Follow Us :              

Catat Pendataan Detail, Ganjar Minta Jogo Tonggo Grha Muria Swasti Kirana Kudus Jadi Contoh

  08 June 2021  |   14:00:00  |   dibaca : 1286 
Kategori :
Bagikan :


Catat Pendataan Detail, Ganjar Minta Jogo Tonggo Grha Muria Swasti Kirana Kudus Jadi Contoh

08 June 2021 | 14:00:00 | dibaca : 1286
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

KUDUS - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkesan dengan warga perumahan Graha Muria Swasti Kirana di Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kudus. Sebab, mereka bergotong royong dan menghidupkan Jogo Tonggo dengan baik.  

“Assalamualaikum, motore disade nopo mboten Bu (motornya dijual atau tidak)?," seloroh Ganjar saat menyapa salah satu warga yang sedang isolasi mandiri di rumahnya. 

Ganjar lantas bertanya dari kejauhan, kabar mereka yang sekeluarga terpapar Covid-19. Mereka tinggal  berempat di rumah dua lantai, dan hanya bertemu saat hendak makan. 

“Awalnya saya Pak yang positif,  setelah bepergian ke Pati, sempat belanja juga. Nggak tau juga tertularnya darimana. Ini di rumah berempat, sudah dua minggu,” kata salah satu penghuni rumah tersebut. 

Saat meninjau, Ganjar juga menemukan hal menarik dari Jogo Tonggo yang dilakukan. Mereka secara swadaya dan bergantian antar 7 blok perumahan, menyiapkan makanan bagi warga yang terkena Covid-19. 

Makanan diberikan sehari tiga kali, dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan. Rumah-rumah juga ditempeli stiker khusus untuk menandakan bahwa di rumah tersebut terdapat orang terkonfirmasi Covid-19. Setidaknya ada 28 warga di 17 rumah yang terpapar Covid-19. Tidak semuanya melakukan isolasi mandiri di rumah, beberapa yang mengalami gejala, dirawat di rumah sakit. 

"Ini saya lagi sama Pak Bupati Kudus. Ada 28 orang yang positif Covid-19, dan ternyata mereka Jogo Tonggo-nya hidup," ucap Ganjar sembari nge-vlog. 

Ganjar semakin tertarik, saat melihat salah satu koordinator Jogo Tonggo yang tampak membawa laptop. Ganjar bertanya, apa yang dia catat di laptopnya tersebut dan mendapati bahwa Jogo Tonggo di sana sangat detail pencatatannya. 

"Sehingga datanya ada dan di assign ke Satgas Covid, ini salah satu saya kira model Jogo Tonggo yang menarik, memang beruntung karena dukungan perumahan kompleknya bagus juga," katanya. 

Ganjar berharap, Jogo Tonggo di Grha Muria Sakti Kirana ini bisa dicontoh. Sistem pencatatannya dilakukan secara detail,  mulai dari siapa yang terpapar, berkontak erat dengan siapa saja, hingga sudah berapa lama menjalani isolasi. Hal ini penting karena akan menjadi data bagi Satgas Covid-19 dalam melakukan penanganan. 

"Mudah-mudahan ini menginspirasi yang lain. Sebenarnya yang bagus itu, dicatat, karena catatan inilah yang akan bisa dipakai sebagai data siapa, di mana, kapan, sudah diapakan dan sebagainya tercatat dengan baik sehingga harapannya (penanganan) bisa berjalan." kata Ganjar. 

Seraya pamit, Ganjar berpesan pada para pegiat Jogo Tonggo agar terus bersemangat dan tidak bosan mengedukasi warga agar disiplin protokol kesehatan. 

" Sambil diedukasi terus nggih, cerewet pokoke." pesannya. 

Kudus menjadi salah satu dari 8 daerah zona merah di Jawa Tengah. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah membantu  membawa 216 Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19 di wilayah itu ke tempat isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan.


Bagikan :

KUDUS - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkesan dengan warga perumahan Graha Muria Swasti Kirana di Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kudus. Sebab, mereka bergotong royong dan menghidupkan Jogo Tonggo dengan baik.  

“Assalamualaikum, motore disade nopo mboten Bu (motornya dijual atau tidak)?," seloroh Ganjar saat menyapa salah satu warga yang sedang isolasi mandiri di rumahnya. 

Ganjar lantas bertanya dari kejauhan, kabar mereka yang sekeluarga terpapar Covid-19. Mereka tinggal  berempat di rumah dua lantai, dan hanya bertemu saat hendak makan. 

“Awalnya saya Pak yang positif,  setelah bepergian ke Pati, sempat belanja juga. Nggak tau juga tertularnya darimana. Ini di rumah berempat, sudah dua minggu,” kata salah satu penghuni rumah tersebut. 

Saat meninjau, Ganjar juga menemukan hal menarik dari Jogo Tonggo yang dilakukan. Mereka secara swadaya dan bergantian antar 7 blok perumahan, menyiapkan makanan bagi warga yang terkena Covid-19. 

Makanan diberikan sehari tiga kali, dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan. Rumah-rumah juga ditempeli stiker khusus untuk menandakan bahwa di rumah tersebut terdapat orang terkonfirmasi Covid-19. Setidaknya ada 28 warga di 17 rumah yang terpapar Covid-19. Tidak semuanya melakukan isolasi mandiri di rumah, beberapa yang mengalami gejala, dirawat di rumah sakit. 

"Ini saya lagi sama Pak Bupati Kudus. Ada 28 orang yang positif Covid-19, dan ternyata mereka Jogo Tonggo-nya hidup," ucap Ganjar sembari nge-vlog. 

Ganjar semakin tertarik, saat melihat salah satu koordinator Jogo Tonggo yang tampak membawa laptop. Ganjar bertanya, apa yang dia catat di laptopnya tersebut dan mendapati bahwa Jogo Tonggo di sana sangat detail pencatatannya. 

"Sehingga datanya ada dan di assign ke Satgas Covid, ini salah satu saya kira model Jogo Tonggo yang menarik, memang beruntung karena dukungan perumahan kompleknya bagus juga," katanya. 

Ganjar berharap, Jogo Tonggo di Grha Muria Sakti Kirana ini bisa dicontoh. Sistem pencatatannya dilakukan secara detail,  mulai dari siapa yang terpapar, berkontak erat dengan siapa saja, hingga sudah berapa lama menjalani isolasi. Hal ini penting karena akan menjadi data bagi Satgas Covid-19 dalam melakukan penanganan. 

"Mudah-mudahan ini menginspirasi yang lain. Sebenarnya yang bagus itu, dicatat, karena catatan inilah yang akan bisa dipakai sebagai data siapa, di mana, kapan, sudah diapakan dan sebagainya tercatat dengan baik sehingga harapannya (penanganan) bisa berjalan." kata Ganjar. 

Seraya pamit, Ganjar berpesan pada para pegiat Jogo Tonggo agar terus bersemangat dan tidak bosan mengedukasi warga agar disiplin protokol kesehatan. 

" Sambil diedukasi terus nggih, cerewet pokoke." pesannya. 

Kudus menjadi salah satu dari 8 daerah zona merah di Jawa Tengah. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah membantu  membawa 216 Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19 di wilayah itu ke tempat isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu