Follow Us :              

Taj Yasin Imbau Ponpes yang Jadi Klaster: Jangan Pulangkan Santri!

  28 September 2020  |   10:00:00  |   dibaca : 896 
Kategori :
Bagikan :


Taj Yasin Imbau Ponpes yang Jadi Klaster: Jangan Pulangkan Santri!

28 September 2020 | 10:00:00 | dibaca : 896
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengimbau pengelola pondok pesantren (ponpes) yang menjadi klaster COVID-19 tidak memulangkan santrinya ke rumah. Sebab dikhawatirkan, apabila dipulangkan akan terjadi penyebaran COVID-19 di kampungnya masing-masing.

“Tahan dulu, jangan dipulangkan begitu saja. Laporkan ke kami, kami akan bantu apa yang diperlukan pondok pesantren dalam rangka penanganan ini," tegas Taj Yasin ditemui usai mendampingi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memimpin rapat koordinasi percepatan penanganan COVID-19 di Gradhika Bhakti Praja, Senin (28/9/2020).

Ia juga meminta pengelola ponpes untuk segera untuk berkoordinasi dengan gugus tugas. 

"Kami sekarang mengawasi pergerakan-pergerakan ini. Kami harap pondok pesantren yang terpapar, segera berkoordinasi dengan gugus tugas,” pintanya.

Taj Yasin menerangkan, sampai saat ini ada beberapa pondok pesantren yang melaporkan adanya kasus COVID-19. Diantaranya di Batang, Kendal, Kebumen dan Banyumas.

"Ini yang terbaru di Kabupaten Pekalongan. Baru kami dalami saat ini, sejauh mana yang terpapar. Baru kami awasi," ucapnya.

Ia mengatakan sedang mengevaluasi kegiatan di seluruh ponpes yang menjadi klaster penyebaran COVID-19 itu.

"Kami evaluasi dulu, sementara ini memang kegiatannya kami berhentikan dulu, tapi tidak kita tutup dan santrinya dipulangkan," pungkasnya.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pun menegaskan agar penanganan klaster ponpes ditangani serius. Pihaknya telah menerjunkan tim untuk membantu melakukan tracing dan treatment di sejumlah tempat itu.

"Dari Kebumen dan Banyumas sudah telpon kami, minta bantuan diantaranya tempat isolasi. Sudah kami bantu untuk pemenuhannya, termasuk tindakan lain dalam rangka penanganannya," kata Ganjar.


Bagikan :

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengimbau pengelola pondok pesantren (ponpes) yang menjadi klaster COVID-19 tidak memulangkan santrinya ke rumah. Sebab dikhawatirkan, apabila dipulangkan akan terjadi penyebaran COVID-19 di kampungnya masing-masing.

“Tahan dulu, jangan dipulangkan begitu saja. Laporkan ke kami, kami akan bantu apa yang diperlukan pondok pesantren dalam rangka penanganan ini," tegas Taj Yasin ditemui usai mendampingi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memimpin rapat koordinasi percepatan penanganan COVID-19 di Gradhika Bhakti Praja, Senin (28/9/2020).

Ia juga meminta pengelola ponpes untuk segera untuk berkoordinasi dengan gugus tugas. 

"Kami sekarang mengawasi pergerakan-pergerakan ini. Kami harap pondok pesantren yang terpapar, segera berkoordinasi dengan gugus tugas,” pintanya.

Taj Yasin menerangkan, sampai saat ini ada beberapa pondok pesantren yang melaporkan adanya kasus COVID-19. Diantaranya di Batang, Kendal, Kebumen dan Banyumas.

"Ini yang terbaru di Kabupaten Pekalongan. Baru kami dalami saat ini, sejauh mana yang terpapar. Baru kami awasi," ucapnya.

Ia mengatakan sedang mengevaluasi kegiatan di seluruh ponpes yang menjadi klaster penyebaran COVID-19 itu.

"Kami evaluasi dulu, sementara ini memang kegiatannya kami berhentikan dulu, tapi tidak kita tutup dan santrinya dipulangkan," pungkasnya.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pun menegaskan agar penanganan klaster ponpes ditangani serius. Pihaknya telah menerjunkan tim untuk membantu melakukan tracing dan treatment di sejumlah tempat itu.

"Dari Kebumen dan Banyumas sudah telpon kami, minta bantuan diantaranya tempat isolasi. Sudah kami bantu untuk pemenuhannya, termasuk tindakan lain dalam rangka penanganannya," kata Ganjar.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu