Follow Us :              

Penanganan Kasus Covid-19 di Kudus Mulai Tertata, Ganjar Terus Lakukan Pemantauan

  31 May 2021  |   12:00:00  |   dibaca : 730 
Kategori :
Bagikan :


Penanganan Kasus Covid-19 di Kudus Mulai Tertata, Ganjar Terus Lakukan Pemantauan

31 May 2021 | 12:00:00 | dibaca : 730
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus memantau perkembangan penanganan Covid-19 di sejumlah daerah yang masuk dalam kategori zona merah. Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebutkan, ada delapan daerah yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 yaitu Kudus, Karanganyar, Sragen, Wonogiri, Banyumas, Cilacap, Klaten dan Jepara. 

Ganjar mengatakan penanganan kasus Covid-19 di Kudus kini telah mulai tertata, meskipun tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit masih tinggi. 

"Kudus sudah mulai manageable (mudah ditata), meskipun BOR-nya tinggi banget. Maka kita menyiapkan skenario-skenario untuk respons yang lebih matang," kata Ganjar saat ditemui di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (31/5/2021). 

Ia mengapresiasi semua pihak yang telah bekerja keras dan sigap merespon penanganan lonjakan kasus. 

"Saya terima kasih Polri sudah turun, dan sense (kepekaan) dari kawan Kepala Daerah (juga) bagus. Jadi mereka langsung operasi yustisi, masyarakat kita edukasi terus, rumah sakit kita siapkan dengan baik. Kita menunggu apakah bisa berjalan dengan baik," jelasnya. 

Terkait daerah lain yang mengalami peningkatan kasus, Ganjar mengaku masih terus melakukan pemantauan. Termasuk adanya laporan dari Kota Semarang yang juga mengalami peningkatan jumlah kasus, karena menampung pasien dari luar kota. 

"Nanti akan kita lakukan checking (pengecekan) yang ada di lapangan. Saya senang tadi pagi Wali Kota Semarang menyampaikan siap membantu. Semarang memang naik tapi tidak hanya (pasien) dari Semarang, ternyata ada juga (yang berasal) dari luar Semarang," ungkap Ganjar. 

Khusus untuk daerah Banyumas dan Cilacap, Ganjar berpesan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan, karena di sana muncul varian baru yang dibawa oleh ABK kapal pengangkut gula dari India. Agar kasus tidak semakin meningkat, Ganjar meminta agar masyarakat tetap waspada dan disiplin protokol kesehatan.


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus memantau perkembangan penanganan Covid-19 di sejumlah daerah yang masuk dalam kategori zona merah. Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebutkan, ada delapan daerah yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 yaitu Kudus, Karanganyar, Sragen, Wonogiri, Banyumas, Cilacap, Klaten dan Jepara. 

Ganjar mengatakan penanganan kasus Covid-19 di Kudus kini telah mulai tertata, meskipun tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit masih tinggi. 

"Kudus sudah mulai manageable (mudah ditata), meskipun BOR-nya tinggi banget. Maka kita menyiapkan skenario-skenario untuk respons yang lebih matang," kata Ganjar saat ditemui di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (31/5/2021). 

Ia mengapresiasi semua pihak yang telah bekerja keras dan sigap merespon penanganan lonjakan kasus. 

"Saya terima kasih Polri sudah turun, dan sense (kepekaan) dari kawan Kepala Daerah (juga) bagus. Jadi mereka langsung operasi yustisi, masyarakat kita edukasi terus, rumah sakit kita siapkan dengan baik. Kita menunggu apakah bisa berjalan dengan baik," jelasnya. 

Terkait daerah lain yang mengalami peningkatan kasus, Ganjar mengaku masih terus melakukan pemantauan. Termasuk adanya laporan dari Kota Semarang yang juga mengalami peningkatan jumlah kasus, karena menampung pasien dari luar kota. 

"Nanti akan kita lakukan checking (pengecekan) yang ada di lapangan. Saya senang tadi pagi Wali Kota Semarang menyampaikan siap membantu. Semarang memang naik tapi tidak hanya (pasien) dari Semarang, ternyata ada juga (yang berasal) dari luar Semarang," ungkap Ganjar. 

Khusus untuk daerah Banyumas dan Cilacap, Ganjar berpesan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan, karena di sana muncul varian baru yang dibawa oleh ABK kapal pengangkut gula dari India. Agar kasus tidak semakin meningkat, Ganjar meminta agar masyarakat tetap waspada dan disiplin protokol kesehatan.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu