ada warga yang meninggal karena diserang wabah tersebut, maka ganjarannya adalah mati Syahid.

"Dibalik musibah, Rasulullah memberikan semangat dengan mati syahid. Karena itu, kita tidak perlu khawatir berlebihan dengan menghindari silaturrahim dan pertemuan," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Virus Corona yang sudah menyebar ke berbagai negara, menimbulkan kecemasan bagi masyarakat. Berharap musibah ini segera berakhir, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan istighosah, Jumat (05/03/2020) malam di Gradhika Bhakti Praja.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengajak masyarakat untuk tidak perlu terlalu khawatir terhadap virus ini. Yang terpenting, masyarakat menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih. 

"Data dunia saat ini, corona menjangkiti sebanyak 94.752 orang. Tetapi 50 persen sudah dinyatakan sehat dan 3.249 meninggal dunia. Di Indonesia yang terjangkit 26 orang, namun 21 di antaranya dinyatakan tidak mengidap corona, 2 positif corona, sisanya masih dalam tahap pengawasan," kata Wagub.

Melihat data tersebut,  corona merupakan penyakit yang bisa disembuhkan. Karenanya, masyarakat tidak perlu terlampau khawatir. Apalagi pemerintah dari tingkat pusat hingga daerah sudah siap menangani pasien corona.

"Di tingkat provinsi Jateng, ada 10 rumah sakit yang dijadikan rujukan untuk siaga. Kita sudah cek ruang isolasinya dan penanganan yang sesuai dengan standar WHO. Artinya pemerintah sudah berupaya dan masyarakat tidak perlu khawatir beraktivitas," jelasnya.

Pemerintah saat ini justru mengkhawatirkan pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan situasi. Misalnya,  menjual masker dengan harga yang tinggi.

"Saya ucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang berhasil mengungkap kasus permainan harga di Kota Semarang. Memanfaatkan situasi seperti ini bisa dihukum. Kita harus jernih menjaga dan saling menguatkan," ujarnya.

Ditambahkan Wagub, pada zaman Rasulullah, pernah terjadi wabah penyakit. Rasulullah menyampaikan, apabila ada warga yang meninggal karena diserang wabah tersebut, maka ganjarannya adalah mati Syahid.

"Dibalik musibah, Rasulullah memberikan semangat dengan mati syahid. Karena itu, kita tidak perlu khawatir berlebihan dengan menghindari silaturrahim dan pertemuan," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu