Follow Us :              

Taj Yasin Pacu Ponpes Menjadi Pelaku Pasar

  13 January 2021  |   12:00:00  |   dibaca : 1033 
Kategori :
Bagikan :


Taj Yasin Pacu Ponpes Menjadi Pelaku Pasar

13 January 2021 | 12:00:00 | dibaca : 1033
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen memacu pondok pesantren (ponpes) yang ada di Jawa Tengah tidak hanya sebagai pangsa pasar, melainkan menjadi pelaku pasar, sehingga dapat memperkuat dan meningkatkan perekonomian berbasis ponpes. 

Menurut Taj Yasin saat rapat Forum Ekonomi Pesantren (FEP) di Kantor Gubernur, Rabu (13/1/2021), produk yang dihasilkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis ponpes di Jawa Tengah mampu bersaing di pasar nasional. 

"Di Brebes ada produk kopi yang sudah dikembangkan secara nasional, produk air kemasan, dan kopiah dari ponpes di Kabupaten Kebumen. Artinya, kita sudah banyak memroduksi dan memasarkannya, tinggal meningkatkan kualitas dan melengkapi izin," kata Taj Yasin. 

Taj Yasin menjelaskan, pihaknya melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait terus melakukan pendampingan dan pelatihan pelaku UMKM di lingkungan ponpes, misalnya perizinan, sertifikasi, peningkatan mutu produk, pelatihan manajemen keuangan, hingga pemasaran, baik konvensional maupun online. 

"Kita menggandeng perbankan untuk mendampingi dan membantu permodalan, sehingga UMKM di lingkungan pesantren bisa terus berkembang dan menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Sudah ada 13 ponpes di Jawa Tengah yang produknya telah beredar dan mampu bersaing di pasaran," kata Taj Yasin.  

Pengurus Bidang Promosi dan Pemasaran FEP, Syamsul Huda menjelaskan, program FEP ditujukan bagi santri untuk mengembangkan kreativitas dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Hal ini agar ponpes di Jawa Tengah memiliki produk unggulan  berorientasi domestik hingga ekspor. 

"Tugas Forum Ekonomi Pesantren, yaitu memfasilitasi, mengoordinasikan, menyinergikan, dan (memberikan) konsultasi dalam rangka pemberdayaan ekonomi pesantren," ujar Syamsul.


Bagikan :

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen memacu pondok pesantren (ponpes) yang ada di Jawa Tengah tidak hanya sebagai pangsa pasar, melainkan menjadi pelaku pasar, sehingga dapat memperkuat dan meningkatkan perekonomian berbasis ponpes. 

Menurut Taj Yasin saat rapat Forum Ekonomi Pesantren (FEP) di Kantor Gubernur, Rabu (13/1/2021), produk yang dihasilkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis ponpes di Jawa Tengah mampu bersaing di pasar nasional. 

"Di Brebes ada produk kopi yang sudah dikembangkan secara nasional, produk air kemasan, dan kopiah dari ponpes di Kabupaten Kebumen. Artinya, kita sudah banyak memroduksi dan memasarkannya, tinggal meningkatkan kualitas dan melengkapi izin," kata Taj Yasin. 

Taj Yasin menjelaskan, pihaknya melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait terus melakukan pendampingan dan pelatihan pelaku UMKM di lingkungan ponpes, misalnya perizinan, sertifikasi, peningkatan mutu produk, pelatihan manajemen keuangan, hingga pemasaran, baik konvensional maupun online. 

"Kita menggandeng perbankan untuk mendampingi dan membantu permodalan, sehingga UMKM di lingkungan pesantren bisa terus berkembang dan menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Sudah ada 13 ponpes di Jawa Tengah yang produknya telah beredar dan mampu bersaing di pasaran," kata Taj Yasin.  

Pengurus Bidang Promosi dan Pemasaran FEP, Syamsul Huda menjelaskan, program FEP ditujukan bagi santri untuk mengembangkan kreativitas dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Hal ini agar ponpes di Jawa Tengah memiliki produk unggulan  berorientasi domestik hingga ekspor. 

"Tugas Forum Ekonomi Pesantren, yaitu memfasilitasi, mengoordinasikan, menyinergikan, dan (memberikan) konsultasi dalam rangka pemberdayaan ekonomi pesantren," ujar Syamsul.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu