Follow Us :              

Vaksinasi Santri di Pati, Wagub Sosialisasikan Pentingnya Aplikasi Pedulilindungi

  20 September 2021  |   13:00:00  |   dibaca : 1231 
Kategori :
Bagikan :


Vaksinasi Santri di Pati, Wagub Sosialisasikan Pentingnya Aplikasi Pedulilindungi

20 September 2021 | 13:00:00 | dibaca : 1231
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

PATI - Sertifikat vaksin saat ini sudah menjadi kebutuhan untuk masyarakat beraktivitas. Bukan hanya sebagai syarat perjalanan, tetapi juga menjadi syarat untuk mendapatkan akses ke tempat umum. Meski begitu sebagai salah satu piranti yang membantu pengecekan, aplikasi Pedulilindungi masih kurang menjadi perhatian. 

Hal ini ditemukan salah satunya saat Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen meninjau pelaksanaan vaksinasi di Madrasah Salafiyah, Senin (20/9/2021), Wakil Gubernur Jawa Tengah. Di lokasi itu Wagub mencoba mengecek pengetahuan warga pesantren tentang pentingnya aplikasi Pedulilindungi. 

Pada seorang guru Madrasah Aliyah bernama Mutiatin Kholisoh, Taj Yasin menanyakan tentang pendapatnya tentang vaksinasi dan aplikasi Padulilindungi. 
Pada Taj Yasi,  perempuan yang tiga bulan lalu terpapar Covid-19 ini mengaku lega usai mendapat vaksinani. 

"Lha saya itu sering plesir (tamasya). Makanya wajib. Lha nek ndak (kalau tidak) vaksin terus gimana," -ungkap Mutiatin kepada Wagub. 

Meski mengaku senang berpergian, namun saat ditanya Taj Yasin tentang aplikasi Pedulilindungi? Mutiatin mengaku belum terpikir untuk mengunduhnya. 

Kepada Mutiatin, Taj Yasin menjelaskan perlunya aplikasi ini untuk mempermudah masyarakat beraktifitas. Hal ini karena aplikasi Pedulilindungi telah menjadi syarat di banyak tempat dan kegiatan.  

"Nggih njenengan ajeng teng kantor DPR mboten saged sakniki. Nggih wong sakniki kedah tapTeng kantor niku kedah ngangge bukti vaksin (Kalau sekarang Anda akan ke kantor DPR belum bisa. Sekarang untuk masuk ke sana harus pakai bukti vaksin)," ungkap Taj Yasin mencontohkan. 

Mengingat fungsi penting aplikasi Pedulilindungi sebagai bagian dari proses skrining pencegahan dan penyebaran Covid-19, Taj Yasin mengingatkan kepada setiap masyarakat yang sudah vaksin, untuk mengunduhnya. 

Lebih jauh, dalam tinjauannya di Pati, Taj Yasin juga ingin mengetahui pandangan para santri tentang vaksinasi. 

Saat melihat pelaksanaan vaksinasi di Madrasah Prima, Wagub menanyakan dua hal itu Isnatul, salah satu santri di tempat itu. Pada Taj Yasin lugas Isnatulmmenjawab, dirinya mengikuti vaksinasi karena kemauannya sendiri tanpa paksaan siapapun. Ia ingin terhindar dari paparan virus Covid-19. 

Puas dengan jawaban itu, Taj Yasin kembali bertanya. Kali ini tentang kesan Isnatul pada sistem pembelajaran jarak jauh. 

"Wingi seneng ga, pas ana PPKM diliburno, enak? (Kemarin seneng nggak, pas ada PPKM sekolah diliburkan, senang?)," tanya Taj Yasin yang langsung dijawab tidak, oleh Isnatul. 

Isnatul mengatakan sekolah jarak jauh justru membuat tugas sekolah jadi bertambah banyak. 

"Tugasnya (banyak), males. Tugasnya Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Matematika, Tafsir," keluh Isnatul. 

Sebagai apresiasi Wagub pada kesadarannya melakukan vaksinasi, Taj Yasin memberi Isnatul hadiah sebuah sarung. 

"Ini, dipakai ya," ucap Taj Yasin, sambil pamit  meninggalkan lokasi vaksinasi.


Bagikan :

PATI - Sertifikat vaksin saat ini sudah menjadi kebutuhan untuk masyarakat beraktivitas. Bukan hanya sebagai syarat perjalanan, tetapi juga menjadi syarat untuk mendapatkan akses ke tempat umum. Meski begitu sebagai salah satu piranti yang membantu pengecekan, aplikasi Pedulilindungi masih kurang menjadi perhatian. 

Hal ini ditemukan salah satunya saat Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen meninjau pelaksanaan vaksinasi di Madrasah Salafiyah, Senin (20/9/2021), Wakil Gubernur Jawa Tengah. Di lokasi itu Wagub mencoba mengecek pengetahuan warga pesantren tentang pentingnya aplikasi Pedulilindungi. 

Pada seorang guru Madrasah Aliyah bernama Mutiatin Kholisoh, Taj Yasin menanyakan tentang pendapatnya tentang vaksinasi dan aplikasi Padulilindungi. 
Pada Taj Yasi,  perempuan yang tiga bulan lalu terpapar Covid-19 ini mengaku lega usai mendapat vaksinani. 

"Lha saya itu sering plesir (tamasya). Makanya wajib. Lha nek ndak (kalau tidak) vaksin terus gimana," -ungkap Mutiatin kepada Wagub. 

Meski mengaku senang berpergian, namun saat ditanya Taj Yasin tentang aplikasi Pedulilindungi? Mutiatin mengaku belum terpikir untuk mengunduhnya. 

Kepada Mutiatin, Taj Yasin menjelaskan perlunya aplikasi ini untuk mempermudah masyarakat beraktifitas. Hal ini karena aplikasi Pedulilindungi telah menjadi syarat di banyak tempat dan kegiatan.  

"Nggih njenengan ajeng teng kantor DPR mboten saged sakniki. Nggih wong sakniki kedah tapTeng kantor niku kedah ngangge bukti vaksin (Kalau sekarang Anda akan ke kantor DPR belum bisa. Sekarang untuk masuk ke sana harus pakai bukti vaksin)," ungkap Taj Yasin mencontohkan. 

Mengingat fungsi penting aplikasi Pedulilindungi sebagai bagian dari proses skrining pencegahan dan penyebaran Covid-19, Taj Yasin mengingatkan kepada setiap masyarakat yang sudah vaksin, untuk mengunduhnya. 

Lebih jauh, dalam tinjauannya di Pati, Taj Yasin juga ingin mengetahui pandangan para santri tentang vaksinasi. 

Saat melihat pelaksanaan vaksinasi di Madrasah Prima, Wagub menanyakan dua hal itu Isnatul, salah satu santri di tempat itu. Pada Taj Yasin lugas Isnatulmmenjawab, dirinya mengikuti vaksinasi karena kemauannya sendiri tanpa paksaan siapapun. Ia ingin terhindar dari paparan virus Covid-19. 

Puas dengan jawaban itu, Taj Yasin kembali bertanya. Kali ini tentang kesan Isnatul pada sistem pembelajaran jarak jauh. 

"Wingi seneng ga, pas ana PPKM diliburno, enak? (Kemarin seneng nggak, pas ada PPKM sekolah diliburkan, senang?)," tanya Taj Yasin yang langsung dijawab tidak, oleh Isnatul. 

Isnatul mengatakan sekolah jarak jauh justru membuat tugas sekolah jadi bertambah banyak. 

"Tugasnya (banyak), males. Tugasnya Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Matematika, Tafsir," keluh Isnatul. 

Sebagai apresiasi Wagub pada kesadarannya melakukan vaksinasi, Taj Yasin memberi Isnatul hadiah sebuah sarung. 

"Ini, dipakai ya," ucap Taj Yasin, sambil pamit  meninggalkan lokasi vaksinasi.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu