Follow Us :              

Klaster Covid-19 Nusakambangan, Ganjar Dukung Usulan Prioritas Vaksinasi Warga Lapas

  26 March 2021  |   10:00:00  |   dibaca : 1762 
Kategori :
Bagikan :


Klaster Covid-19 Nusakambangan, Ganjar Dukung Usulan Prioritas Vaksinasi Warga Lapas

26 March 2021 | 10:00:00 | dibaca : 1762
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Klaster Covid-19 muncul di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap. Ratusan warga binaan dan pegawai yang ada di tempat itu dinyatakan positif Covid-19. Kasus terbanyak diketahui berada di Lapas Kembang Kuning. 

Kabar itu menjadi perhatian Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Pihaknya mengatakan sudah berkomunikasi dengan Kakanwil Kemenkumham Jateng terkait kasus ini. Meski sudah ditangani dengan baik, Ganjar menyatakan siap membantu Kemenkumham dalam rangka penanganan kasus itu. 

"Saya sudah cek dan minta laporannya. Semuanya tanpa gejala dan sudah diisolasi. Saya sampaikan kalau butuh bantuan segera komunikasi langsung dengan kami, meskipun tadi Kakanwil menyampaikan sudah bekerja sama dengan Pemkab Cilacap. Saya minta untuk dipantau ketat," kata Ganjar saat menerima audiensi Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jateng, A Yuspahruddin di ruang kerjanya, Jumat (26/3/2021). 

"Selain itu, kalau ada napi dari tempat lain yang dipindahkan, ini mesti di- screening ketat untuk mendeteksi," tambahnya. 

Para pegawai lapas juga diminta Ganjar untuk berhati-hati, disiplin dan ketat menerapkan protokol kesehatan. Mereka yang bisa berkegiatan di luar lapas harus menjaga diri agar tidak menularkan pada warga binaan. 

"Tadi ada usulan ASN dan pegawai lapas menjadi prioritas untuk divaksin, tentu akan kita dukung dan kita dorong ke pusat," imbuhnya. 

Termasuk usulan warga binaan mendapatkan prioritas divaksin. Menurutnya, hal itu perlu diperhatikan mengingat, warga binaan sangat rentan terpapar karena tinggal di kamar dengan jumlah warga yang sangat banyak. 

"Usulan Kakanwil, agar warga binaan juga mendapatkan prioritas untuk divaksin, karena mereka juga kelompok rentan. Akan kami sampaikan usulan ini ke pusat, agar jadi perhatian," pungkasnya. 

Sementara itu, Kakanwil Kemenkumham Jateng, A Yuspahruddin saat menemui Ganjar untuk melaporkan penanganan klaster Covid-19 di Nusakambangan, menjelaskan lebih lanjut alasan pentingnya vaksinasi bagi warga binaan. 

“Kalau boleh warga binaan dalam Lapas juga divaksin, karena di dalam Lapas tidak bisa social distancing (jaga jarak). Warga binaan ini sangat rentan tertular, maka seharusnya mereka divaksin. Kalau petugasnya kan sudah," kata Yuspahruddin. 

Ia melaporkan terdapat 235 warga binaan di LP Nusakambangan yang terkonfirmasi positif Covid-19. Semuanya merupakan orang tanpa gejala (OTG) dan sudah diisolasi di blok khusus Lapas Kembang Kuning, kompleks Lapas Nusakambangan. 

"Dari 235 warga binaan itu, hampir separuhnya sudah mulai sembuh. Tapi tetap kami isolasi selama 14 hari agar lebih aman. Rutin kami berikan vitamin dan rata-rata mereka kuat-kuat," katanya 

Pengetatan juga telah dilakukan, dengan penutupan kunjungan. Tamu apapun tidak boleh bertemu dengan warga binaan. 

"Sejak pandemi berlangsung, kunjungan tidak diperkenankan lagi. Kalaupun ada kunjungan, harus virtual. Tamu apapun di sana, tidak bisa ketemu dengan warga binaan," jelasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Klaster Covid-19 muncul di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap. Ratusan warga binaan dan pegawai yang ada di tempat itu dinyatakan positif Covid-19. Kasus terbanyak diketahui berada di Lapas Kembang Kuning. 

Kabar itu menjadi perhatian Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Pihaknya mengatakan sudah berkomunikasi dengan Kakanwil Kemenkumham Jateng terkait kasus ini. Meski sudah ditangani dengan baik, Ganjar menyatakan siap membantu Kemenkumham dalam rangka penanganan kasus itu. 

"Saya sudah cek dan minta laporannya. Semuanya tanpa gejala dan sudah diisolasi. Saya sampaikan kalau butuh bantuan segera komunikasi langsung dengan kami, meskipun tadi Kakanwil menyampaikan sudah bekerja sama dengan Pemkab Cilacap. Saya minta untuk dipantau ketat," kata Ganjar saat menerima audiensi Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jateng, A Yuspahruddin di ruang kerjanya, Jumat (26/3/2021). 

"Selain itu, kalau ada napi dari tempat lain yang dipindahkan, ini mesti di- screening ketat untuk mendeteksi," tambahnya. 

Para pegawai lapas juga diminta Ganjar untuk berhati-hati, disiplin dan ketat menerapkan protokol kesehatan. Mereka yang bisa berkegiatan di luar lapas harus menjaga diri agar tidak menularkan pada warga binaan. 

"Tadi ada usulan ASN dan pegawai lapas menjadi prioritas untuk divaksin, tentu akan kita dukung dan kita dorong ke pusat," imbuhnya. 

Termasuk usulan warga binaan mendapatkan prioritas divaksin. Menurutnya, hal itu perlu diperhatikan mengingat, warga binaan sangat rentan terpapar karena tinggal di kamar dengan jumlah warga yang sangat banyak. 

"Usulan Kakanwil, agar warga binaan juga mendapatkan prioritas untuk divaksin, karena mereka juga kelompok rentan. Akan kami sampaikan usulan ini ke pusat, agar jadi perhatian," pungkasnya. 

Sementara itu, Kakanwil Kemenkumham Jateng, A Yuspahruddin saat menemui Ganjar untuk melaporkan penanganan klaster Covid-19 di Nusakambangan, menjelaskan lebih lanjut alasan pentingnya vaksinasi bagi warga binaan. 

“Kalau boleh warga binaan dalam Lapas juga divaksin, karena di dalam Lapas tidak bisa social distancing (jaga jarak). Warga binaan ini sangat rentan tertular, maka seharusnya mereka divaksin. Kalau petugasnya kan sudah," kata Yuspahruddin. 

Ia melaporkan terdapat 235 warga binaan di LP Nusakambangan yang terkonfirmasi positif Covid-19. Semuanya merupakan orang tanpa gejala (OTG) dan sudah diisolasi di blok khusus Lapas Kembang Kuning, kompleks Lapas Nusakambangan. 

"Dari 235 warga binaan itu, hampir separuhnya sudah mulai sembuh. Tapi tetap kami isolasi selama 14 hari agar lebih aman. Rutin kami berikan vitamin dan rata-rata mereka kuat-kuat," katanya 

Pengetatan juga telah dilakukan, dengan penutupan kunjungan. Tamu apapun tidak boleh bertemu dengan warga binaan. 

"Sejak pandemi berlangsung, kunjungan tidak diperkenankan lagi. Kalaupun ada kunjungan, harus virtual. Tamu apapun di sana, tidak bisa ketemu dengan warga binaan," jelasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu