Follow Us :              

Dokter Tirta dan Ganjar Kompak Minta Masyarakat Jujur kepada Tenaga Medis

  17 April 2020  |   09:00:00  |   dibaca : 2145 
Kategori :
Bagikan :


Dokter Tirta dan Ganjar Kompak Minta Masyarakat Jujur kepada Tenaga Medis

17 April 2020 | 09:00:00 | dibaca : 2145
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyesalkan tindakan seorang pasien yang tidak jujur, dan mengakibatkan 46 tenaga medis RSUP Dr Kariadi Semarang terinfeksi virus corona.

Pasien yang datang berobat tersebut tidak mengaku bahwa baru saja bepergian dari daerah zona merah. 

"Kejadian di Kariadi itu sesuatu yang luar biasa. Ini pembelajaran bagi kita bahwa seorang dokter, perawat dan tenaga medis lainnya sangat rentan. Sedihnya lagi, mereka terkena virus covid-19 dari pasien yang tidak jujur," kata Ganjar saat menerima bantuan alat-alat kesehatan di Wisma Perdamaian, Jumat (17/4/2020).

Ganjar meminta seluruh rumah sakit di Jateng untuk memperketat protokol kesehatan demi melindungi tenaga medisnya.

"Kalau di jantung dan benteng pertahanan terakhir bisa tertular, ini sesuatu yang sangat serius. Untuk itu kami minta seluruh rumah sakit untuk memperketat protokol kesehatan di tempat masing-masing demi melindungi para tenaga medis kita," tegasnya.

Hal senada disampaikan dokter Tirta Mandira Hudhi, dokter sekaligus influencer yang kini menjadi relawan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 

Tirta meminta seluruh masyarakat untuk jujur kepada tenaga medis, misalnya menerangkan riwayat kontak juga apakah pernah bepergian ke daerah zona merah.

"Jangan takut, tidak akan diapa-apain. Justru kalau tidak jujur, yang bahaya itu orang di sekitar kalian dan tenaga medis. Nek masyarakate ora jujur, negarane ajur. (Kalau masyarakatnya tidak jujur, negara akan hancur)," tegasnya.

Jikapun seseorang dinyatakan sebagai orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), atau orang tanpa gejala (OTG), menurut Tirta, masyarakat tidak perlu takut.

"Ra sah wedi, ra bakal diapa-apake. Malah enak, dikei vitamin karo panganan. (Tidak usah takut, tidak akan diapa-apakan. Malah enak dikasih vitamin dan makanan," ujar Tirta.

Berikan Bantuan

Dalam kesempatan itu, Tirta juga memberikan sejumlah bantuan kepada Pemprov Jateng, di antaranya 1.000 paket coverall Haxmat, kacamata pelindung untuk tenaga medis (100 buah), masker KN95, masker kain, vitamin dan bantuan-bantuan lain.

"Semoga bantuan ini bermanfaat dan dapat membantu Jateng dalam menghadapi wabah covid-19," kata Tirta.

Selain dari Tirta, Pemprov Jateng juga menerima bantuan dari SMK Cluwak Pati, PT Argo Manunggal dan PT Panca Jaya Setia.

"Alhamdulillah bantuan dari masyarakat terus mengalir. Ini membuktikan bahwa kita tidak sendiri. Mudah-mudahan bantuan ini bisa mengcover kebutuhan kesehatan bagi tenaga medis di Jateng, sehingga mereka bisa lebih tenang dan aman dalam melaksanakan tugasnya," kata Ganjar.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyesalkan tindakan seorang pasien yang tidak jujur, dan mengakibatkan 46 tenaga medis RSUP Dr Kariadi Semarang terinfeksi virus corona.

Pasien yang datang berobat tersebut tidak mengaku bahwa baru saja bepergian dari daerah zona merah. 

"Kejadian di Kariadi itu sesuatu yang luar biasa. Ini pembelajaran bagi kita bahwa seorang dokter, perawat dan tenaga medis lainnya sangat rentan. Sedihnya lagi, mereka terkena virus covid-19 dari pasien yang tidak jujur," kata Ganjar saat menerima bantuan alat-alat kesehatan di Wisma Perdamaian, Jumat (17/4/2020).

Ganjar meminta seluruh rumah sakit di Jateng untuk memperketat protokol kesehatan demi melindungi tenaga medisnya.

"Kalau di jantung dan benteng pertahanan terakhir bisa tertular, ini sesuatu yang sangat serius. Untuk itu kami minta seluruh rumah sakit untuk memperketat protokol kesehatan di tempat masing-masing demi melindungi para tenaga medis kita," tegasnya.

Hal senada disampaikan dokter Tirta Mandira Hudhi, dokter sekaligus influencer yang kini menjadi relawan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 

Tirta meminta seluruh masyarakat untuk jujur kepada tenaga medis, misalnya menerangkan riwayat kontak juga apakah pernah bepergian ke daerah zona merah.

"Jangan takut, tidak akan diapa-apain. Justru kalau tidak jujur, yang bahaya itu orang di sekitar kalian dan tenaga medis. Nek masyarakate ora jujur, negarane ajur. (Kalau masyarakatnya tidak jujur, negara akan hancur)," tegasnya.

Jikapun seseorang dinyatakan sebagai orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), atau orang tanpa gejala (OTG), menurut Tirta, masyarakat tidak perlu takut.

"Ra sah wedi, ra bakal diapa-apake. Malah enak, dikei vitamin karo panganan. (Tidak usah takut, tidak akan diapa-apakan. Malah enak dikasih vitamin dan makanan," ujar Tirta.

Berikan Bantuan

Dalam kesempatan itu, Tirta juga memberikan sejumlah bantuan kepada Pemprov Jateng, di antaranya 1.000 paket coverall Haxmat, kacamata pelindung untuk tenaga medis (100 buah), masker KN95, masker kain, vitamin dan bantuan-bantuan lain.

"Semoga bantuan ini bermanfaat dan dapat membantu Jateng dalam menghadapi wabah covid-19," kata Tirta.

Selain dari Tirta, Pemprov Jateng juga menerima bantuan dari SMK Cluwak Pati, PT Argo Manunggal dan PT Panca Jaya Setia.

"Alhamdulillah bantuan dari masyarakat terus mengalir. Ini membuktikan bahwa kita tidak sendiri. Mudah-mudahan bantuan ini bisa mengcover kebutuhan kesehatan bagi tenaga medis di Jateng, sehingga mereka bisa lebih tenang dan aman dalam melaksanakan tugasnya," kata Ganjar.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu