Follow Us :              

Gubernur Pastikan Fasilitas Kesehatan Untuk Penanganan Covid-19 Masih Memadai

  14 December 2020  |   13:00:00  |   dibaca : 623 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Pastikan Fasilitas Kesehatan Untuk Penanganan Covid-19 Masih Memadai

14 December 2020 | 13:00:00 | dibaca : 623
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan penanganan Covid-19 di Jateng masih dalam kendali. Masyarakat diminta tidak panik terhadap isu-isu yang menyebut sejumlah rumah sakit atau tempat isolasi penuh sehingga tak mampu melayani pasien.

"Hari ini kami rapat soal itu, intinya terkait penambahan kapasitas tempat tidur isolasi di rumah sakit maupun ICU. Sudah ada angka-angkanya, sehingga masyarakat tidak perlu panik," kata Ganjar ditemui usai memimpin rapat koordinasi penanganan Covid-19 di kantornya, Senin (14/12/2020).

Ganjar menerangkan, kondisi tempat tidur isolasi maupun ICU di seluruh rumah sakit rujukan di Jateng baik lini 1 sampai lini 3 semuanya masih aman terkendali. Bahkan sampai saat ini, pihaknya terus melakukan penambahan fasilitas-fasilitas itu.

"Untuk rumah sakit lini satu, ICU yang awalnya hanya 99, kini sudah bertambah jadi 132. Sementara tempat tidur isolasi dari 1.176 kini jadi 1.320. Di rumah sakit lini 2, ICU awalnya 185 sekarang bertambah jadi 268 dan tempat tidur isolasi dari 2,374 menjadi 2,723. Sementara di lini 3, penambahannya semakin besar, yakni ICU yang awalnya 154 sekarang sudah 569 dan tempat tidur isolasi dari 2.355 menjadi 6.978. Ini yang kami pastikan pada masyarakat, agar semuanya tenang dan tidak panik," jelasnya.

Selain penambahan ICU dan tempat tidur isolasi di rumah sakit, Ganjar juga mengebut penambahan tempat isolasi terpusat di seluruh Kabupaten/Kota. Saat ini, sudah ada 82 lokasi tempat isolasi terpusat di seluruh Kabupaten/Kota di Jateng, termasuk dari 5 Kabupaten yang baru mengusulkan minggu ini.

"Selain Kabupaten/Kota, Pemprov Jateng sendiri memiliki tempat isolasi terpusat yakni Asrama Haji Donohudan dengan kapasitas 872 tempat tidur, saat ini baru terisi 33 pasien. Gedung BPSDM Jateng dengan kapasitas 192 tempat tidur, baru terisi 56 pasien. Kemudian di Temanggung ada tempat dengan kapasitas 150 tempat tidur yang belum digunakan sama sekali. Saya berharap kapasitas yang ada itu tidak terisi, namun sebagai antisipasi kita sudah siapkan itu," tegasnya.

Dengan penambahan ICU, tempat tidur isolasi di rumah sakit dan isolasi terpusat, maka pihaknya membutuhkan 914 perawat dan 26 dokter. Untuk penambahan itu, pihaknya sudah bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

"Kami sudah koordinasi dan mereka semua siap mensupport. Saat ini sedang berjalan proses pemenuhan tenaga medis itu," katanya.

Selain persoalan itu, Ganjar juga menerangkan bahwa dalam rapat juga dibahas terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka di Jateng. Pihaknya menegaskan, semua proses pembelajaran tatap muka di Jateng ditunda semuanya.

"Akan saya berikan edaran pada Bupati/Walikota terkait hal itu, termasuk sampai akhir tahun disepakati tidak akan ada ramai-ramai. Kita semua sudah sepakat dengan jajaran Forkompimda bahwa tidak boleh ada ramai-ramai pada saat akhir tahun dan tahun baru nanti," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan penanganan Covid-19 di Jateng masih dalam kendali. Masyarakat diminta tidak panik terhadap isu-isu yang menyebut sejumlah rumah sakit atau tempat isolasi penuh sehingga tak mampu melayani pasien.

"Hari ini kami rapat soal itu, intinya terkait penambahan kapasitas tempat tidur isolasi di rumah sakit maupun ICU. Sudah ada angka-angkanya, sehingga masyarakat tidak perlu panik," kata Ganjar ditemui usai memimpin rapat koordinasi penanganan Covid-19 di kantornya, Senin (14/12/2020).

Ganjar menerangkan, kondisi tempat tidur isolasi maupun ICU di seluruh rumah sakit rujukan di Jateng baik lini 1 sampai lini 3 semuanya masih aman terkendali. Bahkan sampai saat ini, pihaknya terus melakukan penambahan fasilitas-fasilitas itu.

"Untuk rumah sakit lini satu, ICU yang awalnya hanya 99, kini sudah bertambah jadi 132. Sementara tempat tidur isolasi dari 1.176 kini jadi 1.320. Di rumah sakit lini 2, ICU awalnya 185 sekarang bertambah jadi 268 dan tempat tidur isolasi dari 2,374 menjadi 2,723. Sementara di lini 3, penambahannya semakin besar, yakni ICU yang awalnya 154 sekarang sudah 569 dan tempat tidur isolasi dari 2.355 menjadi 6.978. Ini yang kami pastikan pada masyarakat, agar semuanya tenang dan tidak panik," jelasnya.

Selain penambahan ICU dan tempat tidur isolasi di rumah sakit, Ganjar juga mengebut penambahan tempat isolasi terpusat di seluruh Kabupaten/Kota. Saat ini, sudah ada 82 lokasi tempat isolasi terpusat di seluruh Kabupaten/Kota di Jateng, termasuk dari 5 Kabupaten yang baru mengusulkan minggu ini.

"Selain Kabupaten/Kota, Pemprov Jateng sendiri memiliki tempat isolasi terpusat yakni Asrama Haji Donohudan dengan kapasitas 872 tempat tidur, saat ini baru terisi 33 pasien. Gedung BPSDM Jateng dengan kapasitas 192 tempat tidur, baru terisi 56 pasien. Kemudian di Temanggung ada tempat dengan kapasitas 150 tempat tidur yang belum digunakan sama sekali. Saya berharap kapasitas yang ada itu tidak terisi, namun sebagai antisipasi kita sudah siapkan itu," tegasnya.

Dengan penambahan ICU, tempat tidur isolasi di rumah sakit dan isolasi terpusat, maka pihaknya membutuhkan 914 perawat dan 26 dokter. Untuk penambahan itu, pihaknya sudah bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

"Kami sudah koordinasi dan mereka semua siap mensupport. Saat ini sedang berjalan proses pemenuhan tenaga medis itu," katanya.

Selain persoalan itu, Ganjar juga menerangkan bahwa dalam rapat juga dibahas terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka di Jateng. Pihaknya menegaskan, semua proses pembelajaran tatap muka di Jateng ditunda semuanya.

"Akan saya berikan edaran pada Bupati/Walikota terkait hal itu, termasuk sampai akhir tahun disepakati tidak akan ada ramai-ramai. Kita semua sudah sepakat dengan jajaran Forkompimda bahwa tidak boleh ada ramai-ramai pada saat akhir tahun dan tahun baru nanti," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu