Follow Us :              

Ganjar Minta Masyarakat Dukung Gerakan "2 Hari Di Rumah Saja" Pemkab Kudus

  05 June 2021  |   07:00:00  |   dibaca : 846 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Minta Masyarakat Dukung Gerakan "2 Hari Di Rumah Saja" Pemkab Kudus

05 June 2021 | 07:00:00 | dibaca : 846
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

MAGELANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus memberlakukan imbauan kepada seluruh masyarakat di Kota Kretek itu agar berada di rumah saja pada akhir pekan ini. Imbauan "Di Rumah Saja" pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 5 dan 6 Juni 2021 itu, tertuang dalam Surat Edaran (SE) Bupati Kudus Nomor 360/13/14/04.03/2021. SE tersebut diterbitkan dalam rangka pengendalian penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kudus. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung penuh langkah Pemkab Kudus ini. Ia menilai kebijakan itu berguna untuk memperbaiki keadaan. 

"Hari ini Bupati Kudus bagus, membuat kebijakan kira-kira (sama) seperti (kebijakan) Jateng dulu, dua hari di rumah saja. Rencananya mulai hari ini sampai besok. Kalau itu bisa berjalan dan Kudus benar-benar sepi, maka itu akan jadi edukasi yang baik untuk menciptakan peringatan pada semuanya agar hati-hati," kata Ganjar ditemui usai mengikuti acara gowes bersama Citilink di Magelang, Sabtu (5/6/2021). 

Ia menambahkan, semua program penanganan Covid-19 yang dilakukan Pemkab Kudus saat ini sudah baik, di antaranya perbaikan SOP kesehatan. 

"Beberapa SOP sudah diperbaiki, kekurangan tenaga medis, peralatan sampai obat-obatan sudah kita _drop_ semuanya," katanya. 

Ganjar juga menyampaikan bahwa semua pihak sudah turun untuk membantu, baik Pemerintah Provinsi maupun pemerintah pusat. Meskipun pemerintah telah melakukan beragam upaya, ia mengingatkan, tanpa dukungan masyarakat semua jadi sia-sia. 

"Kalau tidak, kebijakan sebagus apapun tidak akan jalan. Maka, ayo masyarakat Kudus berpartisipasi dengan cara dukung program dua hari di rumah saja ini," terangnya. 

Terkait antrian pemakaman yang panjang dan lama, yang sempat ramai diberitakan, Ganjar telah meminta klarifikasi pada Pemkab Kudus. Faktanya, itu terjadi karena Pemkab Kudus kekurangan tenaga pemakaman hingga antrian banyak dan lama. 

"Ternyata itu sebenarnya bagus, karena (memang perlu) dijadwalkan. Tapi kita (sudah) tambahi petugasnya agar lancar, termasuk TNI/Polri mendukung. Mudah-mudahan bisa kita "keroyok" semuanya. Sore ini Pak Menkes akan ke tempat saya, mungkin ada intruksi khusus yang mesti saya bereskan," ucapnya. 

Ganjar bersyukur, dalam upaya penanganan Covid-19 di Kudus ini, beberapa daerah mendukung dan bersedia membantu. 

"Daerah lain seperti Kota Semarang sudah bantu, mereka siapkan ambulans hingga rumah sakit. RSUD milik Pemprov Jateng juga bantu, seperti Tugurejo Semarang. Dokter penyakit dalam dan dokter umum dari RSUD Moewardi Solo juga dikirimkan untuk membantu. Gotong royong ini kita ciptakan, agar teman-teman Kudus terus semangat melayani masyarakat dengan tenang," pungkasnya.


Bagikan :

MAGELANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus memberlakukan imbauan kepada seluruh masyarakat di Kota Kretek itu agar berada di rumah saja pada akhir pekan ini. Imbauan "Di Rumah Saja" pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 5 dan 6 Juni 2021 itu, tertuang dalam Surat Edaran (SE) Bupati Kudus Nomor 360/13/14/04.03/2021. SE tersebut diterbitkan dalam rangka pengendalian penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kudus. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung penuh langkah Pemkab Kudus ini. Ia menilai kebijakan itu berguna untuk memperbaiki keadaan. 

"Hari ini Bupati Kudus bagus, membuat kebijakan kira-kira (sama) seperti (kebijakan) Jateng dulu, dua hari di rumah saja. Rencananya mulai hari ini sampai besok. Kalau itu bisa berjalan dan Kudus benar-benar sepi, maka itu akan jadi edukasi yang baik untuk menciptakan peringatan pada semuanya agar hati-hati," kata Ganjar ditemui usai mengikuti acara gowes bersama Citilink di Magelang, Sabtu (5/6/2021). 

Ia menambahkan, semua program penanganan Covid-19 yang dilakukan Pemkab Kudus saat ini sudah baik, di antaranya perbaikan SOP kesehatan. 

"Beberapa SOP sudah diperbaiki, kekurangan tenaga medis, peralatan sampai obat-obatan sudah kita _drop_ semuanya," katanya. 

Ganjar juga menyampaikan bahwa semua pihak sudah turun untuk membantu, baik Pemerintah Provinsi maupun pemerintah pusat. Meskipun pemerintah telah melakukan beragam upaya, ia mengingatkan, tanpa dukungan masyarakat semua jadi sia-sia. 

"Kalau tidak, kebijakan sebagus apapun tidak akan jalan. Maka, ayo masyarakat Kudus berpartisipasi dengan cara dukung program dua hari di rumah saja ini," terangnya. 

Terkait antrian pemakaman yang panjang dan lama, yang sempat ramai diberitakan, Ganjar telah meminta klarifikasi pada Pemkab Kudus. Faktanya, itu terjadi karena Pemkab Kudus kekurangan tenaga pemakaman hingga antrian banyak dan lama. 

"Ternyata itu sebenarnya bagus, karena (memang perlu) dijadwalkan. Tapi kita (sudah) tambahi petugasnya agar lancar, termasuk TNI/Polri mendukung. Mudah-mudahan bisa kita "keroyok" semuanya. Sore ini Pak Menkes akan ke tempat saya, mungkin ada intruksi khusus yang mesti saya bereskan," ucapnya. 

Ganjar bersyukur, dalam upaya penanganan Covid-19 di Kudus ini, beberapa daerah mendukung dan bersedia membantu. 

"Daerah lain seperti Kota Semarang sudah bantu, mereka siapkan ambulans hingga rumah sakit. RSUD milik Pemprov Jateng juga bantu, seperti Tugurejo Semarang. Dokter penyakit dalam dan dokter umum dari RSUD Moewardi Solo juga dikirimkan untuk membantu. Gotong royong ini kita ciptakan, agar teman-teman Kudus terus semangat melayani masyarakat dengan tenang," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu