Follow Us :              

Upacara HUT RI, Gubernur Undang Veteran Naik Podium

  17 August 2020  |   07:00:00  |   dibaca : 1394 
Kategori :
Bagikan :


Upacara HUT RI, Gubernur Undang Veteran Naik Podium

17 August 2020 | 07:00:00 | dibaca : 1394
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Kehadiran para pejuang veteran kemerdekaan dalam upacara HUT RI biasanya hanya sebagai tamu undangan. Namun Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membuat kejutan dengan mengundang veteran naik podium inspektur upacara.

Awalnya upacara HUT RI ke-75 di halaman Kantor Gubernur Jateng, Senin (17/8/2020) berjalan seperti biasa. Ganjar sebagai inspektur upacara membacakan amanat tentang sosok Mbah Padmo Darsono, warga Dusun Girpasang, Klaten. Di akhir pembacaan amanat, Ganjar menengok ke belakang, ke arah tamu undangan. 

“Di ulang tahun ini rasanya sangat jarang kita mendengar apa kata veteran, apa yang dirasakan beliau. Dalam kesempatan yang baik ini saya mengundang senior kita, veteran kita untuk naik ke podium ini, saya persilakan,” kata Ganjar.

Sejumlah pejabat dan peserta upacara nampak terkejut dengan permintaan Ganjar. Oleh sebab permintaan itu tidak ada dalam tata urutan upacara yang telah disusun. Salah satu veteran kemudian berdiri dan berjalan ke arah Ganjar. Satu petugas upacara nampak menggandeng veteran itu yang diketahui bernama M Amin Munadjat, Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Jateng.

Sesampainya Munadjat di atas podium, Gubernur Ganjar mempersilakan Munadjat memberi pesan-pesan kemerdekaan. Namun, Munadhat tak langsung memberi pesan, Ia justru mengomentari cerita Ganjar tentang Mbah Padmo.

"Kami sungguh mengapresiasi apa yang sudah Pak Gubernur lakukan terhadap masyarakat Jawa Tengah. Di tengah gemerlapnya Semarang, Bapak tidak lupa jauh di ujung sana, di puncak bukit, ada masyarakat kita yang sangat sederhana. Itu patut kita apresiasi," kata Munadjat.

Dalam pesan-pesannya, Munadjat menyatakan keprihatinan melihat melemahnya persatuan dan kesatuan bangsa. Ideologi, politik, sosial, ekonomi, budaya, hankam, dan agama menjadi bahan yang diperdebatkan secara berlebihan bahkan keluar dari konteksnya. Menurutnya, perbedaan pandangan itu tak seharusnya menjadi perpecahan. 

”Kita harus bersama, bersatu untuk mengatasi COVID-19 yang dampaknya sampai ke seluruh aspek kehidupan. Kita bangsa bhinneka dan kita harus menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya pedoman oleh setiap warga bangsa," ungkapnya.

Munadjat juga secara khusus menitipkan pesan pada Ganjar untuk terus menjaga persatuan, keguyuban, dan kerukunan warga. 

“Kami tahu bapak sudah berbuat banyak untuk Jawa Tengah, namun mewakili teman-teman veteran kami titip agar Jateng tetap terjaga persatuan kesatuannya, guyub rukun warganya, dijiwai nilai-nilai pancasila untuk menjadi bangsa yang tata tentrem kerta raharja,” ungkapnya.


Bagikan :

SEMARANG - Kehadiran para pejuang veteran kemerdekaan dalam upacara HUT RI biasanya hanya sebagai tamu undangan. Namun Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membuat kejutan dengan mengundang veteran naik podium inspektur upacara.

Awalnya upacara HUT RI ke-75 di halaman Kantor Gubernur Jateng, Senin (17/8/2020) berjalan seperti biasa. Ganjar sebagai inspektur upacara membacakan amanat tentang sosok Mbah Padmo Darsono, warga Dusun Girpasang, Klaten. Di akhir pembacaan amanat, Ganjar menengok ke belakang, ke arah tamu undangan. 

“Di ulang tahun ini rasanya sangat jarang kita mendengar apa kata veteran, apa yang dirasakan beliau. Dalam kesempatan yang baik ini saya mengundang senior kita, veteran kita untuk naik ke podium ini, saya persilakan,” kata Ganjar.

Sejumlah pejabat dan peserta upacara nampak terkejut dengan permintaan Ganjar. Oleh sebab permintaan itu tidak ada dalam tata urutan upacara yang telah disusun. Salah satu veteran kemudian berdiri dan berjalan ke arah Ganjar. Satu petugas upacara nampak menggandeng veteran itu yang diketahui bernama M Amin Munadjat, Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Jateng.

Sesampainya Munadjat di atas podium, Gubernur Ganjar mempersilakan Munadjat memberi pesan-pesan kemerdekaan. Namun, Munadhat tak langsung memberi pesan, Ia justru mengomentari cerita Ganjar tentang Mbah Padmo.

"Kami sungguh mengapresiasi apa yang sudah Pak Gubernur lakukan terhadap masyarakat Jawa Tengah. Di tengah gemerlapnya Semarang, Bapak tidak lupa jauh di ujung sana, di puncak bukit, ada masyarakat kita yang sangat sederhana. Itu patut kita apresiasi," kata Munadjat.

Dalam pesan-pesannya, Munadjat menyatakan keprihatinan melihat melemahnya persatuan dan kesatuan bangsa. Ideologi, politik, sosial, ekonomi, budaya, hankam, dan agama menjadi bahan yang diperdebatkan secara berlebihan bahkan keluar dari konteksnya. Menurutnya, perbedaan pandangan itu tak seharusnya menjadi perpecahan. 

”Kita harus bersama, bersatu untuk mengatasi COVID-19 yang dampaknya sampai ke seluruh aspek kehidupan. Kita bangsa bhinneka dan kita harus menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya pedoman oleh setiap warga bangsa," ungkapnya.

Munadjat juga secara khusus menitipkan pesan pada Ganjar untuk terus menjaga persatuan, keguyuban, dan kerukunan warga. 

“Kami tahu bapak sudah berbuat banyak untuk Jawa Tengah, namun mewakili teman-teman veteran kami titip agar Jateng tetap terjaga persatuan kesatuannya, guyub rukun warganya, dijiwai nilai-nilai pancasila untuk menjadi bangsa yang tata tentrem kerta raharja,” ungkapnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu