Follow Us :              

Optimalkan Puskesmas Jadi RS Darurat Covid-19, Ganjar Harap Kabupaten Pekalongan Bisa Jadi Inspirasi

  23 June 2021  |   12:00:00  |   dibaca : 1852 
Kategori :
Bagikan :


Optimalkan Puskesmas Jadi RS Darurat Covid-19, Ganjar Harap Kabupaten Pekalongan Bisa Jadi Inspirasi

23 June 2021 | 12:00:00 | dibaca : 1852
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

KAB. PEKALONGAN - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengapresiasi langkah cerdas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan dalam penanganan Covid-19. 

Untuk menampung lonjakan pasien Covid-19, Pemkab Pekalongan mengoptimalisasi Puskesmas menjadi rumah sakit darurat. Salah satu Puskesmas yang dijadikan rumah sakit darurat adalah Puskesmas Wonokerto 2. Saat ini, di tempat itu terdapat 21 pasien Covid-19 yang sedang dirawat. 

"Ini cara bagus ya, Puskesmas kemudian ditingkatkan jadi rumah sakit darurat Covid-19. Pak Bupati turun langsung, ada dokternya, ada tim kesehatannya dan sekarang dipakai untuk merawat pasien,” puji Ganjar saat mengecek rumah sakit darurat Covid-19 Wonokerto 2, Rabu (23/6/2021). 

“Tempatnya juga jauh dari pemukiman, gedungnya juga bagus. Maka saya sengaja ke sini agar daerah lain terinspirasi," tambah Ganjar. 

Ia menyebutkan terobosan ini adalah solusi untuk mengatasi lonjakan pasien di rumah sakit seperti yang terjadi saat ini. Ketika rumah sakit kewalahan menampung pasien, maka optimalisasi Puskesmas bisa dilakukan. 

"Kalau rumah sakit kewalahan, sebenarnya Puskesmas yang bagus seperti ini, rawat inapnya bisa dipakai. Ini kan fasilitas kesehatan yang paling dekat dengan rakyat, maka levelnya yang bersentuhan pertama. Maka saya minta ini bisa dimanfaatkan, agar rumah sakit lebih leluasa," jelasnya. 

Ganjar menyadari alih fungsi Puskesmas menjadi rumah sakit darurat Covid-19 harus disiapkan dengan matang. Sarana prasarana seperti SDM tenaga kesehatan, obat-obatan dan lainnya harus disiapkan. 

"Kalau itu bisa, maka ini cara yang sangat bagus. Memang masyarakat kita seringkali ora marem (tidak puas) kalau sakit tidak langsung periksa ke rumah sakit. Makanya, komunikasi dan edukasi harus terus dibangun," pungkasnya. 

Sementara itu, Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi yang mendampingi Ganjar menyebutkan rumah sakit darurat Puskesmas Wonokerto memiliki 43 tempat tidur. Saat ini, ada 21 pasien yang dirawat di tempat itu. 

"Rumah sakit darurat ini menjadi salah satu penyangga utama kami dalam penanganan Covid-19 selain rumah sakit Kraton dan Kajen. Sudah lama kami fungsikan jadi rumah sakit darurat dan semua penanganannya menggunakan standar rumah sakit," katanya. 

Asip menerangkan, pihaknya sudah menyiapkan antisipasi jika terjadi lonjakan kasus. Ada 10 Puskesmas yang telah disiapkan sebagai rumah sakit darurat. 

"Kalau nanti terjadi outbreak (lonjakan), kami sudah siapkan 10 Puskesmas yang punya layanan rawat inap. Kapasitasnya cukup besar, lebih dari 100 tempat tidur," ucapnya.


Bagikan :

KAB. PEKALONGAN - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengapresiasi langkah cerdas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan dalam penanganan Covid-19. 

Untuk menampung lonjakan pasien Covid-19, Pemkab Pekalongan mengoptimalisasi Puskesmas menjadi rumah sakit darurat. Salah satu Puskesmas yang dijadikan rumah sakit darurat adalah Puskesmas Wonokerto 2. Saat ini, di tempat itu terdapat 21 pasien Covid-19 yang sedang dirawat. 

"Ini cara bagus ya, Puskesmas kemudian ditingkatkan jadi rumah sakit darurat Covid-19. Pak Bupati turun langsung, ada dokternya, ada tim kesehatannya dan sekarang dipakai untuk merawat pasien,” puji Ganjar saat mengecek rumah sakit darurat Covid-19 Wonokerto 2, Rabu (23/6/2021). 

“Tempatnya juga jauh dari pemukiman, gedungnya juga bagus. Maka saya sengaja ke sini agar daerah lain terinspirasi," tambah Ganjar. 

Ia menyebutkan terobosan ini adalah solusi untuk mengatasi lonjakan pasien di rumah sakit seperti yang terjadi saat ini. Ketika rumah sakit kewalahan menampung pasien, maka optimalisasi Puskesmas bisa dilakukan. 

"Kalau rumah sakit kewalahan, sebenarnya Puskesmas yang bagus seperti ini, rawat inapnya bisa dipakai. Ini kan fasilitas kesehatan yang paling dekat dengan rakyat, maka levelnya yang bersentuhan pertama. Maka saya minta ini bisa dimanfaatkan, agar rumah sakit lebih leluasa," jelasnya. 

Ganjar menyadari alih fungsi Puskesmas menjadi rumah sakit darurat Covid-19 harus disiapkan dengan matang. Sarana prasarana seperti SDM tenaga kesehatan, obat-obatan dan lainnya harus disiapkan. 

"Kalau itu bisa, maka ini cara yang sangat bagus. Memang masyarakat kita seringkali ora marem (tidak puas) kalau sakit tidak langsung periksa ke rumah sakit. Makanya, komunikasi dan edukasi harus terus dibangun," pungkasnya. 

Sementara itu, Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi yang mendampingi Ganjar menyebutkan rumah sakit darurat Puskesmas Wonokerto memiliki 43 tempat tidur. Saat ini, ada 21 pasien yang dirawat di tempat itu. 

"Rumah sakit darurat ini menjadi salah satu penyangga utama kami dalam penanganan Covid-19 selain rumah sakit Kraton dan Kajen. Sudah lama kami fungsikan jadi rumah sakit darurat dan semua penanganannya menggunakan standar rumah sakit," katanya. 

Asip menerangkan, pihaknya sudah menyiapkan antisipasi jika terjadi lonjakan kasus. Ada 10 Puskesmas yang telah disiapkan sebagai rumah sakit darurat. 

"Kalau nanti terjadi outbreak (lonjakan), kami sudah siapkan 10 Puskesmas yang punya layanan rawat inap. Kapasitasnya cukup besar, lebih dari 100 tempat tidur," ucapnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu