Follow Us :              

Ganjar "Diskusikan" Pancasila dan Bung Karno dengan Siswa SD Nanggulan Klaten

  01 June 2021  |   12:00:00  |   dibaca : 1175 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar "Diskusikan" Pancasila dan Bung Karno dengan Siswa SD Nanggulan Klaten

01 June 2021 | 12:00:00 | dibaca : 1175
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

KLATEN - Rikala semana 1 Juni 1945
Bangsa Indonesia durung merdhika
Isih ana ing wektu perjuangan
Insinyur Soekarno satriya gagah prakosa
Ngudhar gagasan Pancasila
Kang bakal dadi paugeran uripe Bangsa Indonesia 

Temen den lampahi datan bisa diselaki
Pancasila pancen jumbuh karo budayane Bangsa Indonesia
Tuwuh rasa manunggaling tekad bareng anggayuh kamulyan jati 

Merdhika Merdhika Merdhika
Bangsa Indonesia 

Lantunan geguritan (puisi dalam bahasa Jawa) berjudul 'Laire Pancasila' itu dibacakan lantang oleh Salsabila Jelita, di hadapan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada Selasa (1/6/2021) di SDN 3 Nanggulan Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten. Salsabila adalah salah satu pelajar sekolah di itu. 

"Hebat. Bagus sekali anak-anak kita diajari geguritan," puji Ganjar. 

Tidak hanya Salsabila, sejumlah siswa lain juga ikut unjuk kebolehan dengan membaca puisi. Bertepatan dengan peringatan Hari Kelahiran Pancasila,  Ganjar sengaja berkunjung ke sekolah mereka untuk menyapa dan berdiskusi dengan para pelajar tentang Pancasila. 

Di luar dugaan, mereka sangat antusias. Para siswa tidak hanya memahami Pancasila sebagai ideologi bangsa, tetapi juga hafal tokoh-tokoh di balik sejarah kelahirannya, termasuk Soekarno. 

Salah satunya terlihat saat Ganjar menanyakan tempat lahir Soekarno. Seorang pelajar bernama Tio maju dan menjawab dengan lantang. 

"Lahir di Surabaya Pak." jawab Tio 

"Betul, kamu hebat," puji Ganjar pada Tio. 

Setelah itu para siswa lain berlomba-lomba ikut menjawab pertanyaan Ganjar. Semua pertanyaan tentang sosok Soekarno dapat dijawab dengan benar. Hal ini membuat Ganjar bangga. 

"Ternyata anak-anak ini hebat semuanya. Sampai sejarah Bung Karno saja tahu, keren ini," tegasnya. 

Begitupun saat mereka ditanya tentang budi pekerti, para pelajar menjawab dengan sama baiknya. Ganjar bertanya tentang tata krama saat meminta izin kepada guru, tata krama saat melintas di depan guru atau orang tua dan sebagainya. Semua dijawab oleh para pelajar dengan memuaskan. 

"Anak-anak ini hebat semua. Mereka berani dan percaya diri. Dan pada peringatan Hari Lahir Pancasila ini, ternyata anak-anak bisa membacakan geguritan, membacakan puisi, mengerti sejarah Bung Karno, mengerti apa itu Pancasila, lagu kebangsaan dan lainnya," kata Ganjar. 

Ganjar berharap anak-anak tersebut tidak hanya hafal Pancasila dan sejarahnya. Namun mereka juga bisa mengimplementasikan jiwa Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. 

"Mudah-mudahan ini bisa menjadi spirit bagaimana menanamkan Pancasila dalam implementasi yang konkret, kehidupan sehari-hari, dan itu mulai dari anak-anak kita yang hebat ini," imbuhnya. 

Ganjar juga mengapresiasi inisiatif para pengajar di SDN 3 Nanggulan Klaten. Selain pelajaran umum, para siswa juga mendapatkan pendidikan tentang tata krama dan budi pekerti. Menurut Ganjar, ini merupakan salah satu sekolah dasar yang bagus dan dapat dijadikan contoh. 

"Menurut saya hal itu merupakan spirit yang perlu ditanamkan untuk mengimplementasikan Pancasila," tutup Ganjar.


Bagikan :

KLATEN - Rikala semana 1 Juni 1945
Bangsa Indonesia durung merdhika
Isih ana ing wektu perjuangan
Insinyur Soekarno satriya gagah prakosa
Ngudhar gagasan Pancasila
Kang bakal dadi paugeran uripe Bangsa Indonesia 

Temen den lampahi datan bisa diselaki
Pancasila pancen jumbuh karo budayane Bangsa Indonesia
Tuwuh rasa manunggaling tekad bareng anggayuh kamulyan jati 

Merdhika Merdhika Merdhika
Bangsa Indonesia 

Lantunan geguritan (puisi dalam bahasa Jawa) berjudul 'Laire Pancasila' itu dibacakan lantang oleh Salsabila Jelita, di hadapan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada Selasa (1/6/2021) di SDN 3 Nanggulan Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten. Salsabila adalah salah satu pelajar sekolah di itu. 

"Hebat. Bagus sekali anak-anak kita diajari geguritan," puji Ganjar. 

Tidak hanya Salsabila, sejumlah siswa lain juga ikut unjuk kebolehan dengan membaca puisi. Bertepatan dengan peringatan Hari Kelahiran Pancasila,  Ganjar sengaja berkunjung ke sekolah mereka untuk menyapa dan berdiskusi dengan para pelajar tentang Pancasila. 

Di luar dugaan, mereka sangat antusias. Para siswa tidak hanya memahami Pancasila sebagai ideologi bangsa, tetapi juga hafal tokoh-tokoh di balik sejarah kelahirannya, termasuk Soekarno. 

Salah satunya terlihat saat Ganjar menanyakan tempat lahir Soekarno. Seorang pelajar bernama Tio maju dan menjawab dengan lantang. 

"Lahir di Surabaya Pak." jawab Tio 

"Betul, kamu hebat," puji Ganjar pada Tio. 

Setelah itu para siswa lain berlomba-lomba ikut menjawab pertanyaan Ganjar. Semua pertanyaan tentang sosok Soekarno dapat dijawab dengan benar. Hal ini membuat Ganjar bangga. 

"Ternyata anak-anak ini hebat semuanya. Sampai sejarah Bung Karno saja tahu, keren ini," tegasnya. 

Begitupun saat mereka ditanya tentang budi pekerti, para pelajar menjawab dengan sama baiknya. Ganjar bertanya tentang tata krama saat meminta izin kepada guru, tata krama saat melintas di depan guru atau orang tua dan sebagainya. Semua dijawab oleh para pelajar dengan memuaskan. 

"Anak-anak ini hebat semua. Mereka berani dan percaya diri. Dan pada peringatan Hari Lahir Pancasila ini, ternyata anak-anak bisa membacakan geguritan, membacakan puisi, mengerti sejarah Bung Karno, mengerti apa itu Pancasila, lagu kebangsaan dan lainnya," kata Ganjar. 

Ganjar berharap anak-anak tersebut tidak hanya hafal Pancasila dan sejarahnya. Namun mereka juga bisa mengimplementasikan jiwa Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. 

"Mudah-mudahan ini bisa menjadi spirit bagaimana menanamkan Pancasila dalam implementasi yang konkret, kehidupan sehari-hari, dan itu mulai dari anak-anak kita yang hebat ini," imbuhnya. 

Ganjar juga mengapresiasi inisiatif para pengajar di SDN 3 Nanggulan Klaten. Selain pelajaran umum, para siswa juga mendapatkan pendidikan tentang tata krama dan budi pekerti. Menurut Ganjar, ini merupakan salah satu sekolah dasar yang bagus dan dapat dijadikan contoh. 

"Menurut saya hal itu merupakan spirit yang perlu ditanamkan untuk mengimplementasikan Pancasila," tutup Ganjar.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu