Follow Us :              

Ganjar : Pemerintah Daerah Tak Hanya Melarang, Tapi Juga Mengedukasi

  11 June 2021  |   19:00:00  |   dibaca : 641 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar : Pemerintah Daerah Tak Hanya Melarang, Tapi Juga Mengedukasi

11 June 2021 | 19:00:00 | dibaca : 641
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo memberi perhatian khusus pada peningkatan kasus Covid-19 di Jawa Tengah. Apalagi, zona merah yang sebelumnya berjumlah 8 daerah, saat ini telah bertambah menjadi 11 daerah. 

“Ketika saya paparkan (zona merah) mulai dari 3 naik ke 8 sekarang ke 11, beliau mewanti-wanti betul. Di warning betul seluruh Kepala Daerah, memperhatikan seluruh kondisi yang ada di wilayah masing-masing,” kata Ganjar ditemui di rumah dinasnya, Jumat (11/6/2021) malam. 

Kepala Daerah, lanjut Ganjar, harus memiliki sensitifitasnya dalam membuat kebijakan dengan cara mengetahui posisi rasio-rasio yang mesti dihitung tiap hari. 

Rasio yang dimaksud antara lain, seperti keterisian tempat tidur atau BOR, angka kematian dan kesembuhan, hingga data epidemiologisnya. 

“Maka beliau (Jokowi) sampaikan, untuk PPKM Mikronya (agar) di manage beneran sehingga kalau ada terjadi sesuatu, kunci di situ. Di sisi hilirnya disiapkan betul nakesnya, rumah sakitnya dan sebagainya,” ucap Ganjar. 

Jika daerah zona merah mengalami kesulitan, kata Ganjar, Jokowi mengatakan TNI Polri siap membantu. 

“Kalau itu sulit, Pak Presiden sudah perintahkan ada TNI Polri yang nanti akan membantu, dan tadi ada Panglima ada Kapolri. Maka kita diminta untuk berikhtiar pada wilayah masing-masing untuk menjaga,” tegasnya. 

Dalam kunjungan kerjanya hari ini pula, Ganjar menyampaikan bahwa Jokowi meminta kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan, khususnya dalam hal disiplin pemakaian masker lebih ditingkatkan.  

“Pesan beliau satu sebenarnya yang paling penting, ini lho (masker), kalau ini (masker) terus masyarakat sadar dipakai, ini sudah membantu cukup banyak,” ujar Ganjar. 

Oleh karenanya, pemerintah daerah juga diminta untuk tidak hanya membuat kebijakan yang membuat larangan-larangan. Tidak kalah penting, pemerintah daerah juga harus masif melakukan edukasi sehingga masyarakat memahami, dan tumbuh kesadaran. 

“Jadi tidak hanya kita tidak boleh, tidak boleh, tidak boleh. Tapi mengedukasi masyarakat agar mereka sadar (protokol kesehatan),” tegasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo memberi perhatian khusus pada peningkatan kasus Covid-19 di Jawa Tengah. Apalagi, zona merah yang sebelumnya berjumlah 8 daerah, saat ini telah bertambah menjadi 11 daerah. 

“Ketika saya paparkan (zona merah) mulai dari 3 naik ke 8 sekarang ke 11, beliau mewanti-wanti betul. Di warning betul seluruh Kepala Daerah, memperhatikan seluruh kondisi yang ada di wilayah masing-masing,” kata Ganjar ditemui di rumah dinasnya, Jumat (11/6/2021) malam. 

Kepala Daerah, lanjut Ganjar, harus memiliki sensitifitasnya dalam membuat kebijakan dengan cara mengetahui posisi rasio-rasio yang mesti dihitung tiap hari. 

Rasio yang dimaksud antara lain, seperti keterisian tempat tidur atau BOR, angka kematian dan kesembuhan, hingga data epidemiologisnya. 

“Maka beliau (Jokowi) sampaikan, untuk PPKM Mikronya (agar) di manage beneran sehingga kalau ada terjadi sesuatu, kunci di situ. Di sisi hilirnya disiapkan betul nakesnya, rumah sakitnya dan sebagainya,” ucap Ganjar. 

Jika daerah zona merah mengalami kesulitan, kata Ganjar, Jokowi mengatakan TNI Polri siap membantu. 

“Kalau itu sulit, Pak Presiden sudah perintahkan ada TNI Polri yang nanti akan membantu, dan tadi ada Panglima ada Kapolri. Maka kita diminta untuk berikhtiar pada wilayah masing-masing untuk menjaga,” tegasnya. 

Dalam kunjungan kerjanya hari ini pula, Ganjar menyampaikan bahwa Jokowi meminta kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan, khususnya dalam hal disiplin pemakaian masker lebih ditingkatkan.  

“Pesan beliau satu sebenarnya yang paling penting, ini lho (masker), kalau ini (masker) terus masyarakat sadar dipakai, ini sudah membantu cukup banyak,” ujar Ganjar. 

Oleh karenanya, pemerintah daerah juga diminta untuk tidak hanya membuat kebijakan yang membuat larangan-larangan. Tidak kalah penting, pemerintah daerah juga harus masif melakukan edukasi sehingga masyarakat memahami, dan tumbuh kesadaran. 

“Jadi tidak hanya kita tidak boleh, tidak boleh, tidak boleh. Tapi mengedukasi masyarakat agar mereka sadar (protokol kesehatan),” tegasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu