Follow Us :              

Pemprov Jateng Dorong Generasi Milenial Populerkan Produk Jamu

  14 June 2021  |   09:00:00  |   dibaca : 1294 
Kategori :
Bagikan :


Pemprov Jateng Dorong Generasi Milenial Populerkan Produk Jamu

14 June 2021 | 09:00:00 | dibaca : 1294
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG -Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Prasetyo Aribowo, meminta para kaum milenial menjadi duta jamu. Ia menginginkan, dengan olahan jamu yang variatif, jamu bisa tampil tidak hanya sebagai obat, tetapi juga bagian dari sebagai gaya hidup sehat. 

"Jamu itu jangan dikonotasikan pahit, generasi milenial diharapkan bisa mengenalkan produk-produk yang sudah banyak variasinya, dan ini menjadi gaya hidup yang keren. Sekarang tersedia jamu dalam bermacam olahan, seperti menjadi es krim, dicampur dengan roti tawar, dan sebagainya," kata Pj Sekda saat memberikan sambutan pada Pemilihan Duta Jamu Aman dan Forum Komunikasi Lintas Sektor di Hotel Gumaya Semarang, Senin (14/6/2021). 

Prasetyo bahkan mencontohkan Presiden RI Joko Widodo, yang memiliki rutinitas minum jamu setiap pagi untuk memelihara kesehatan. Ini menunjukkan, di era yang serba modern sekalipun, jamu tetap bisa menjadi gaya hidup. Dan lebih dari itu, keberadaan industri jamu yang menyerap banyak tenaga kerja juga sangat membantu denyut nadi perekonomian. 

Prasetyo mengatakan, Jawa Tengah adalah gudangnya jamu. Bahkan perusahaan-perusahaan jamu nasional berada di Jawa Tengah. Selain industri jamu kemasan, jamu gendong atau jamu tradisional hingga sekarang tetap lestari di berbagai daerah.  

"Artinya kita masih ngopeni (melestarikan) jamu sebagai tradisi nenek moyang, yang mungkin usianya lebih dari 1.500 tahun. Kita patut bersyukur bahwa jamu menjadi bagian dari kehidupan kita, bahkan di masa pandemi seperti sekarang, jamu menjadi alternatif herbal," katanya. 

Pelaksana Tugas Direktur PMPH Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik Badan POM, Irwan menjelaskan, Badan POM Goes to School dan Badan POM Goes to Campus merupakan kegiatan pemberdayaan generasi muda. Mereka tidak hanya merangkul kalangan pelajar, tetapi juga mahasiswa dan Pramuka, serta komponen masyarakat lainnya. Mereka diharapkan mampu menjadi duta bagi masyarakat dalam mengenal jamu, baik dari sisi mutu maupun manfaatnya. Dengan informasi yang benar, masyarakat akan bisa terhindar dari informasi palsu yang menyesatkan tentang obat tradisional ini. 

"Program ini merupakan langkah preventif dari Badan POM dalam meningkatkan kesadaran masyarakat agar terhindar dari penggunaan obat tradisional yang tidak aman," jelas Irwan.


Bagikan :

SEMARANG -Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Prasetyo Aribowo, meminta para kaum milenial menjadi duta jamu. Ia menginginkan, dengan olahan jamu yang variatif, jamu bisa tampil tidak hanya sebagai obat, tetapi juga bagian dari sebagai gaya hidup sehat. 

"Jamu itu jangan dikonotasikan pahit, generasi milenial diharapkan bisa mengenalkan produk-produk yang sudah banyak variasinya, dan ini menjadi gaya hidup yang keren. Sekarang tersedia jamu dalam bermacam olahan, seperti menjadi es krim, dicampur dengan roti tawar, dan sebagainya," kata Pj Sekda saat memberikan sambutan pada Pemilihan Duta Jamu Aman dan Forum Komunikasi Lintas Sektor di Hotel Gumaya Semarang, Senin (14/6/2021). 

Prasetyo bahkan mencontohkan Presiden RI Joko Widodo, yang memiliki rutinitas minum jamu setiap pagi untuk memelihara kesehatan. Ini menunjukkan, di era yang serba modern sekalipun, jamu tetap bisa menjadi gaya hidup. Dan lebih dari itu, keberadaan industri jamu yang menyerap banyak tenaga kerja juga sangat membantu denyut nadi perekonomian. 

Prasetyo mengatakan, Jawa Tengah adalah gudangnya jamu. Bahkan perusahaan-perusahaan jamu nasional berada di Jawa Tengah. Selain industri jamu kemasan, jamu gendong atau jamu tradisional hingga sekarang tetap lestari di berbagai daerah.  

"Artinya kita masih ngopeni (melestarikan) jamu sebagai tradisi nenek moyang, yang mungkin usianya lebih dari 1.500 tahun. Kita patut bersyukur bahwa jamu menjadi bagian dari kehidupan kita, bahkan di masa pandemi seperti sekarang, jamu menjadi alternatif herbal," katanya. 

Pelaksana Tugas Direktur PMPH Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik Badan POM, Irwan menjelaskan, Badan POM Goes to School dan Badan POM Goes to Campus merupakan kegiatan pemberdayaan generasi muda. Mereka tidak hanya merangkul kalangan pelajar, tetapi juga mahasiswa dan Pramuka, serta komponen masyarakat lainnya. Mereka diharapkan mampu menjadi duta bagi masyarakat dalam mengenal jamu, baik dari sisi mutu maupun manfaatnya. Dengan informasi yang benar, masyarakat akan bisa terhindar dari informasi palsu yang menyesatkan tentang obat tradisional ini. 

"Program ini merupakan langkah preventif dari Badan POM dalam meningkatkan kesadaran masyarakat agar terhindar dari penggunaan obat tradisional yang tidak aman," jelas Irwan.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu