Follow Us :              

Sentra Vaksinasi Gradhika, Wujud Komitmen Jateng Lakukan Percepatan Vaksinasi

  08 June 2021  |   09:00:00  |   dibaca : 1711 
Kategori :
Bagikan :


Sentra Vaksinasi Gradhika, Wujud Komitmen Jateng Lakukan Percepatan Vaksinasi

08 June 2021 | 09:00:00 | dibaca : 1711
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah resmi membuka Sentra Vaksinasi Gradhika (SVG) mulai Selasa (8/6/2021) hingga akhir Desember 2021. Hal ini merupakan wujud komitmen Jawa Tengah dalam melakukan percepatan vaksinasi. 

“Kita sekarang mau gaspol, setelah kita melihat kondisi yang terjadi di beberapa tempat di Jawa Tengah, (kenaikan kasus COVID-19) di delapan Kabupaten itu dan sekitar Semarang raya ini,” ucap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai menengok langsung pelaksanaan Sentra Vaksinasi Gradhika, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Selasa (8/6/2021). 

Ganjar berharap percepatan vaksinasi ini dapat membentengi masyarakat di tengah meningkatnya kasus Covid-19, khususnya yang terjadi di delapan Kabupaten, yaitu Kudus, Pati, Jepara, Grobogan, Demak, Sragen, Kabupaten Tegal dan Brebes. 

“Saya sudah komunikasi dengan Menkes, nanti akan dikirimkan vaksinnya. Kita harapkan kita bisa melakukan percepatan vaksinasi. Mudah-mudahan itu bisa membentengi masyarakat di tengah kenaikan Covid-19 di beberapa tempat,” katanya. 

Ganjar mengatakan, Sentra Vaksinasi Gradhika akan berlangsung setiap hari dengan target 1.000 orang tervaksin setiap harinya dengan prioritas lansia (usia 50 ke atas). Untuk bisa divaksin, syaratnya hanya membawa KTP Jawa Tengah. 

“Mudah-mudahan bisa tercapai, wabilkhusus ini untuk para lansia, termasuk pelayan publik. Sehingga yang usia 50 tahun ke atas silahkan ngantri di sini. Tapi harus tertib, harus jaga prokes,” tegas Ganjar. 

Meski demikian, Ganjar meminta masyarakat tetap patuh protokol kesehatan, yakni 5M dan Pemerintah Daerah gencar melaksankan 3T,  Tracing, Testing dan Treatment.

“Bapak, Ibu, panjenengan sudah divaksin tapi nanti tetap disiplin protokol kesehatannya nggih. Pakai masker, selalu jaga jarak dan jangan lupa cuci tangan pakai sabun. Maskernya dipakai untuk nutupi mulut dan hidungnya nggih,” imbau Ganjar kepada peserta vaksin. 

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, menyebutkan, Sentra Vaksin Gradhika diperuntukan bagi masyarakat umum. Akan tetapi, fokus sasaran pada bulan Juni 2021 adalah mereka yang berumur di atas 50 tahun. 

"Hari ini untuk umum dan pelayan publik, prioritas 50 tahun ke atas. Untuk umur yang lain (akan dilaksanakan pada) bulan berikutnya. Cukup bawa KTP, kita siapkan 1.000 dosis (per hari). Pelayanan panjang sampai akhir Desember. Semua orang Jateng boleh, orang luar Jateng domisili di sini pun boleh," jelas Yuli. 

Ia menerangkan untuk petugas vaksinator disiapkan 50 orang per hari. Mereka berasal dari tujuh rumah sakit dan lima Balai Kesehatan milik provinsi Jawa Tengah, serta relawan dari perusahaan swasta. 

Yulianto mengatakan, vaksinasi serupa juga akan dilakukan pada wilayah lain. Terutama, pada delapan kabupaten yang menjadi zona merah penularan Covid-19.  

"Kita sudah meminta kepada Kabupaten Kota untuk melakukan percepatan vaksinasi di zona merah. Pemerintah akan bantu (pengadaan) vaksin," pungkas Yulianto.


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah resmi membuka Sentra Vaksinasi Gradhika (SVG) mulai Selasa (8/6/2021) hingga akhir Desember 2021. Hal ini merupakan wujud komitmen Jawa Tengah dalam melakukan percepatan vaksinasi. 

“Kita sekarang mau gaspol, setelah kita melihat kondisi yang terjadi di beberapa tempat di Jawa Tengah, (kenaikan kasus COVID-19) di delapan Kabupaten itu dan sekitar Semarang raya ini,” ucap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai menengok langsung pelaksanaan Sentra Vaksinasi Gradhika, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Selasa (8/6/2021). 

Ganjar berharap percepatan vaksinasi ini dapat membentengi masyarakat di tengah meningkatnya kasus Covid-19, khususnya yang terjadi di delapan Kabupaten, yaitu Kudus, Pati, Jepara, Grobogan, Demak, Sragen, Kabupaten Tegal dan Brebes. 

“Saya sudah komunikasi dengan Menkes, nanti akan dikirimkan vaksinnya. Kita harapkan kita bisa melakukan percepatan vaksinasi. Mudah-mudahan itu bisa membentengi masyarakat di tengah kenaikan Covid-19 di beberapa tempat,” katanya. 

Ganjar mengatakan, Sentra Vaksinasi Gradhika akan berlangsung setiap hari dengan target 1.000 orang tervaksin setiap harinya dengan prioritas lansia (usia 50 ke atas). Untuk bisa divaksin, syaratnya hanya membawa KTP Jawa Tengah. 

“Mudah-mudahan bisa tercapai, wabilkhusus ini untuk para lansia, termasuk pelayan publik. Sehingga yang usia 50 tahun ke atas silahkan ngantri di sini. Tapi harus tertib, harus jaga prokes,” tegas Ganjar. 

Meski demikian, Ganjar meminta masyarakat tetap patuh protokol kesehatan, yakni 5M dan Pemerintah Daerah gencar melaksankan 3T,  Tracing, Testing dan Treatment.

“Bapak, Ibu, panjenengan sudah divaksin tapi nanti tetap disiplin protokol kesehatannya nggih. Pakai masker, selalu jaga jarak dan jangan lupa cuci tangan pakai sabun. Maskernya dipakai untuk nutupi mulut dan hidungnya nggih,” imbau Ganjar kepada peserta vaksin. 

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, menyebutkan, Sentra Vaksin Gradhika diperuntukan bagi masyarakat umum. Akan tetapi, fokus sasaran pada bulan Juni 2021 adalah mereka yang berumur di atas 50 tahun. 

"Hari ini untuk umum dan pelayan publik, prioritas 50 tahun ke atas. Untuk umur yang lain (akan dilaksanakan pada) bulan berikutnya. Cukup bawa KTP, kita siapkan 1.000 dosis (per hari). Pelayanan panjang sampai akhir Desember. Semua orang Jateng boleh, orang luar Jateng domisili di sini pun boleh," jelas Yuli. 

Ia menerangkan untuk petugas vaksinator disiapkan 50 orang per hari. Mereka berasal dari tujuh rumah sakit dan lima Balai Kesehatan milik provinsi Jawa Tengah, serta relawan dari perusahaan swasta. 

Yulianto mengatakan, vaksinasi serupa juga akan dilakukan pada wilayah lain. Terutama, pada delapan kabupaten yang menjadi zona merah penularan Covid-19.  

"Kita sudah meminta kepada Kabupaten Kota untuk melakukan percepatan vaksinasi di zona merah. Pemerintah akan bantu (pengadaan) vaksin," pungkas Yulianto.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu