Follow Us :              

Kemajuan Digitalisasi Bukan Momok, tapi Ajang Unjuk Kreativitas

  21 September 2021  |   08:30:00  |   dibaca : 867 
Kategori :
Bagikan :


Kemajuan Digitalisasi Bukan Momok, tapi Ajang Unjuk Kreativitas

21 September 2021 | 08:30:00 | dibaca : 867
Kategori :
Bagikan :

Foto : Simon (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Simon (Humas Jateng)

SEMARANG - Tantangan generasi muda bangsa, terutama para mahasiswa di era digitalisasi semakin beragam. Termasuk bagaimana memanfaatkan perkembangan teknologi untuk berinovasi memberikan solusi berbagai persoalan masyarakat di era industri 4.0. 

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat menyampaikan sambutan pada acara pendidikan karakter mahasiswa baru Universitas Amikom Purwokerto, Selasa (21/9/2021). Acara  bertajuk 'Mahasiswa Kreatif di Era Modern Digital' itu, diikuti puluhan mahasiswa dari berbagai jurusan. 

"Kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini memang menjadi beban berat bagi kita karena semua harus segera berlari untuk mengejar era industri 4.0. Saat ini kami butuh merangkul semua anak-anak muda yang lebih mahir dan lihai dalam mengaplikasikan digital di era industri 4.0," kata Taj Yasin. 

Menurutnya, kemajuan digitalisasi tidak boleh dianggap momok menakutkan melainkan harus menjadi ajang kreativitas mahasiswa era milenial. Terlebih pada masa pandemi Covid-19, para mahasiswa yang lebih cepat  beradaptasi dengan teknologi dapat membantu pemerintah dalam penanggulangan Covid-19. 

"Penanggulangan Covid-19 kalau kita hanya melakukan secara manual atau kita tidak memanfaatkan digitalisasi maka akan kesulitan. Termasuk pemantauan penyebaran Covid-19 bisa menggunakan aplikasi-aplikasi yang ada pada industri 4.0, salah satunya memakai aplikasi PeduliLindungi," jelasnya. 

Lewat kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) mahasiswa juga bisa  mencarikan solusi terkait dampak yang pandemi pada banyak sektor, misalnya ekonomi. 

"Mahasiswa KKN dapat mengangkat tema bagaimana memberdayakan masyarakat dan mengangkat potensi daerah. Selain itu, mereka juga berinisiatif untuk menemui pemerintah daerah, menghubungkan Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi untuk mendorong bagaimana produk-produk UMKM bisa mendapatkan izin jual," jelasnya. 

Tidak kalah penting, Taj Yasin berharap mahasiswa juga bersedia membantu melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya vaksinasi Covid-19. 

"Lewat arahan dari universitas, para mahasiswa diarahkan menjadi duta menyelamatkan masyarakat. Dengan kreativitasnya, mahasiswa menjelaskan kepada masyarakat bahwa vaksin itu adalah imunisasi," jelasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Tantangan generasi muda bangsa, terutama para mahasiswa di era digitalisasi semakin beragam. Termasuk bagaimana memanfaatkan perkembangan teknologi untuk berinovasi memberikan solusi berbagai persoalan masyarakat di era industri 4.0. 

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat menyampaikan sambutan pada acara pendidikan karakter mahasiswa baru Universitas Amikom Purwokerto, Selasa (21/9/2021). Acara  bertajuk 'Mahasiswa Kreatif di Era Modern Digital' itu, diikuti puluhan mahasiswa dari berbagai jurusan. 

"Kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini memang menjadi beban berat bagi kita karena semua harus segera berlari untuk mengejar era industri 4.0. Saat ini kami butuh merangkul semua anak-anak muda yang lebih mahir dan lihai dalam mengaplikasikan digital di era industri 4.0," kata Taj Yasin. 

Menurutnya, kemajuan digitalisasi tidak boleh dianggap momok menakutkan melainkan harus menjadi ajang kreativitas mahasiswa era milenial. Terlebih pada masa pandemi Covid-19, para mahasiswa yang lebih cepat  beradaptasi dengan teknologi dapat membantu pemerintah dalam penanggulangan Covid-19. 

"Penanggulangan Covid-19 kalau kita hanya melakukan secara manual atau kita tidak memanfaatkan digitalisasi maka akan kesulitan. Termasuk pemantauan penyebaran Covid-19 bisa menggunakan aplikasi-aplikasi yang ada pada industri 4.0, salah satunya memakai aplikasi PeduliLindungi," jelasnya. 

Lewat kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) mahasiswa juga bisa  mencarikan solusi terkait dampak yang pandemi pada banyak sektor, misalnya ekonomi. 

"Mahasiswa KKN dapat mengangkat tema bagaimana memberdayakan masyarakat dan mengangkat potensi daerah. Selain itu, mereka juga berinisiatif untuk menemui pemerintah daerah, menghubungkan Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi untuk mendorong bagaimana produk-produk UMKM bisa mendapatkan izin jual," jelasnya. 

Tidak kalah penting, Taj Yasin berharap mahasiswa juga bersedia membantu melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya vaksinasi Covid-19. 

"Lewat arahan dari universitas, para mahasiswa diarahkan menjadi duta menyelamatkan masyarakat. Dengan kreativitasnya, mahasiswa menjelaskan kepada masyarakat bahwa vaksin itu adalah imunisasi," jelasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu