Follow Us :              

Atasi Banjir, Pemprov Jateng Siap Bekerjasama Dengan Pusat dan Pemda

  17 February 2021  |   11:00:00  |   dibaca : 917 
Kategori :
Bagikan :


Atasi Banjir, Pemprov Jateng Siap Bekerjasama Dengan Pusat dan Pemda

17 February 2021 | 11:00:00 | dibaca : 917
Kategori :
Bagikan :

Foto : Irfani (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Irfani (Humas Jateng)

KAB.DEMAK - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) bekerjasama dengan pemerintah pusat dan daerah untuk menangani banjir yang melanda sejumlah daerah di Jawa Tengah, termasuk di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak, yang menjadi daerah langganan banjir akibat curah hujan tinggi dan rob. 

Hal itu, disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen di saat meninjau penanganan banjir di Desa Loireng Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Rabu (17/2/2021). 

"Sudah kita koordinasikan. Normalisasi sungai butuh biaya banyak, maka kita memang harus keroyokan (bekerjasama) dari pemerintah provinsi maupun kabupaten dan kota. Kemarin kami sudah rapat dengan melibatkan pemerintah pusat," ujar Taj Yasin. 

Berbagai tindakan sudah dilakukan pemerintah untuk menanggulangi banjir. Antara lain normalisasi sungai yang mengalami sedimentasi, serta pemasangan mesin pompa di kawasan rendah untuk menyedot air agar tidak menggenangi permukiman warga.  

Selain fokus pada penanganan banjir, dalam kunjungan itu, Taj Yasin juga memberi perhatian pada para pengungsi dengan memberikan bantuan logistik dari Pemprov Jateng. 

"Pemprov Jateng juga memberikan bantuan sembako dan pengobatan gratis untuk warga terdampak banjir. Apalagi saat banjir seperti ini, warga rentan terkena berbagai penyakit, terutama anak-anak dan lansia," terang Taj Yasin. 

Salah satu pengungsi, Kutinah (65) terlihat sangat gembira dengan adanya bantuan paket bahan makanan pokok itu. 

"Rumah saya sudah tujuh hari tergenang banjir. Sekarang jalan desa masih banjir setinggi lutut, sedangkan bagian dalam rumah saya sudah mulai surut. Kami sangat senang mendapat bantuan sembako, Alhamdulillah bisa untuk menyambung hidup," tutur Kutinah. 

Sementara itu, Kepala Desa Loireng Nur Karirin menjelaskan banjir masih menggenangi jalan, areal pertanian, serta permukiman warga Desa Loireng dan sekitarnya. 

Menurut Karirin, lamanya penyurutan air selain karena sungai tertimbun sampah, juga karena desa mereka yang merupakan dataran rendah yang selalu menjadi langganan rob. 

"Banjir semakin parah akibat curah hujan tinggi sejak 10 hari terakhir. Tapi sekarang sudah mulai surut sekitar 20 sentimeter ," jelas Karirin. Salah satu upaya desa untuk mengatasi banjir adalah dengan mengatasi pengendapan dan timbunan sampah di sungai. Mereka mulai melalukan pengerukan dengan alat berat seperti yang dilakukan hari ini.


Bagikan :

KAB.DEMAK - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) bekerjasama dengan pemerintah pusat dan daerah untuk menangani banjir yang melanda sejumlah daerah di Jawa Tengah, termasuk di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak, yang menjadi daerah langganan banjir akibat curah hujan tinggi dan rob. 

Hal itu, disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen di saat meninjau penanganan banjir di Desa Loireng Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Rabu (17/2/2021). 

"Sudah kita koordinasikan. Normalisasi sungai butuh biaya banyak, maka kita memang harus keroyokan (bekerjasama) dari pemerintah provinsi maupun kabupaten dan kota. Kemarin kami sudah rapat dengan melibatkan pemerintah pusat," ujar Taj Yasin. 

Berbagai tindakan sudah dilakukan pemerintah untuk menanggulangi banjir. Antara lain normalisasi sungai yang mengalami sedimentasi, serta pemasangan mesin pompa di kawasan rendah untuk menyedot air agar tidak menggenangi permukiman warga.  

Selain fokus pada penanganan banjir, dalam kunjungan itu, Taj Yasin juga memberi perhatian pada para pengungsi dengan memberikan bantuan logistik dari Pemprov Jateng. 

"Pemprov Jateng juga memberikan bantuan sembako dan pengobatan gratis untuk warga terdampak banjir. Apalagi saat banjir seperti ini, warga rentan terkena berbagai penyakit, terutama anak-anak dan lansia," terang Taj Yasin. 

Salah satu pengungsi, Kutinah (65) terlihat sangat gembira dengan adanya bantuan paket bahan makanan pokok itu. 

"Rumah saya sudah tujuh hari tergenang banjir. Sekarang jalan desa masih banjir setinggi lutut, sedangkan bagian dalam rumah saya sudah mulai surut. Kami sangat senang mendapat bantuan sembako, Alhamdulillah bisa untuk menyambung hidup," tutur Kutinah. 

Sementara itu, Kepala Desa Loireng Nur Karirin menjelaskan banjir masih menggenangi jalan, areal pertanian, serta permukiman warga Desa Loireng dan sekitarnya. 

Menurut Karirin, lamanya penyurutan air selain karena sungai tertimbun sampah, juga karena desa mereka yang merupakan dataran rendah yang selalu menjadi langganan rob. 

"Banjir semakin parah akibat curah hujan tinggi sejak 10 hari terakhir. Tapi sekarang sudah mulai surut sekitar 20 sentimeter ," jelas Karirin. Salah satu upaya desa untuk mengatasi banjir adalah dengan mengatasi pengendapan dan timbunan sampah di sungai. Mereka mulai melalukan pengerukan dengan alat berat seperti yang dilakukan hari ini.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu