Follow Us :              

Pemprov Berikan Penghargaan Kabupaten/Kota Terinovatif

  25 November 2020  |   09:00:00  |   dibaca : 846 
Kategori :
Bagikan :


Pemprov Berikan Penghargaan Kabupaten/Kota Terinovatif

25 November 2020 | 09:00:00 | dibaca : 846
Kategori :
Bagikan :

Foto : Simon (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Simon (Humas Jateng)

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan perhatian serius pada kenaikan indeks daya saing daerah. Sebab kenaikan indeks daya saing daerahlah, yang akan membuat daerah mampu bersaing di era global yang semakin ketat. 

Ada lima kabupaten/ kota di Jateng yang mendapatkan penghargaan sebagai kota terinovatif. Untuk kategori kota, Kota Surakarta dinobatkan menjadi juara pertama, dan Kota Semarang sebagai juara kedua. Sementara kategori kabupaten terinovatif, juara 1 Kabupaten Wonogiri, juara 2 Kabupaten Kendal dan juara 3 Kabupaten Pati.

“Tanpa inovasi, kita tidak bisa bersaing di era global yang semakin kompetitif. Termasuk kita sudah masuk pasar global dan Indonesia baru saja menandatangani perjanjian perdagangan bebas kemitraan ekonomi komprehensif regional atau Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) antar 10 negara ASEAN dan 5 negara mitra,” tutur Plh Sekda Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Aribowo.

Ditemui usai menyerahkan Penghargaan Kreativitas Inovasi Masyarakat (Krenova) dan Indeks Daya Saing Daerah Tingkat Jawa Tengah, Rabu (25/11/2020) di Gradhika Bhakti Praja, Prasetyo menjelaskan, negara ASEAN yang terlibat dalam perjanjian RCEP itu adalah Brunai, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam, lanjut Prasetyo. Sementara lima negara mitra meliputi Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru. 

RCEP ini merupakan salah satu pasar global terbesar di dunia. Sebab, Kawasan perdagangan di Asia Pasifik ini meliputi hampir sepertiga populasi dunia, tepatnya 29 persen produk domestic bruto dunia dan mencapai 27 persen perdagangan dunia. Jika tidak siap, Indonesia hanya akan menjadi pasar saja.

“Saya kira perlu kerja bersama antara provinsi, kabupaten/ kota dan masyarakat untuk terus menggelorakan budaya inovasi,” tandasnya.

Daya saing nasional, sambungnya, tidak terlepas dari daya saing daerah. Maka, Jawa Tengah, sebagai bagian dari Indonesia, serius mendorong munculnya inovasi. Bentuknya dengan menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Inovasi Daerah Provinsi Jawa Tengah. 

Peraturan di bawahnya yang merupakan pendukung amanat perda, salah satunya adalah Peraturan Gubernur Nomor 45 tahun 2020 tentang Pemetaan Daya Saing Daerah Provinsi Jawa Tengah.

“Kita salah satu provinsi yang paling lengkap regulasinya dalam mendorong inovasi daerah. Ada perda dan ada cukup banyak pergub. Sistem inovasi daerah di Jateng ini mendapat apresiasi di nasional, sebagai provinsi terinovatif dalam mendorong daya saing daerah,” ujarnya.


Bagikan :

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan perhatian serius pada kenaikan indeks daya saing daerah. Sebab kenaikan indeks daya saing daerahlah, yang akan membuat daerah mampu bersaing di era global yang semakin ketat. 

Ada lima kabupaten/ kota di Jateng yang mendapatkan penghargaan sebagai kota terinovatif. Untuk kategori kota, Kota Surakarta dinobatkan menjadi juara pertama, dan Kota Semarang sebagai juara kedua. Sementara kategori kabupaten terinovatif, juara 1 Kabupaten Wonogiri, juara 2 Kabupaten Kendal dan juara 3 Kabupaten Pati.

“Tanpa inovasi, kita tidak bisa bersaing di era global yang semakin kompetitif. Termasuk kita sudah masuk pasar global dan Indonesia baru saja menandatangani perjanjian perdagangan bebas kemitraan ekonomi komprehensif regional atau Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) antar 10 negara ASEAN dan 5 negara mitra,” tutur Plh Sekda Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Aribowo.

Ditemui usai menyerahkan Penghargaan Kreativitas Inovasi Masyarakat (Krenova) dan Indeks Daya Saing Daerah Tingkat Jawa Tengah, Rabu (25/11/2020) di Gradhika Bhakti Praja, Prasetyo menjelaskan, negara ASEAN yang terlibat dalam perjanjian RCEP itu adalah Brunai, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam, lanjut Prasetyo. Sementara lima negara mitra meliputi Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru. 

RCEP ini merupakan salah satu pasar global terbesar di dunia. Sebab, Kawasan perdagangan di Asia Pasifik ini meliputi hampir sepertiga populasi dunia, tepatnya 29 persen produk domestic bruto dunia dan mencapai 27 persen perdagangan dunia. Jika tidak siap, Indonesia hanya akan menjadi pasar saja.

“Saya kira perlu kerja bersama antara provinsi, kabupaten/ kota dan masyarakat untuk terus menggelorakan budaya inovasi,” tandasnya.

Daya saing nasional, sambungnya, tidak terlepas dari daya saing daerah. Maka, Jawa Tengah, sebagai bagian dari Indonesia, serius mendorong munculnya inovasi. Bentuknya dengan menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Inovasi Daerah Provinsi Jawa Tengah. 

Peraturan di bawahnya yang merupakan pendukung amanat perda, salah satunya adalah Peraturan Gubernur Nomor 45 tahun 2020 tentang Pemetaan Daya Saing Daerah Provinsi Jawa Tengah.

“Kita salah satu provinsi yang paling lengkap regulasinya dalam mendorong inovasi daerah. Ada perda dan ada cukup banyak pergub. Sistem inovasi daerah di Jateng ini mendapat apresiasi di nasional, sebagai provinsi terinovatif dalam mendorong daya saing daerah,” ujarnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu