Follow Us :              

Dicatut Namanya Dalam PPDB, Gus Yasin : Saya Tidak Pernah Menyuruh

  25 June 2020  |   10:00:00  |   dibaca : 1073 
Kategori :
Bagikan :


Dicatut Namanya Dalam PPDB, Gus Yasin : Saya Tidak Pernah Menyuruh

25 June 2020 | 10:00:00 | dibaca : 1073
Kategori :
Bagikan :

Foto : Tim Humas (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Tim Humas (Humas Jateng)

SEMARANG – Baru-baru ini nama Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen dicatut oleh pihak yang tidak bertanggungjawab dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri 1 Kudus. Mengetahui Namanya dimanfaatkan untuk perbuatan yang tidak benar, Gus Yasin sapaan akrabnya pun melakukan klarifikasi. 

Gus Yasin menyampaikan tidak pernah berkomunikasi dengan siapapun baik itu kepala sekolah, panitia PPDB ataupun kepala dinas untuk menerima siswa titipan.

"Saya katakan bahwa di sini saya tidak pernah bertelepon atau menyuruh seseorang untuk memberikan masukan kepada kepala sekolah atau panitia, atau kepala dinas sendiri pun, saya tidak pernah mengkonfirmasi itu," katanya di rumah dinas Rinjani, Rabu (24/6/2020).

Ia pun meminta masyarakat terbuka dan jujur dalam proses pelaksanaan PPDB. Apabila ada keluhan dan kendala, cukup disampaikan ke dinas terkait.

"Itu (PPDB) juga sudah ada aturannya. Berapa persen dari zonasinya, berapa persen dari masyarakat yang tidak mampu, berapa persen dari orang-orang yang berprestasi. Maka kita taati saja, ikuti saja jalurnya, pendaftaran sudah jelas," tandasnya.

Ia pun meminta pada kepala sekolah dan panitia PPDB untuk tidak menghiraukan jika ada yang membawa namanya agar anaknya diterima di sekolah tertentu. Selain itu ia juga berpesan pada orang tua siswa untuk mengajarkan kejujurann pada anaknya terkait dengan proses PPDB ini.  

Seperti diberitakan di sejumlah media online, nama Gus Yasin dicatut pihak tak bertanggung jawab saat pelaksanaan PPDB SMA/SMK Negeri di Kabupaten Kudus. Tujuannya yakni untuk meloloskan siswa titipan. 

Kepala SMA Negeri 1 Kudus, Shodiqun mengatakan sempat ditelepon seseorang yang mengaku sebagai utusan Wagub Jateng untuk memasukkan seorang siswa di sekolah itu.

Meski begitu, Shodiqun mengatakan tak lantas percaya. Ia menjawab bahwa pelaksanaan PPDB sudah dilakukan secara online dengan menggunakan sistem yang sesuai aturan.


Bagikan :

SEMARANG – Baru-baru ini nama Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen dicatut oleh pihak yang tidak bertanggungjawab dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri 1 Kudus. Mengetahui Namanya dimanfaatkan untuk perbuatan yang tidak benar, Gus Yasin sapaan akrabnya pun melakukan klarifikasi. 

Gus Yasin menyampaikan tidak pernah berkomunikasi dengan siapapun baik itu kepala sekolah, panitia PPDB ataupun kepala dinas untuk menerima siswa titipan.

"Saya katakan bahwa di sini saya tidak pernah bertelepon atau menyuruh seseorang untuk memberikan masukan kepada kepala sekolah atau panitia, atau kepala dinas sendiri pun, saya tidak pernah mengkonfirmasi itu," katanya di rumah dinas Rinjani, Rabu (24/6/2020).

Ia pun meminta masyarakat terbuka dan jujur dalam proses pelaksanaan PPDB. Apabila ada keluhan dan kendala, cukup disampaikan ke dinas terkait.

"Itu (PPDB) juga sudah ada aturannya. Berapa persen dari zonasinya, berapa persen dari masyarakat yang tidak mampu, berapa persen dari orang-orang yang berprestasi. Maka kita taati saja, ikuti saja jalurnya, pendaftaran sudah jelas," tandasnya.

Ia pun meminta pada kepala sekolah dan panitia PPDB untuk tidak menghiraukan jika ada yang membawa namanya agar anaknya diterima di sekolah tertentu. Selain itu ia juga berpesan pada orang tua siswa untuk mengajarkan kejujurann pada anaknya terkait dengan proses PPDB ini.  

Seperti diberitakan di sejumlah media online, nama Gus Yasin dicatut pihak tak bertanggung jawab saat pelaksanaan PPDB SMA/SMK Negeri di Kabupaten Kudus. Tujuannya yakni untuk meloloskan siswa titipan. 

Kepala SMA Negeri 1 Kudus, Shodiqun mengatakan sempat ditelepon seseorang yang mengaku sebagai utusan Wagub Jateng untuk memasukkan seorang siswa di sekolah itu.

Meski begitu, Shodiqun mengatakan tak lantas percaya. Ia menjawab bahwa pelaksanaan PPDB sudah dilakukan secara online dengan menggunakan sistem yang sesuai aturan.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu