Follow Us :              

Padat Karya Penanaman Mangrove Brebes, Pulihkan Ekonomi Nasional

  22 October 2020  |   09:00:00  |   dibaca : 1017 
Kategori :
Bagikan :


Padat Karya Penanaman Mangrove Brebes, Pulihkan Ekonomi Nasional

22 October 2020 | 09:00:00 | dibaca : 1017
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

BREBES - Pemerintah terus berupaya melakukan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), salah satunya melalui kegiatan Padat Karya Penanaman Mangrove (PKM). Dimulainya PKM ditandai dengan penanaman mangrove di Desa Sawojajar, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Kamis (22/10/2020).

Dalam kegiatan itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen hadir mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Kelautan Perikanan Edhy Prabowo, dan Bupati Kabupaten Brebes Idza Priyanti meninjau lokasi penanaman mangrove. 

PKM diharapkan mampu mengatasi degradasi mangrove serta meningkatkan daya beli masyarakat untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional akibat Pandemi COVID-19.

Kegiatan di wilayah kerja Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Pemali Jratun ini dilakukan di lahan seluas 140 Hektar serta melibatkan enam kelompok masyarakat, dengan jumlah Hari Orang Kerja (HOK) sebanyak 25.382 HOK.

"PEN Padat Karya Mangrove khusus di Brebes melakukan penanaman seluas 140 hektar dengan jumlah bibit 1,5 juta batang.  Penyerapannya mencapai kurang lebih 250 ribu hari orang kerja (HOK)," sebut Taj Yasin.

Sementara itu, dana PKM akan didistribusikan langsung ke rekening masing-masing anggota kelompok masyarakat (pokmas) sebagai upah kerja dan pembelian bahan seperti untuk penyediaan bibit, bambu untuk ajir dan pelindung tanaman. Sistem pengupahannya berdasarkan pada prestasi pekerja, mereka bisa mendapatkan hingga Rp 100.000 per hari.

"Sudah ada sekian ribu masyarakat yang dipekerjakan dalam penanaman mangrove. Ini sangat membantu,” ujarnya.

Selain memperbaiki ekosistem lingkungan pantai, Taj Yasin menerangkan program ini juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa pandemi.

“Kalau ini bisa diperluas, selain menyelamatkan bumi, juga bisa memberikan manfaat yang lebih besar lagi yaitu pada kesejahteraan masyarakat yang lebih baik,” pungkasnya. 

Sebagai informasi, Selain Kabupaten Brebes terdapat sembilan daerah lain yang juga mendapat program serupa yaitu, Kabupaten Pemalang (40 hektar), Kabupaten Pekalongan (25 hektar), Kota Pekalongan (1 hektar), Kabupaten Batang (11 hektar), Kabupaten Kendal (10 hektar), Kabupaten Demak (53 hektar), Kabupaten Pati (130 hektar), Kabupaten Jepara (30 hektar), dan Rembang (60 hektar).


Bagikan :

BREBES - Pemerintah terus berupaya melakukan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), salah satunya melalui kegiatan Padat Karya Penanaman Mangrove (PKM). Dimulainya PKM ditandai dengan penanaman mangrove di Desa Sawojajar, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Kamis (22/10/2020).

Dalam kegiatan itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen hadir mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Kelautan Perikanan Edhy Prabowo, dan Bupati Kabupaten Brebes Idza Priyanti meninjau lokasi penanaman mangrove. 

PKM diharapkan mampu mengatasi degradasi mangrove serta meningkatkan daya beli masyarakat untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional akibat Pandemi COVID-19.

Kegiatan di wilayah kerja Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Pemali Jratun ini dilakukan di lahan seluas 140 Hektar serta melibatkan enam kelompok masyarakat, dengan jumlah Hari Orang Kerja (HOK) sebanyak 25.382 HOK.

"PEN Padat Karya Mangrove khusus di Brebes melakukan penanaman seluas 140 hektar dengan jumlah bibit 1,5 juta batang.  Penyerapannya mencapai kurang lebih 250 ribu hari orang kerja (HOK)," sebut Taj Yasin.

Sementara itu, dana PKM akan didistribusikan langsung ke rekening masing-masing anggota kelompok masyarakat (pokmas) sebagai upah kerja dan pembelian bahan seperti untuk penyediaan bibit, bambu untuk ajir dan pelindung tanaman. Sistem pengupahannya berdasarkan pada prestasi pekerja, mereka bisa mendapatkan hingga Rp 100.000 per hari.

"Sudah ada sekian ribu masyarakat yang dipekerjakan dalam penanaman mangrove. Ini sangat membantu,” ujarnya.

Selain memperbaiki ekosistem lingkungan pantai, Taj Yasin menerangkan program ini juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa pandemi.

“Kalau ini bisa diperluas, selain menyelamatkan bumi, juga bisa memberikan manfaat yang lebih besar lagi yaitu pada kesejahteraan masyarakat yang lebih baik,” pungkasnya. 

Sebagai informasi, Selain Kabupaten Brebes terdapat sembilan daerah lain yang juga mendapat program serupa yaitu, Kabupaten Pemalang (40 hektar), Kabupaten Pekalongan (25 hektar), Kota Pekalongan (1 hektar), Kabupaten Batang (11 hektar), Kabupaten Kendal (10 hektar), Kabupaten Demak (53 hektar), Kabupaten Pati (130 hektar), Kabupaten Jepara (30 hektar), dan Rembang (60 hektar).


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu