Follow Us :              

Ganjar Tengok Pengungsi di Banyumas, Ingatkan Protokol Kesehatan

  03 November 2020  |   14:00:00  |   dibaca : 1208 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Tengok Pengungsi di Banyumas, Ingatkan Protokol Kesehatan

03 November 2020 | 14:00:00 | dibaca : 1208
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

BANYUMAS - Ratusan warga Desa Sirau, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas terpaksa mengungsi akibat banjir yang melanda rumahnya. Mereka menempati balai pertemuan dan ruang sekolah yang ada di desa itu.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo didampingi Bupati Banyumas, Achmad Husein memantau langsung kondisi pengungsi pada Selasa (3/11/2020). Dalam kunjungannya, Ganjar melihat penerapan protokol kesehatan khususnya jaga jarak belum dilakukan dengan baik. Ia pun langsung memanggil Kepala Desa dan BPBD setempat untuk segera melakukan penataan.

"Memang ini perlu latihan, karena kondisi seperti ini berbahaya. Pak Kades saya titip, semua tempat pengungsi dikasih jarak, dibuat kotak-kotak pemisahan antar keluarga. Kalau seperti ini kan bahaya," kata Ganjar.

Ganjar juga meminta tim kesehatan untuk melakukan pengawasan ketat. Pasalnya, ada banyak pengungsi yang berusia lanjut dan ada pula balita.

"Tadi saya tanya, ada dua pengungsi sepuh yang punya penyakit hipertensi. Itu harus dikhususkan, harus dipisah," tegasnya.

Kades dan BPBD diminta mencari alternatif tempat pengungsian lain untuk dijadikan posko pengungsian. Dengan begitu, penataan bisa dilakukan dan jumlahnya bisa dikurangi.

"Saya titip pak Kades, BPBD, PMI menindaklanjuti ini. Makanya saya langsung perintahkan hari ini, karena ini bahaya," tegasnya.

Kepala Desa Sirau, Mualliful Hasan mengatakan ada 108 pengungsi. Jumlah itu sudah dipisah di dua tempat, yakni balai pertemuan dan sekolahan.

"Memang untuk jaga jarak, kami agak kesulitan menerapkan, karena di sini agak sempit. Tadi setelah ada gambaran dari pak Gubernur, nanti akan kami laksanakan," katanya.

Sementara itu, salah satu pengungsi, Turiyah mengatakan sudah 6 hari mengungsi. Selama mengungsi, semua kebutuhannya juga terjamin.

"Semua terpenuhi, makan ada, justru berlebih. Kondisi saya dan teman-teman juga sehat," ucapnya.

Tiriyah mengaku sangat senang dikunjungi Ganjar. Ia mengatakan bahwa Ganjar sangat peduli pada warganya. Tidak hanya memastikan kebutuhan tercukupi, Ganjar juga sangat peduli pada kesehatan warga.

"Tadi juga dibilangin suruh jaga jarak dan yang sepuh-sepuh diminta ditangani. Sangat peduli. Seneng ya, Alhamdulillah. Semoga banjir segera surut, dan kita bisa pulang ke rumah," pungkasnya.


Bagikan :

BANYUMAS - Ratusan warga Desa Sirau, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas terpaksa mengungsi akibat banjir yang melanda rumahnya. Mereka menempati balai pertemuan dan ruang sekolah yang ada di desa itu.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo didampingi Bupati Banyumas, Achmad Husein memantau langsung kondisi pengungsi pada Selasa (3/11/2020). Dalam kunjungannya, Ganjar melihat penerapan protokol kesehatan khususnya jaga jarak belum dilakukan dengan baik. Ia pun langsung memanggil Kepala Desa dan BPBD setempat untuk segera melakukan penataan.

"Memang ini perlu latihan, karena kondisi seperti ini berbahaya. Pak Kades saya titip, semua tempat pengungsi dikasih jarak, dibuat kotak-kotak pemisahan antar keluarga. Kalau seperti ini kan bahaya," kata Ganjar.

Ganjar juga meminta tim kesehatan untuk melakukan pengawasan ketat. Pasalnya, ada banyak pengungsi yang berusia lanjut dan ada pula balita.

"Tadi saya tanya, ada dua pengungsi sepuh yang punya penyakit hipertensi. Itu harus dikhususkan, harus dipisah," tegasnya.

Kades dan BPBD diminta mencari alternatif tempat pengungsian lain untuk dijadikan posko pengungsian. Dengan begitu, penataan bisa dilakukan dan jumlahnya bisa dikurangi.

"Saya titip pak Kades, BPBD, PMI menindaklanjuti ini. Makanya saya langsung perintahkan hari ini, karena ini bahaya," tegasnya.

Kepala Desa Sirau, Mualliful Hasan mengatakan ada 108 pengungsi. Jumlah itu sudah dipisah di dua tempat, yakni balai pertemuan dan sekolahan.

"Memang untuk jaga jarak, kami agak kesulitan menerapkan, karena di sini agak sempit. Tadi setelah ada gambaran dari pak Gubernur, nanti akan kami laksanakan," katanya.

Sementara itu, salah satu pengungsi, Turiyah mengatakan sudah 6 hari mengungsi. Selama mengungsi, semua kebutuhannya juga terjamin.

"Semua terpenuhi, makan ada, justru berlebih. Kondisi saya dan teman-teman juga sehat," ucapnya.

Tiriyah mengaku sangat senang dikunjungi Ganjar. Ia mengatakan bahwa Ganjar sangat peduli pada warganya. Tidak hanya memastikan kebutuhan tercukupi, Ganjar juga sangat peduli pada kesehatan warga.

"Tadi juga dibilangin suruh jaga jarak dan yang sepuh-sepuh diminta ditangani. Sangat peduli. Seneng ya, Alhamdulillah. Semoga banjir segera surut, dan kita bisa pulang ke rumah," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu