Follow Us :              

Taj Yasin Dorong Mahasiswa Ciptakan Inovasi Big Data Guna Minimalkan Penolakan Vaksin

  11 August 2021  |   10:00:00  |   dibaca : 1189 
Kategori :
Bagikan :


Taj Yasin Dorong Mahasiswa Ciptakan Inovasi Big Data Guna Minimalkan Penolakan Vaksin

11 August 2021 | 10:00:00 | dibaca : 1189
Kategori :
Bagikan :

Foto : Simon (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Simon (Humas Jateng)

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen  berharap mahasiswa mampu memberi inovasi big data yang bisa membantu meluruskan berbagai informasi sesat tentang vaksinasi. 

Hal ini disampaikan saat Taj Yasin menjadi pemateri kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru Universitas Tidar Magelang secara virtual, Rabu (11/08/2021). 

"Saat ini yang sedang kita gencarkan di pemerintah, baik pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota, yaitu vaksinasi (Covid 19). Vaksinasi ini belum serta merta diterima oleh masyarakat secara keseluruhan. Masih ada lho masyarakat yang enggan, atau ragu atau takut bahkan yang paling ngeri adalah menolak vaksin, " beber Taj Yasin 

Sebagai informasi, berdasarkan survey BPS Jateng periode 13 - 20 Juli 2021, ada sebanyak 12.944 responden dari total 42.303 responden yang belum menjalani vaksinasi. Sebanyak 4,2 persen responden yang belum menjalani vaksinasi menyatakan ragu terhadap efektivitas vaksinasi.

Masyarakat yang menolak, umumnya karena menerima informasi yang tidak utuh mengenai dampak vaksin. Mereka hanya mendapatkan informasi dari berbagai media, bahwa setelah vaksin seseorang mengalami hal yang tidak diinginkan, tanpa tahu dengan detil apa yang menjadi latar belakangnya. 

"Penolakan, keraguan, ketakutan itu dilandasi isu-isu bahwa orang yang setelah divaksin itu bisa mengalami sakit atau yang lebih parah sampai meninggal. Dan itu semua ketika kita teliti, ternyata kita butuh data. Kita butuh big data, " ungkapnya. 


Apabila ada big data rekam medis yang bisa diakses petugas layanan vaksinasi, maka mereka dapat mengambil keputusan dengan tepat, apakah seseorang bisa divaksin atau tidak. 

Pemerintah butuh ide cemerlang para mahasiswa untuk mewujudkan inovasi ini, sambungnya. Sehingga, ketakutan dan penolakan masyarakat untuk divaksin, bisa diatasi. 


Bagikan :

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen  berharap mahasiswa mampu memberi inovasi big data yang bisa membantu meluruskan berbagai informasi sesat tentang vaksinasi. 

Hal ini disampaikan saat Taj Yasin menjadi pemateri kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru Universitas Tidar Magelang secara virtual, Rabu (11/08/2021). 

"Saat ini yang sedang kita gencarkan di pemerintah, baik pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota, yaitu vaksinasi (Covid 19). Vaksinasi ini belum serta merta diterima oleh masyarakat secara keseluruhan. Masih ada lho masyarakat yang enggan, atau ragu atau takut bahkan yang paling ngeri adalah menolak vaksin, " beber Taj Yasin 

Sebagai informasi, berdasarkan survey BPS Jateng periode 13 - 20 Juli 2021, ada sebanyak 12.944 responden dari total 42.303 responden yang belum menjalani vaksinasi. Sebanyak 4,2 persen responden yang belum menjalani vaksinasi menyatakan ragu terhadap efektivitas vaksinasi.

Masyarakat yang menolak, umumnya karena menerima informasi yang tidak utuh mengenai dampak vaksin. Mereka hanya mendapatkan informasi dari berbagai media, bahwa setelah vaksin seseorang mengalami hal yang tidak diinginkan, tanpa tahu dengan detil apa yang menjadi latar belakangnya. 

"Penolakan, keraguan, ketakutan itu dilandasi isu-isu bahwa orang yang setelah divaksin itu bisa mengalami sakit atau yang lebih parah sampai meninggal. Dan itu semua ketika kita teliti, ternyata kita butuh data. Kita butuh big data, " ungkapnya. 


Apabila ada big data rekam medis yang bisa diakses petugas layanan vaksinasi, maka mereka dapat mengambil keputusan dengan tepat, apakah seseorang bisa divaksin atau tidak. 

Pemerintah butuh ide cemerlang para mahasiswa untuk mewujudkan inovasi ini, sambungnya. Sehingga, ketakutan dan penolakan masyarakat untuk divaksin, bisa diatasi. 


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu