Follow Us :              

Perluas Siaran di Jateng, Taj Yasin berharap EKA TV Sinkronkan Tokoh Agama dan Kebudayaan Lokal

  02 November 2021  |   10:30:00  |   dibaca : 1393 
Kategori :
Bagikan :


Perluas Siaran di Jateng, Taj Yasin berharap EKA TV Sinkronkan Tokoh Agama dan Kebudayaan Lokal

02 November 2021 | 10:30:00 | dibaca : 1393
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen  mendukung rencana EKA TV menyiarkan konten-konten budaya lokal, serta kegiatan-kegiatan keagamaan dan pendidikan di pondok pesantren yang tersebar di pelosok Jawa Tengah. 

"Kami sepakat dan senang dengan ide besarnya Habib Lutfi untuk mendirikan sebuah televisi swasta di Jawa Tengah. Jika EKA TV sudah masuk ke Jawa Tengah, kontennya (akan seperti) di Jawa Barat adalah pendidikan, keagamaan, dan kebudayaan. (Nanti) diharapkan dapat disinkronkan dengan kebudayaan dan tokoh-tokoh agama di Jateng," kata Taj Yasin saat audiensi dengan EKA TV di ruang kerja wakil gubernur, Selasa (2/11/2021). 

Selain menayangkan berbagai kegiatan keagamaan dan pendidikan serta budaya, EKA TV diharapkan merangkul komunitas-komunitas yang intens dalam pembuatan konten-konten agama maupun budaya khas Jawa Tengah. Terlebih sekarang era digital, sehingga tidak sedikit kalangan santri yang membuat kanal-kanal digital. 

"Semoga EKA TV semakin jaya dan maju,  menyajikan konten-konten yang mendorong keutuhan bangsa, mengangkat kebudayaan daerah, dan mengembangkan sinergitas antar provinsi," harapnya. 

CEO Eka TV, Engkus Kusnadi Anang menjelaskan, sesuai perintah dari sejumlah ulama, salah satunya ulama kharismatik asal Pekalongan, Habib Luthfi bin Yahya, pihaknya diminta membuat sesuatu untuk santri. Kemudian tahun 2016, EKA TV mengajukan perizinan siaran televisi komunitas atas nama Perhimpunan Ponpes se-Jateng yang didirikan di Kota Pekalongan dan Semarang. 

"EKA TV nanti akan memperluas siarannya di Jateng. Konsepnya sama dengan yang di Jabar. Yaitu sebagai media bagi pesantren dan NU untuk menyampaikan ilmunya kepada masyarakat," katanya. 

Engkus menambahkan, Eka TV merupakan TV swasta lokal di Jawa Barat dengan konten agama, pendidikan, dan budaya. Selama ini EKA sudah menjalin kerja sama dengan Pengurus Daerah Nahdlatul Ulama dan pondok pesantren di beberapa kabupaten di Jawa Barat (Jabar). 

"Untuk di Jabar sendiri banyak sekali konten-konten yang dihasilkan pesantren-pesantren dan merupakan karya para santri. Rencana awal kami akan menyusun proposal pembuatan video bagi para santri," jelasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen  mendukung rencana EKA TV menyiarkan konten-konten budaya lokal, serta kegiatan-kegiatan keagamaan dan pendidikan di pondok pesantren yang tersebar di pelosok Jawa Tengah. 

"Kami sepakat dan senang dengan ide besarnya Habib Lutfi untuk mendirikan sebuah televisi swasta di Jawa Tengah. Jika EKA TV sudah masuk ke Jawa Tengah, kontennya (akan seperti) di Jawa Barat adalah pendidikan, keagamaan, dan kebudayaan. (Nanti) diharapkan dapat disinkronkan dengan kebudayaan dan tokoh-tokoh agama di Jateng," kata Taj Yasin saat audiensi dengan EKA TV di ruang kerja wakil gubernur, Selasa (2/11/2021). 

Selain menayangkan berbagai kegiatan keagamaan dan pendidikan serta budaya, EKA TV diharapkan merangkul komunitas-komunitas yang intens dalam pembuatan konten-konten agama maupun budaya khas Jawa Tengah. Terlebih sekarang era digital, sehingga tidak sedikit kalangan santri yang membuat kanal-kanal digital. 

"Semoga EKA TV semakin jaya dan maju,  menyajikan konten-konten yang mendorong keutuhan bangsa, mengangkat kebudayaan daerah, dan mengembangkan sinergitas antar provinsi," harapnya. 

CEO Eka TV, Engkus Kusnadi Anang menjelaskan, sesuai perintah dari sejumlah ulama, salah satunya ulama kharismatik asal Pekalongan, Habib Luthfi bin Yahya, pihaknya diminta membuat sesuatu untuk santri. Kemudian tahun 2016, EKA TV mengajukan perizinan siaran televisi komunitas atas nama Perhimpunan Ponpes se-Jateng yang didirikan di Kota Pekalongan dan Semarang. 

"EKA TV nanti akan memperluas siarannya di Jateng. Konsepnya sama dengan yang di Jabar. Yaitu sebagai media bagi pesantren dan NU untuk menyampaikan ilmunya kepada masyarakat," katanya. 

Engkus menambahkan, Eka TV merupakan TV swasta lokal di Jawa Barat dengan konten agama, pendidikan, dan budaya. Selama ini EKA sudah menjalin kerja sama dengan Pengurus Daerah Nahdlatul Ulama dan pondok pesantren di beberapa kabupaten di Jawa Barat (Jabar). 

"Untuk di Jabar sendiri banyak sekali konten-konten yang dihasilkan pesantren-pesantren dan merupakan karya para santri. Rencana awal kami akan menyusun proposal pembuatan video bagi para santri," jelasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu