Follow Us :              

Serahkan RTLH, Taj Yasin Ajak Semua Sinergi Turunkan Kemiskinan

  16 September 2021  |   13:00:00  |   dibaca : 1070 
Kategori :
Bagikan :


Serahkan RTLH, Taj Yasin Ajak Semua Sinergi Turunkan Kemiskinan

16 September 2021 | 13:00:00 | dibaca : 1070
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

CILACAP - Kasus aktif Covid-19 di Jawa Tengah kini sudah mereda. Per tanggal 14 September 2021, berdasarkan Instruksi Mendagri Nomor 42 tahun 2021, tinggal Kabupaten Brebes yang masih berstatus PPKM level empat. 

Menurut Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, situasi yang mulai kondusif ini bisa menjadi momentum pemerintah kembali mengerjakan agenda penting lain, di luar masalah Covid-19, salah satunya upaya meningkatkan kesejahteraan. 

"Ning piye carane mensejahterakan (rakyat) malih. Niki penting. Napa malih angka kemiskinan kita terakhir di angka 11,79 persen (Namun bagaimana caranya menyejahterakan rakyat lagi. Ini penting. Apa lagi angka kemiskinan kita terakhir di angka 11,79 persen)," kata Taj Yasin saat memberi sambutan pada kegiatan Penyerahan Bantuan dan Peletakan Batu Pertama Pembangunan RTLH di Desa Karangtengah, Kecamatan Sampang Cilacap, Kamis (16/09/2021)

Salah satu wujud gotong royong pengentasan kemiskinan adalah  pemberian bantuan stimulan dari berbagai pihak yang dilakukan di Desa Karang Tengah, Kecamatan Sampang Cilacap. 

Bantuan yang mereka terima antara lain renovasi RTLH dari Baznas Provinsi Jateng dan Disperakim Provinsi Jateng sebanyak 23 unit, pengaspalan jalan dusun dan rabat beton dari Dispermasdukcapil. Kemudian ada bantuan aspal dari Pertamina sebanyak 10 drum, serta bantuan kursi roda dan jamban dari Baznas Cilacap. 

Sebelum pandemi Covid-19, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebenarnya telah menargetkan angka kemiskinan Jateng turun di satu digit. Optimisme itu karena Jateng pernah menjadi provinsi yang berhasil menurunkan angka kemiskinan tertinggi di Indonesia. 

"Sing waune target kita satu digit, sakniki ketingale rada abot. Kudu mudun tenanan. Mula kita rangkul sedaya. Kita galakkan malih 1 OPD 1 Desa Dampingan (yang tadinya target kita satu digit, sekarang sepertinya berat. Harus serius turun. Maka kita rangkul semua. Kita galakkan lagi 1 OPD 1 Desa Dampingan)," tuturnya. 

Semua pihak, lanjut dia, harus dirangkul. Baik BUMN, BUMD, pemerintah, maupun swasta/ pengusaha perlu diajak bergotong royong, menyelesaikan persoalan kemiskinan. 

"Tanggungjawabe awake dewe nggih nggunakke tanahe jateng, mbok saiki dibantu sedaya. Tugasipun niku (Tanggungjawab kita ya menggunakan tanahnya Jateng. Mari sekarang semuanya membantu. Tugasnya itu)," tandasnya.


Bagikan :

CILACAP - Kasus aktif Covid-19 di Jawa Tengah kini sudah mereda. Per tanggal 14 September 2021, berdasarkan Instruksi Mendagri Nomor 42 tahun 2021, tinggal Kabupaten Brebes yang masih berstatus PPKM level empat. 

Menurut Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, situasi yang mulai kondusif ini bisa menjadi momentum pemerintah kembali mengerjakan agenda penting lain, di luar masalah Covid-19, salah satunya upaya meningkatkan kesejahteraan. 

"Ning piye carane mensejahterakan (rakyat) malih. Niki penting. Napa malih angka kemiskinan kita terakhir di angka 11,79 persen (Namun bagaimana caranya menyejahterakan rakyat lagi. Ini penting. Apa lagi angka kemiskinan kita terakhir di angka 11,79 persen)," kata Taj Yasin saat memberi sambutan pada kegiatan Penyerahan Bantuan dan Peletakan Batu Pertama Pembangunan RTLH di Desa Karangtengah, Kecamatan Sampang Cilacap, Kamis (16/09/2021)

Salah satu wujud gotong royong pengentasan kemiskinan adalah  pemberian bantuan stimulan dari berbagai pihak yang dilakukan di Desa Karang Tengah, Kecamatan Sampang Cilacap. 

Bantuan yang mereka terima antara lain renovasi RTLH dari Baznas Provinsi Jateng dan Disperakim Provinsi Jateng sebanyak 23 unit, pengaspalan jalan dusun dan rabat beton dari Dispermasdukcapil. Kemudian ada bantuan aspal dari Pertamina sebanyak 10 drum, serta bantuan kursi roda dan jamban dari Baznas Cilacap. 

Sebelum pandemi Covid-19, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebenarnya telah menargetkan angka kemiskinan Jateng turun di satu digit. Optimisme itu karena Jateng pernah menjadi provinsi yang berhasil menurunkan angka kemiskinan tertinggi di Indonesia. 

"Sing waune target kita satu digit, sakniki ketingale rada abot. Kudu mudun tenanan. Mula kita rangkul sedaya. Kita galakkan malih 1 OPD 1 Desa Dampingan (yang tadinya target kita satu digit, sekarang sepertinya berat. Harus serius turun. Maka kita rangkul semua. Kita galakkan lagi 1 OPD 1 Desa Dampingan)," tuturnya. 

Semua pihak, lanjut dia, harus dirangkul. Baik BUMN, BUMD, pemerintah, maupun swasta/ pengusaha perlu diajak bergotong royong, menyelesaikan persoalan kemiskinan. 

"Tanggungjawabe awake dewe nggih nggunakke tanahe jateng, mbok saiki dibantu sedaya. Tugasipun niku (Tanggungjawab kita ya menggunakan tanahnya Jateng. Mari sekarang semuanya membantu. Tugasnya itu)," tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu