Follow Us :              

Taj Yasin Minta Bupati Walikota Perbarui Data Kemiskinan

  10 February 2021  |   09:00:00  |   dibaca : 564 
Kategori :
Bagikan :


Taj Yasin Minta Bupati Walikota Perbarui Data Kemiskinan

10 February 2021 | 09:00:00 | dibaca : 564
Kategori :
Bagikan :

Foto : Irfani (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Irfani (Humas Jateng)

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen meminta kepada seluruh bupati dan wali kota di Jawa Tengah, untuk melakukan pembaruan verifikasi hingga validasi data kemiskinan dan pengangguran. 

Hal itu, disampaikan Taj Yasin di acara Masa Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dan Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jateng Tahun 2022, di ruang rapat gedung A lantai 2, Rabu (10/2/2021). Menurutnya, langkah itu harus diambil agar bantuan dari pemerintah bisa tepat sasaran.

"Data kemiskinan harus kita perbaiki, harus kita validasi lagi, termasuk mana saja yang terdampak dan yang perlu kita dorong. Saya berharap kepada kepala daerah di 35 kabupaten dan kota untuk memberi arahan kepada penanggung jawab pendataan angka kemiskinan, khususnya di pedesaan," jelas Taj Yasin.

Menurut Taj Yasin, dalam menekan angka kemiskinan dan pengangguran di tahun 2020 penuh dengan tantangan. Hal ini dikarenakan adanya wabah COVID-19 yang menyebabkan penurunan angka kemiskinan dan pengangguran di Jawa Tengah tidak sesuai target.

"Di tahun 2019 kita sudah bisa menekan, mengeluarkan, dan mewisuda masyarakat yang ekonominya di bawah rata-rata. Tapi sekarang memasukan lagi warga-warga rentan miskin," kata Taj Yasin. 

Sementara itu, Pj Sekda Jawa Tengah Prasetyo Aribowo menyebutkan, penanggulangan kemiskinan merupakan salah satu isu strategis pembangunan Jawa Tengah 2020. Isu strategis lainnya seperti peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan memperhatikan daya dukung lingkungan dan kelestarian sumber daya alam.

"Mempertimbangkan isu strategis tersebut, maka pembangunan Jawa Tengah tahun 2022 diarahkan kepada peningkatan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat, didukung penguatan daya saing ekonomi dan SDM (Sumber Daya Manusia)," jelas Prasetyo.


Bagikan :

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen meminta kepada seluruh bupati dan wali kota di Jawa Tengah, untuk melakukan pembaruan verifikasi hingga validasi data kemiskinan dan pengangguran. 

Hal itu, disampaikan Taj Yasin di acara Masa Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dan Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jateng Tahun 2022, di ruang rapat gedung A lantai 2, Rabu (10/2/2021). Menurutnya, langkah itu harus diambil agar bantuan dari pemerintah bisa tepat sasaran.

"Data kemiskinan harus kita perbaiki, harus kita validasi lagi, termasuk mana saja yang terdampak dan yang perlu kita dorong. Saya berharap kepada kepala daerah di 35 kabupaten dan kota untuk memberi arahan kepada penanggung jawab pendataan angka kemiskinan, khususnya di pedesaan," jelas Taj Yasin.

Menurut Taj Yasin, dalam menekan angka kemiskinan dan pengangguran di tahun 2020 penuh dengan tantangan. Hal ini dikarenakan adanya wabah COVID-19 yang menyebabkan penurunan angka kemiskinan dan pengangguran di Jawa Tengah tidak sesuai target.

"Di tahun 2019 kita sudah bisa menekan, mengeluarkan, dan mewisuda masyarakat yang ekonominya di bawah rata-rata. Tapi sekarang memasukan lagi warga-warga rentan miskin," kata Taj Yasin. 

Sementara itu, Pj Sekda Jawa Tengah Prasetyo Aribowo menyebutkan, penanggulangan kemiskinan merupakan salah satu isu strategis pembangunan Jawa Tengah 2020. Isu strategis lainnya seperti peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan memperhatikan daya dukung lingkungan dan kelestarian sumber daya alam.

"Mempertimbangkan isu strategis tersebut, maka pembangunan Jawa Tengah tahun 2022 diarahkan kepada peningkatan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat, didukung penguatan daya saing ekonomi dan SDM (Sumber Daya Manusia)," jelas Prasetyo.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu