Follow Us :              

Taj Yasin Dorong UMKM Jadi Kekuatan Ekonomi Masyarakat

  07 August 2020  |   14:00:00  |   dibaca : 867 
Kategori :
Bagikan :


Taj Yasin Dorong UMKM Jadi Kekuatan Ekonomi Masyarakat

07 August 2020 | 14:00:00 | dibaca : 867
Kategori :
Bagikan :

Foto : Simon (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Simon (Humas Jateng)

PEKALONGAN - Pemerintah bersama semua elemen masyarakat terus berupaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi.  Wagub Taj Yasin menyebut potensi UMKM di Jawa Tengah yang beragam perlu didorong melalui berbagai program, seperti pelatihan keterampilan berwirausaha, pengemasan produk, pemasaran, dan akses permodalan. 

"Di masa pandemi, sektor ekonomi sangat berdampak dan pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan. Maka sudah saatnya kita kembali membangkitkan UMKM jadi penopang kekuatan ekonomi masyarakat,” ujarnya di sela acara penyerahan program strategis Kementerian Koperasi dan  Usaha Kecil Menengah (UKM) di Hotel Dafam Kota Pekalongan, Jumat (7/8/2020)

Taj Yasin menuturkan saat ini masyarakat lebih senang berbelanja online. Maka pihaknya mendorong pelaku UMKM memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produknya.

“Manfaatkan teknologi, jadi siapapun bisa menawarkan produknya kemanapun,” ujarnya.

Kegiatan bertema ‘Koperasi dan UMKM Eksis dan Mampu Beradaptasi pada Masa Pendemi dan New Normal COVID-19’ tersebut dibuka oleh Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki didampingi Dewan Pertimbangan Presiden, Habib Luthfi Bin Yahya, Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekalongan, Saelany Mahfud dan Afzan Arslan Djunaid.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Habib Luthfi bin Yahya mengatakan, semua harus bisa meningkatkan ekonomi Indonesia di tengah pandemi. Antara lain dengan mencintai produksi dalam negeri dan bangkitkan kembali apa yang tumbuh di Bumi Pertiwi dan kekayaan sumber daya alam yang ada di negeri Indonesia. 

"Mestinya kita bangga apa yang keluar dari Bumi Pertiwi, kita bangga dan berani mengatakan bahwa ini sarung Indonesia, jambu dan ayam Indonesia. Apalagi dengan adanya COVID-19, kita menjadi semangat untuk maju bukan untuk kita mundur, terus berusaha selangkah demi selangkah," pintanya. 

Tidak kalah penting dalam membangkitkan ekonomi menurutnya adalah dukungan para tokoh. Baik tokoh pemerintah, tokoh agama, maupun tokoh masyarakat harus turun ke bawah, bagaimana memanfaatkan UMKM, sehingga perekonomian tetap berputar dan tidak ketergantungan terhadap pihak luar. 

Sementara Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menyampaikan, UMKM Indonesia termasuk di Kota Pekalongan punya potensi besar untuk berkembang.

"Maka berbagai program kita galakkan guna pengembangan UMKM, salah satunya melalui pelatihan-pelatihan kepada pelaku UMKM. Selain itu, juga membantu bagaimana mereka bisa mengakses pasar dan pembiayaan," katanya.

Ia menjelaskan, sektor UMKM selama ini mampu menambah pendapatan masyarakat dan mengurangi angka pengangguran yang semakin terpuruk. 

Untuk diketahui, Kementerian Koperasi dan UMKM mengalokasikan anggaran bagi koperasi dan UMKM dengan total Rp124 triliun. 

Anggaran tersebut mencakup insentif pajak, relaksasi, dan restrukturisasi kredit dan perluasan modal kerja UMKM untuk menekan dampak pandemi, khususnya masyarakat menengah ke bawah.


Bagikan :

PEKALONGAN - Pemerintah bersama semua elemen masyarakat terus berupaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi.  Wagub Taj Yasin menyebut potensi UMKM di Jawa Tengah yang beragam perlu didorong melalui berbagai program, seperti pelatihan keterampilan berwirausaha, pengemasan produk, pemasaran, dan akses permodalan. 

"Di masa pandemi, sektor ekonomi sangat berdampak dan pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan. Maka sudah saatnya kita kembali membangkitkan UMKM jadi penopang kekuatan ekonomi masyarakat,” ujarnya di sela acara penyerahan program strategis Kementerian Koperasi dan  Usaha Kecil Menengah (UKM) di Hotel Dafam Kota Pekalongan, Jumat (7/8/2020)

Taj Yasin menuturkan saat ini masyarakat lebih senang berbelanja online. Maka pihaknya mendorong pelaku UMKM memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produknya.

“Manfaatkan teknologi, jadi siapapun bisa menawarkan produknya kemanapun,” ujarnya.

Kegiatan bertema ‘Koperasi dan UMKM Eksis dan Mampu Beradaptasi pada Masa Pendemi dan New Normal COVID-19’ tersebut dibuka oleh Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki didampingi Dewan Pertimbangan Presiden, Habib Luthfi Bin Yahya, Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekalongan, Saelany Mahfud dan Afzan Arslan Djunaid.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Habib Luthfi bin Yahya mengatakan, semua harus bisa meningkatkan ekonomi Indonesia di tengah pandemi. Antara lain dengan mencintai produksi dalam negeri dan bangkitkan kembali apa yang tumbuh di Bumi Pertiwi dan kekayaan sumber daya alam yang ada di negeri Indonesia. 

"Mestinya kita bangga apa yang keluar dari Bumi Pertiwi, kita bangga dan berani mengatakan bahwa ini sarung Indonesia, jambu dan ayam Indonesia. Apalagi dengan adanya COVID-19, kita menjadi semangat untuk maju bukan untuk kita mundur, terus berusaha selangkah demi selangkah," pintanya. 

Tidak kalah penting dalam membangkitkan ekonomi menurutnya adalah dukungan para tokoh. Baik tokoh pemerintah, tokoh agama, maupun tokoh masyarakat harus turun ke bawah, bagaimana memanfaatkan UMKM, sehingga perekonomian tetap berputar dan tidak ketergantungan terhadap pihak luar. 

Sementara Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menyampaikan, UMKM Indonesia termasuk di Kota Pekalongan punya potensi besar untuk berkembang.

"Maka berbagai program kita galakkan guna pengembangan UMKM, salah satunya melalui pelatihan-pelatihan kepada pelaku UMKM. Selain itu, juga membantu bagaimana mereka bisa mengakses pasar dan pembiayaan," katanya.

Ia menjelaskan, sektor UMKM selama ini mampu menambah pendapatan masyarakat dan mengurangi angka pengangguran yang semakin terpuruk. 

Untuk diketahui, Kementerian Koperasi dan UMKM mengalokasikan anggaran bagi koperasi dan UMKM dengan total Rp124 triliun. 

Anggaran tersebut mencakup insentif pajak, relaksasi, dan restrukturisasi kredit dan perluasan modal kerja UMKM untuk menekan dampak pandemi, khususnya masyarakat menengah ke bawah.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu