Follow Us :              

BPJS Ketenagakerjaan Beri Santunan Tenaga Medis Meninggal Akibat Covid-19

  02 June 2020  |   09:00:00  |   dibaca : 1240 
Kategori :
Bagikan :


BPJS Ketenagakerjaan Beri Santunan Tenaga Medis Meninggal Akibat Covid-19

02 June 2020 | 09:00:00 | dibaca : 1240
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG – Tenaga medis yang meninggal akibat terpapar covid-19 akan mendapatkan santunan dari BPJS Ketenagakerjaan. Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Jateng DIY, Suwilwan Rachmat, seusai memberikan bantuan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Selasa (2/6/2020), di komplek Kantor Gubernur Jateng Jalan Pahlawan Kota Semarang, mengatakan hal itu dikategorikan sebagai kecelakaan kerja sehingga tenaga medis berhak mendapatkan santunan.

Santunan akan diberikan kepada tenaga medis di rumah sakit yang sudah bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan. Dan untuk keperluan ini, Suwilwan mengatakan pihaknya telah mengirimkan surat edaran kepada seluruh kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan. 

Tak hanya tenaga medis, mereka yang menjadi suporting atau teladan penanganan covid-19 juga akan menjadi tanggungan BPJS Ketenagakerjaan apabila terjangkit covid-19. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyambut baik program itu. Ia berharap para tenaga medis yang meninggal akibat covid-19 di Jateng dapat terkover.

"Saya sangat mengapresiasi. Ada salah satu perawat kami di RSUP Kariadi Semarang yang meninggal akibat menangani covid-19. Semoga bisa tercover," kata Ganjar.

Adanya santunan dari BPJS Ketenagakerjaan itu menurut Ganjar sangat membantu. Meskipun dia meyakini, berapapun nilai yang diberikan tidak akan sanggup menghapus kesedihan akibat kehilangan orang tercinta. "Kita tidak bisa menggantikan nyawa, namun sedikitnya bisa meringankan," kata Ganjar.

Bantuan APD

Selain memberikan santunan bagi tenaga medis dan tenaga pendukung penanganan covid-19, BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan bantuan ribuan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis dan para pekerja di Jawa Tengah.

"Dalam kesempatan ini, kami memberikan bantuan 597 set APD yang terdiri dari 10 item barang seperti hazmat, masker, face shield dan lainnya kepada rumah sakit di Jawa Tengah. Kami juga memberikan bantuan 54.000 masker non medis serta 34.000 tablet multivitamin untuk para tenaga kerja di Jawa Tengah," kata Suwilwan.

Bantuan diserahkan kepada Gubernur Ganjar Pranowo untuk didistribusikan kepada perwakilan rumah sakit dan perusahaan.

Ganjar menyambut baik bantuan dari BPJS Ketenagakerjaan. Tidak hanya untuk tenaga medis namun juga untuk karyawan perusahaan. 

"Ini momentum bagi kita semua untuk mempersiapkan diri menghadapi normal baru. Saat saya mendorong kawan-kawan dunia usaha menata kantornya, bantuan ini menjadi selaras dengan program itu," kata dia.

Ganjar juga meminta BPJS Ketenagakerjaan giat menyosialisasikan persiapan perusahaan menghadapi normal baru. Pihak BPJS Ketenagakerjaan dapat mengandung perusahaan dan Serikat buruh untuk bersama-sama menata diri, jaga jarak, pakai masker serta langkah pencegahan lainnya.

"Mari bareng-bareng menata dunia usaha demi keselamatan para pekerja. Semua harus ditata untuk normal baru agar semuanya selamat. Jaga jarak, pakai masker, rajin cuci tangan dan pemberian multivitamin bagi seluruh karyawannya," tegasnya.

Ganjar mengatakan beberapa kali sudah berkunjung ke sejumlah perusahaan di Jawa Tengah. Dari kunjungan itu, ia melihat persiapan menuju normal baru sudah mulai terlihat.

"Saya harap semuanya siap, sehingga kapanpun normal baru dilakukan, semua perusahaan di Jateng sudah siap," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG – Tenaga medis yang meninggal akibat terpapar covid-19 akan mendapatkan santunan dari BPJS Ketenagakerjaan. Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Jateng DIY, Suwilwan Rachmat, seusai memberikan bantuan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Selasa (2/6/2020), di komplek Kantor Gubernur Jateng Jalan Pahlawan Kota Semarang, mengatakan hal itu dikategorikan sebagai kecelakaan kerja sehingga tenaga medis berhak mendapatkan santunan.

Santunan akan diberikan kepada tenaga medis di rumah sakit yang sudah bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan. Dan untuk keperluan ini, Suwilwan mengatakan pihaknya telah mengirimkan surat edaran kepada seluruh kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan. 

Tak hanya tenaga medis, mereka yang menjadi suporting atau teladan penanganan covid-19 juga akan menjadi tanggungan BPJS Ketenagakerjaan apabila terjangkit covid-19. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyambut baik program itu. Ia berharap para tenaga medis yang meninggal akibat covid-19 di Jateng dapat terkover.

"Saya sangat mengapresiasi. Ada salah satu perawat kami di RSUP Kariadi Semarang yang meninggal akibat menangani covid-19. Semoga bisa tercover," kata Ganjar.

Adanya santunan dari BPJS Ketenagakerjaan itu menurut Ganjar sangat membantu. Meskipun dia meyakini, berapapun nilai yang diberikan tidak akan sanggup menghapus kesedihan akibat kehilangan orang tercinta. "Kita tidak bisa menggantikan nyawa, namun sedikitnya bisa meringankan," kata Ganjar.

Bantuan APD

Selain memberikan santunan bagi tenaga medis dan tenaga pendukung penanganan covid-19, BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan bantuan ribuan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis dan para pekerja di Jawa Tengah.

"Dalam kesempatan ini, kami memberikan bantuan 597 set APD yang terdiri dari 10 item barang seperti hazmat, masker, face shield dan lainnya kepada rumah sakit di Jawa Tengah. Kami juga memberikan bantuan 54.000 masker non medis serta 34.000 tablet multivitamin untuk para tenaga kerja di Jawa Tengah," kata Suwilwan.

Bantuan diserahkan kepada Gubernur Ganjar Pranowo untuk didistribusikan kepada perwakilan rumah sakit dan perusahaan.

Ganjar menyambut baik bantuan dari BPJS Ketenagakerjaan. Tidak hanya untuk tenaga medis namun juga untuk karyawan perusahaan. 

"Ini momentum bagi kita semua untuk mempersiapkan diri menghadapi normal baru. Saat saya mendorong kawan-kawan dunia usaha menata kantornya, bantuan ini menjadi selaras dengan program itu," kata dia.

Ganjar juga meminta BPJS Ketenagakerjaan giat menyosialisasikan persiapan perusahaan menghadapi normal baru. Pihak BPJS Ketenagakerjaan dapat mengandung perusahaan dan Serikat buruh untuk bersama-sama menata diri, jaga jarak, pakai masker serta langkah pencegahan lainnya.

"Mari bareng-bareng menata dunia usaha demi keselamatan para pekerja. Semua harus ditata untuk normal baru agar semuanya selamat. Jaga jarak, pakai masker, rajin cuci tangan dan pemberian multivitamin bagi seluruh karyawannya," tegasnya.

Ganjar mengatakan beberapa kali sudah berkunjung ke sejumlah perusahaan di Jawa Tengah. Dari kunjungan itu, ia melihat persiapan menuju normal baru sudah mulai terlihat.

"Saya harap semuanya siap, sehingga kapanpun normal baru dilakukan, semua perusahaan di Jateng sudah siap," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu