Follow Us :              

Ganjar Dukung Penanggulangan Terorisme Berbasis Pembangunan Kesejahteraan di Jateng

  15 November 2021  |   12:00:00  |   dibaca : 1219 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Dukung Penanggulangan Terorisme Berbasis Pembangunan Kesejahteraan di Jateng

15 November 2021 | 12:00:00 | dibaca : 1219
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggagas pembentukan konsep Kawasan Khusus Terpadu Nusantara (KKTN) di Jawa Tengah. Konsep penanggulangan kejahatan terorisme berbasis pembangunan kesejahteraan termasuk reintegrasi sosial eks napiter ini disambut positif Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 

"Kita sambut baik. BNPT sudah punya program tinggal kita berperan, sharing- lah. Kalau bicara bisnis, tadi teknisnya lahan di mana nanti akan kami usulkan ke beliau, maka akan ada asesmen di awal. Terus itu nanti kita coba desain di beberapa tempat. Prinsipnya kita akan dukung.  Kami juga sepakat untuk bagaimana nantinya mencegah (terorisme) karena ini penting dari edukasi dan lain sebagainya," kata Ganjar usai menerima Kepala BNPT Boy Rafli Amar di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (15/11/2021). 

Ganjar menjelaskan, beberapa contoh pendampingan reintegrasi (penyatuan lembali ke masyarakat) sosial dan deradikalisasi (pemurnian dari ideologi radikal) kepada eks napiter sudah ada. Pola-pola tersebut tinggal direplikasi dan dipadukan dengan konsep dari BNPT. 

Selain itu juga akan dilakukan kerja sama oleh  pemerintah daerah dengan BNPT dengan melibatkan Kesbangpol (Kesatuan Bangsa dan Politik), Kesra (Kesejahteraan Rakyat), UMKM, dan Perindustrian, diperlukan agar para eks napiter bisa mandiri setelah kembali ke masyarakat. 

"Beberapa (program) tadi sudah ada di masyarakat dan nanti yang akan keluar juga akan bekerja sama (dengam BNPT)," jelas Ganjar. Dia melanjutkan, kerja sama ini penting, terutama dalam hal edukasi. 

"Terus kita edukasi agar (mereka) kembali ke pangkuan ibu pertiwi dan bermasyarakat dengan baik. Tugas negara adalah melindungi masyarakatnya begitu dan biar orang lain tahu," lanjutnya. 

Dalam konsep pembangunan kesejahteraan tersebut, pemerintah daerah akan memberikan dukungan penuh. Baik mereka yang sudah dibina dan diberikan keterampilan oleh BNPT maupun yang baru kembali ke masyarakat. Mereka semua akan terus mendapat pendampingan. 

"Tugas saya membantu BNPT di daerah. Kita bantu sampai tuntas termasuk permodalan, pelatihan, sampai pemasaran," katanya. 

Kepala BNPT Boy Rafli Amar mengatakan konsep penanggulangan kejahatan terorisme berbasis pembangunan kesejahteraan salah satunya adalah memberikan lapangan pekerjaan dan kegiatan di bidang UKM untuk kemandirian eks napiter. Konsep tersebut akan diwujudkan dengan membentuk KKTN di lima provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Tengah. 

Boy Rafli menjelaskan di Jawa Tengah ada sekitar 130 eks napiter. Jumlah itu tersebar di beberapa daerah. Keberadaan KKTN itu diharapkan bisa menjadi kantong kegiatan para eks napiter. 

"Ada beberapa titik pusat deradikalisasi yang sudah berjalan dan ditambah lagi yang ini. Jadi disesuaikan dengan domisili mereka. Misal yang berdomisili di wilayah Pantura seperti Semarang, Pekalongan, dan lainnya bisa disatukan di tempat baru ini. Kegiatan yang di Solo Raya itu sudah ada beberapa titik tapi tidak menggunakan sistem kawasan, tersebar," katanya. 

Hasil koordinasi dengan Ganjar Pranowo, lanjut Boy Rafli, pengembangan kesejahteraan itu juga akan disesuaikan dengan minat dan bakatnya. 

"Jadi akan ada asesmen awal per individu. Lalu dikelompokkan dalam minat yang sama untuk diberi pembekalan ketrampilan. Setiap kelompok bisa sekitar 30an eks napiter," katanya.


Bagikan :

SEMARANG - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggagas pembentukan konsep Kawasan Khusus Terpadu Nusantara (KKTN) di Jawa Tengah. Konsep penanggulangan kejahatan terorisme berbasis pembangunan kesejahteraan termasuk reintegrasi sosial eks napiter ini disambut positif Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 

"Kita sambut baik. BNPT sudah punya program tinggal kita berperan, sharing- lah. Kalau bicara bisnis, tadi teknisnya lahan di mana nanti akan kami usulkan ke beliau, maka akan ada asesmen di awal. Terus itu nanti kita coba desain di beberapa tempat. Prinsipnya kita akan dukung.  Kami juga sepakat untuk bagaimana nantinya mencegah (terorisme) karena ini penting dari edukasi dan lain sebagainya," kata Ganjar usai menerima Kepala BNPT Boy Rafli Amar di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (15/11/2021). 

Ganjar menjelaskan, beberapa contoh pendampingan reintegrasi (penyatuan lembali ke masyarakat) sosial dan deradikalisasi (pemurnian dari ideologi radikal) kepada eks napiter sudah ada. Pola-pola tersebut tinggal direplikasi dan dipadukan dengan konsep dari BNPT. 

Selain itu juga akan dilakukan kerja sama oleh  pemerintah daerah dengan BNPT dengan melibatkan Kesbangpol (Kesatuan Bangsa dan Politik), Kesra (Kesejahteraan Rakyat), UMKM, dan Perindustrian, diperlukan agar para eks napiter bisa mandiri setelah kembali ke masyarakat. 

"Beberapa (program) tadi sudah ada di masyarakat dan nanti yang akan keluar juga akan bekerja sama (dengam BNPT)," jelas Ganjar. Dia melanjutkan, kerja sama ini penting, terutama dalam hal edukasi. 

"Terus kita edukasi agar (mereka) kembali ke pangkuan ibu pertiwi dan bermasyarakat dengan baik. Tugas negara adalah melindungi masyarakatnya begitu dan biar orang lain tahu," lanjutnya. 

Dalam konsep pembangunan kesejahteraan tersebut, pemerintah daerah akan memberikan dukungan penuh. Baik mereka yang sudah dibina dan diberikan keterampilan oleh BNPT maupun yang baru kembali ke masyarakat. Mereka semua akan terus mendapat pendampingan. 

"Tugas saya membantu BNPT di daerah. Kita bantu sampai tuntas termasuk permodalan, pelatihan, sampai pemasaran," katanya. 

Kepala BNPT Boy Rafli Amar mengatakan konsep penanggulangan kejahatan terorisme berbasis pembangunan kesejahteraan salah satunya adalah memberikan lapangan pekerjaan dan kegiatan di bidang UKM untuk kemandirian eks napiter. Konsep tersebut akan diwujudkan dengan membentuk KKTN di lima provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Tengah. 

Boy Rafli menjelaskan di Jawa Tengah ada sekitar 130 eks napiter. Jumlah itu tersebar di beberapa daerah. Keberadaan KKTN itu diharapkan bisa menjadi kantong kegiatan para eks napiter. 

"Ada beberapa titik pusat deradikalisasi yang sudah berjalan dan ditambah lagi yang ini. Jadi disesuaikan dengan domisili mereka. Misal yang berdomisili di wilayah Pantura seperti Semarang, Pekalongan, dan lainnya bisa disatukan di tempat baru ini. Kegiatan yang di Solo Raya itu sudah ada beberapa titik tapi tidak menggunakan sistem kawasan, tersebar," katanya. 

Hasil koordinasi dengan Ganjar Pranowo, lanjut Boy Rafli, pengembangan kesejahteraan itu juga akan disesuaikan dengan minat dan bakatnya. 

"Jadi akan ada asesmen awal per individu. Lalu dikelompokkan dalam minat yang sama untuk diberi pembekalan ketrampilan. Setiap kelompok bisa sekitar 30an eks napiter," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu