Follow Us :              

Cek Pos Penyekatan di Perbatasan Jateng-DIY, Banyak Pengendara yang Terjaring Belum Pernah Lakukan Tes Antigen

  10 May 2021  |   10:00:00  |   dibaca : 1764 
Kategori :
Bagikan :


Cek Pos Penyekatan di Perbatasan Jateng-DIY, Banyak Pengendara yang Terjaring Belum Pernah Lakukan Tes Antigen

10 May 2021 | 10:00:00 | dibaca : 1764
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

TEMANGGUNG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek pos penyekatan mudik di perbatasan Jawa Tengah-DIY tepatnya di Jembatan Krasak, Salam, Magelang dan Rest Area Kledung, Temanggung, Senin (10/5/2021). 

Jembatan Krasak, Salam,  Kabupaten Magelang menjadi lokasi pertama yang ditinjau Ganjar.  Saat itu Ganjar bertemu sejumlah warga yang sedang menunggu giliran tes antigen. Beberapa dari mereka terjaring karena menggunakan kendaraan berplat luar Jawa Tengah. 

Jenengan saking pundi (anda dari mana) Pak? sudah dites?,” tanya Ganjar pada seorang pria yang sedang menunggu dites. 

“Dari Cangkringan Jogja Pak, ini mau betulin mobil. (Kebetulan) plat e B,” ujarnya. 

Ganjar bertanya pada sejumlah pengendara yang terjaring, apakah sudah pernah melakukan tes antigen sebelumnya. Kebanyakan dari mereka mengaku belum pernah sekalipun mengikuti tes ini. 

Yowis bagus sisan ngrasakke irunge dicucuk-cucuk, (kalau begitu bagus, sekalian merasakan hidungnya ditusuk-tusuk)” seloroh Ganjar. 

Di perbatasan Jateng-DIY itu, Ganjar mendapatkan informasi dari petugas bahwa setelah tanggal 6 Mei terjadi penurunan kendaraan pemudik secara signifikan. Meski begitu, dalam pemeriksaan masih ditemukan sejumlah kendaraan berplat luar Jawa Tengah. 

Hal serupa juga terjadi di Rest Area Kledung, Temanggung. Saat melakukan pengecekan di lokasi itu, Ganjar melihat petugas kepolisian sedang mengarahkan sejumlah kendaraan berplat B untuk berputar balik. 

“Pak ada ndak, pemudik yang lewat sini tetapi bawa surat lengkap?,” tanya Ganjar pada petugas di pos penyekatan Rest Area Kledung. 

“Ada Pak, kebanyakan bawa surat lengkap. Kalau sudah bawa ya (boleh) lewat,” ujar Dwi, seorang anggota BPBD di posko tersebut. 

Mendengar hal itu Ganjar senang, hal ini menunjukkan kepatuhan warga yang melaksanakan mudik. Meski sebenarnya, ia lebih berharap agar warganya tidak perlu mudik. Dari hasil pengecekannya selama beberapa hari di wilayah-wilayah perbatasan Jawa Tengah, hingga hari ini seluruhnya terjadi penurunan. 

“Sampai tanggal 5 itu masih ada peningkatan orang pulang, tapi begitu tanggal 6 datanya turun. Artinya masyarakat taat,” katanya. 

Sementara, berdasarkan data aplikasi Jogo Tonggo, saat ini tercatat baru 8 persen atau sekitar 12 ribuan pemudik yang melapor. Sedangkan data dari Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah mencatat, pemudik yang datang ke Jawa Tengah sekitar 641ribu orang.Ini  merupakan trend yang baik jika dibandingkan dengan jumlah pemudik tahun lalu yang mencapai kurang lebih satu juta. 

Untuk memastikan tidak terjadi klaster baru akibat perayaan lebaran ini, Ganjar akan memperketat pengawasan protokol kesehatan pada tempat-tempat kerumunan, salah satunya objek wisata. 

“Nah mudah-mudahan semuanya sehat lah. Kita masih akan pantau terus, khususnya tempat-tempat pariwisata, karena kemungkinan mereka masih ada yang akan buka,” kata Ganjar.


Bagikan :

TEMANGGUNG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek pos penyekatan mudik di perbatasan Jawa Tengah-DIY tepatnya di Jembatan Krasak, Salam, Magelang dan Rest Area Kledung, Temanggung, Senin (10/5/2021). 

Jembatan Krasak, Salam,  Kabupaten Magelang menjadi lokasi pertama yang ditinjau Ganjar.  Saat itu Ganjar bertemu sejumlah warga yang sedang menunggu giliran tes antigen. Beberapa dari mereka terjaring karena menggunakan kendaraan berplat luar Jawa Tengah. 

Jenengan saking pundi (anda dari mana) Pak? sudah dites?,” tanya Ganjar pada seorang pria yang sedang menunggu dites. 

“Dari Cangkringan Jogja Pak, ini mau betulin mobil. (Kebetulan) plat e B,” ujarnya. 

Ganjar bertanya pada sejumlah pengendara yang terjaring, apakah sudah pernah melakukan tes antigen sebelumnya. Kebanyakan dari mereka mengaku belum pernah sekalipun mengikuti tes ini. 

Yowis bagus sisan ngrasakke irunge dicucuk-cucuk, (kalau begitu bagus, sekalian merasakan hidungnya ditusuk-tusuk)” seloroh Ganjar. 

Di perbatasan Jateng-DIY itu, Ganjar mendapatkan informasi dari petugas bahwa setelah tanggal 6 Mei terjadi penurunan kendaraan pemudik secara signifikan. Meski begitu, dalam pemeriksaan masih ditemukan sejumlah kendaraan berplat luar Jawa Tengah. 

Hal serupa juga terjadi di Rest Area Kledung, Temanggung. Saat melakukan pengecekan di lokasi itu, Ganjar melihat petugas kepolisian sedang mengarahkan sejumlah kendaraan berplat B untuk berputar balik. 

“Pak ada ndak, pemudik yang lewat sini tetapi bawa surat lengkap?,” tanya Ganjar pada petugas di pos penyekatan Rest Area Kledung. 

“Ada Pak, kebanyakan bawa surat lengkap. Kalau sudah bawa ya (boleh) lewat,” ujar Dwi, seorang anggota BPBD di posko tersebut. 

Mendengar hal itu Ganjar senang, hal ini menunjukkan kepatuhan warga yang melaksanakan mudik. Meski sebenarnya, ia lebih berharap agar warganya tidak perlu mudik. Dari hasil pengecekannya selama beberapa hari di wilayah-wilayah perbatasan Jawa Tengah, hingga hari ini seluruhnya terjadi penurunan. 

“Sampai tanggal 5 itu masih ada peningkatan orang pulang, tapi begitu tanggal 6 datanya turun. Artinya masyarakat taat,” katanya. 

Sementara, berdasarkan data aplikasi Jogo Tonggo, saat ini tercatat baru 8 persen atau sekitar 12 ribuan pemudik yang melapor. Sedangkan data dari Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah mencatat, pemudik yang datang ke Jawa Tengah sekitar 641ribu orang.Ini  merupakan trend yang baik jika dibandingkan dengan jumlah pemudik tahun lalu yang mencapai kurang lebih satu juta. 

Untuk memastikan tidak terjadi klaster baru akibat perayaan lebaran ini, Ganjar akan memperketat pengawasan protokol kesehatan pada tempat-tempat kerumunan, salah satunya objek wisata. 

“Nah mudah-mudahan semuanya sehat lah. Kita masih akan pantau terus, khususnya tempat-tempat pariwisata, karena kemungkinan mereka masih ada yang akan buka,” kata Ganjar.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu