Follow Us :              

Maknai Pergantian Tahun Islam, Taj Yasin Ajak Lakukan Instropeksi Diri

  09 August 2021  |   09:00:00  |   dibaca : 1107 
Kategori :
Bagikan :


Maknai Pergantian Tahun Islam, Taj Yasin Ajak Lakukan Instropeksi Diri

09 August 2021 | 09:00:00 | dibaca : 1107
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - 1 Muharram yang menjadi tahun baru bagi umat Islam adalah penanda peristiwa penting dalam sejarah Islam. Yaitu, memeringati hijrahnya Rasulullah dari Kota Mekah menuju Madinah pada tahun 622 Hijriyah. 

Makna dibalik Tahun Baru Islam atau 1 Muharram, sebagai pengingat bagi umat muslim untuk terus memperbaiki diri, momen ini juga menjadi peringatan Tahun Baru Islam yang biasanya dirayakan  dengan muhasabah. 

"Artinya apa? Muhasabah adalah orang yang menghitung. Menghitung apa yang kita lakukan baik atau buruk. Sehingga memang di tahun baru hijriah, perlu introspeksi diri masing-masing, mengevaluasi apakah kita sudah melakukan kebaikan atau belum, " tutur Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat menjadi narasumber Gebyar Tahun Baru Hijriyah 1443 Hijriyah bertema "Pandemi Sebagai Sarana Muhasabah saat Tahun Baru Hijriyah" secara virtual, Senin (9/8/2021). 

Wakil Gubernur Taj Yasin berpendapat, kondisi pandemi covid 19 hari ini adalah bagian dari muhasabah. Pandemi membuat umat muslim mengingat kembali bagaimana hubungannya dengan Allah SWT. 

"Saya ingin mengajak seluruh masyarakat Jawa Tengah, mari kita kuatkan ketakwaan, iman dan akidah kita," paparnya seraya mengingatkan. 

Taj Yasin pun mengajak agar pandemi covid dijadikan sarana untuk lebih banyak melakukan amal sholeh. Misalnya, tidak menjauhi masyarakat yang terkena covid. Memberikan support kepada mereka dengan sesuatu yang sederhana saja, bisa menjadi sangat berharga. 

Taj Yasin juga mengajak para penyintas covid, untuk bisa menjadi lakon kemanusiaan, dengan memberikan donor plasma konvalesen. Setiap orang yang pernah terpapar covid, punya kesempatan untuk melakukan donor konvalesen. 

"Memberikan support kepada masyarakat yang saat ini terpapar, bisa dengan memberikan ucapan yang baik, memberi makan mereka, terutama bagi yang tidak mampu. Sehingga covid 19 bisa menjadi ladang amal bagi kita," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG - 1 Muharram yang menjadi tahun baru bagi umat Islam adalah penanda peristiwa penting dalam sejarah Islam. Yaitu, memeringati hijrahnya Rasulullah dari Kota Mekah menuju Madinah pada tahun 622 Hijriyah. 

Makna dibalik Tahun Baru Islam atau 1 Muharram, sebagai pengingat bagi umat muslim untuk terus memperbaiki diri, momen ini juga menjadi peringatan Tahun Baru Islam yang biasanya dirayakan  dengan muhasabah. 

"Artinya apa? Muhasabah adalah orang yang menghitung. Menghitung apa yang kita lakukan baik atau buruk. Sehingga memang di tahun baru hijriah, perlu introspeksi diri masing-masing, mengevaluasi apakah kita sudah melakukan kebaikan atau belum, " tutur Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat menjadi narasumber Gebyar Tahun Baru Hijriyah 1443 Hijriyah bertema "Pandemi Sebagai Sarana Muhasabah saat Tahun Baru Hijriyah" secara virtual, Senin (9/8/2021). 

Wakil Gubernur Taj Yasin berpendapat, kondisi pandemi covid 19 hari ini adalah bagian dari muhasabah. Pandemi membuat umat muslim mengingat kembali bagaimana hubungannya dengan Allah SWT. 

"Saya ingin mengajak seluruh masyarakat Jawa Tengah, mari kita kuatkan ketakwaan, iman dan akidah kita," paparnya seraya mengingatkan. 

Taj Yasin pun mengajak agar pandemi covid dijadikan sarana untuk lebih banyak melakukan amal sholeh. Misalnya, tidak menjauhi masyarakat yang terkena covid. Memberikan support kepada mereka dengan sesuatu yang sederhana saja, bisa menjadi sangat berharga. 

Taj Yasin juga mengajak para penyintas covid, untuk bisa menjadi lakon kemanusiaan, dengan memberikan donor plasma konvalesen. Setiap orang yang pernah terpapar covid, punya kesempatan untuk melakukan donor konvalesen. 

"Memberikan support kepada masyarakat yang saat ini terpapar, bisa dengan memberikan ucapan yang baik, memberi makan mereka, terutama bagi yang tidak mampu. Sehingga covid 19 bisa menjadi ladang amal bagi kita," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu