Follow Us :              

Merawat Kelestarian Alam, Menjaga Pariwisata Berkelanjutan

  13 March 2021  |   14:00:00  |   dibaca : 1994 
Kategori :
Bagikan :


Merawat Kelestarian Alam, Menjaga Pariwisata Berkelanjutan

13 March 2021 | 14:00:00 | dibaca : 1994
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

KAB.KARANGANYAR - Telaga Madirda di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, menjadi daya tarik wisata alam baru yang dikelola dengan baik oleh masyarakat sekitar. Di telaga itu, setidaknya terdapat enam titik mata air dengan ukuran yang besar. 

Tempat itu baru dikelola menjadi tempat wisata alam secara komersial oleh warga setempat sejak tujuh bulan lalu. Bahkan pada periode pertengahan Mei sampai Juni 2020 sempat dijadikan tempat karantina pasien COVID-19. 

"Telaga Madirda ini kemarin viral untuk isolasi mandiri di Kabupaten Karanganyar, yang ada tendanya. Tempat Ini bagus sekali, maka kami minta ini dikelola makin hari manajemen makin baik. Caranya kami minta pengelola bisa berkomunikasi dengan perguruan tinggi, agar bisa dibantu lanskapnya, dan bisa membantu membuat wahana-wahana," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Sabtu (13/3/2021).

Melihat keindahan alam yang disodorkan Telaga Madirda, Ganjar berpesan kepada pengelola agar tetap mempertahankan pesona alam yang telah ada. Mereka harus memastikan pengembangan desa wisata tetap menjaga alamnya dan sumber mata air yang banyak terdapat di daerah ketinggian 1050 MDPL (Meter Diatas Permukaan Laut) ini. 

"Salah satu mata air ada di desa Berjo Ngargoyoso Karanganyar. Mata air yang bagus, masih tradisional. Cuma perlu dikasih pipa dan disalurkan ke warga desa dan juga desa lainnya, semua bisa memanfaatkan. Kalau hari ini kita semua mau menanam pohon dan mau mengkonservasi hutan, maka keberadaan mata air ini bisa abadi selamanya," kata Ganjar. 

Kepala Desa Berjo, Suyitno, mengapresiasi positif kehadiran Ganjar di Telaga Madirda. Ia mengharapkan kehadiran Ganjar bisa menjadi dorongan warga di Desa Berjo dan sekitarnya, bahkan seluruh masyarakat Karanganyar, untuk ikut merawat Telaga Madirda. 

"Kawasan ini masih membutuhkan pemikiran dan perhatian bersama, baik pemerintah maupun teman-teman yang ada di Kabupaten Karanganyar. Apalagi wilayah ini adalah gentongnya Karanganyar sehingga penanaman ini sangat kami prioritaskan. Begitu juga dengan merawatnya," kata Suyitno. 

Ia menambahkan, area Telaga Madirda memiliki luas sekitar 3,5 hektare. Sementara tiga hektar lain di sekitarnya akan digunakan untuk konservasi alam dan fasilitas pendukung wisata alam Telaga Madirda. 

"Semua pengelolaan ini kami serahkan ke Bumdes (Badan Usaha Milik Desa). Kalau telaganya sendiri sudah ada sejak dulu, baru dikomersilkan sejak tujuh bulan lalu," pungkas Suyitno.


Bagikan :

KAB.KARANGANYAR - Telaga Madirda di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, menjadi daya tarik wisata alam baru yang dikelola dengan baik oleh masyarakat sekitar. Di telaga itu, setidaknya terdapat enam titik mata air dengan ukuran yang besar. 

Tempat itu baru dikelola menjadi tempat wisata alam secara komersial oleh warga setempat sejak tujuh bulan lalu. Bahkan pada periode pertengahan Mei sampai Juni 2020 sempat dijadikan tempat karantina pasien COVID-19. 

"Telaga Madirda ini kemarin viral untuk isolasi mandiri di Kabupaten Karanganyar, yang ada tendanya. Tempat Ini bagus sekali, maka kami minta ini dikelola makin hari manajemen makin baik. Caranya kami minta pengelola bisa berkomunikasi dengan perguruan tinggi, agar bisa dibantu lanskapnya, dan bisa membantu membuat wahana-wahana," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Sabtu (13/3/2021).

Melihat keindahan alam yang disodorkan Telaga Madirda, Ganjar berpesan kepada pengelola agar tetap mempertahankan pesona alam yang telah ada. Mereka harus memastikan pengembangan desa wisata tetap menjaga alamnya dan sumber mata air yang banyak terdapat di daerah ketinggian 1050 MDPL (Meter Diatas Permukaan Laut) ini. 

"Salah satu mata air ada di desa Berjo Ngargoyoso Karanganyar. Mata air yang bagus, masih tradisional. Cuma perlu dikasih pipa dan disalurkan ke warga desa dan juga desa lainnya, semua bisa memanfaatkan. Kalau hari ini kita semua mau menanam pohon dan mau mengkonservasi hutan, maka keberadaan mata air ini bisa abadi selamanya," kata Ganjar. 

Kepala Desa Berjo, Suyitno, mengapresiasi positif kehadiran Ganjar di Telaga Madirda. Ia mengharapkan kehadiran Ganjar bisa menjadi dorongan warga di Desa Berjo dan sekitarnya, bahkan seluruh masyarakat Karanganyar, untuk ikut merawat Telaga Madirda. 

"Kawasan ini masih membutuhkan pemikiran dan perhatian bersama, baik pemerintah maupun teman-teman yang ada di Kabupaten Karanganyar. Apalagi wilayah ini adalah gentongnya Karanganyar sehingga penanaman ini sangat kami prioritaskan. Begitu juga dengan merawatnya," kata Suyitno. 

Ia menambahkan, area Telaga Madirda memiliki luas sekitar 3,5 hektare. Sementara tiga hektar lain di sekitarnya akan digunakan untuk konservasi alam dan fasilitas pendukung wisata alam Telaga Madirda. 

"Semua pengelolaan ini kami serahkan ke Bumdes (Badan Usaha Milik Desa). Kalau telaganya sendiri sudah ada sejak dulu, baru dikomersilkan sejak tujuh bulan lalu," pungkas Suyitno.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu