Follow Us :              

Ganjar Pantau Sejumlah Gereja, Pastikan Ibadah Natal Terapkan Prokes

  24 December 2021  |   20:00:00  |   dibaca : 1431 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Pantau Sejumlah Gereja, Pastikan Ibadah Natal Terapkan Prokes

24 December 2021 | 20:00:00 | dibaca : 1431
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Guna memastikan ibadah Natal berlangsung aman dan sesuai protokol Kesehatan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak Kapolda, Pangdam IV Diponegoro dan jajaran forkompimda Jawa Tengah berkeliling memantau pelaksanaan Natal di Semarang. Dua lokasi dikunjungi pada Jumat (24/12) malam, yakni Holy Stadium Marina dan Gereja Katedral Santa Perawan Maria Ratu di kawasan Tugumuda Semarang. 

"Bapak Ibu yang saya hormati, ini tahun ketiga Bapak Ibu merayakan Natal (yang) suasananya masih dalam kondisi pandemi. Rasanya memang tidak enak tapi kita harus melakukan itu. Maka kami datang ke sini untuk ikut bergembira. Silahkan merayakan Natal, biar kami yang menjaga. Mudah-mudahan ini menjadi cara kita untuk saling bersuka cita. Sampaikan salam saya untuk keluarga. Cukup dengan berdoa saja, pokoknya I love you full," ujar Gubernur pada para jamaah di Holy Stadium. 

Usai dari tempat itu, Gubernur juga meninjau pelaksanaa ibadah Natal di Gereja Katedral, Tugumuda. Di tempat itu, dia mendapat informasi bahwa tidak semua jamaah bisa datang beribadah ke gereja. Pasalnya pihak panitia membatasi jumlah peserta ibadah dengan keharusan mendaftar terlebih dahulu. 

"Meski pandemi, namun semangat jamaah tetap meriah. Tapi apapun yang terjadi, kita harus membatasi jumlah. Kita cek bersama forkompimda dan senang karena prokesnya sangat ketat. Mereka disiplin memakai masker, jaga jarak dan kapasitasnya dibatasi," terangnya. 

Gereja Holy Stadium, lanjut Gubernur, yang biasanya bisa menampung 12.000 jamaah, tahun ini hanya diisi 3000 jamaah saja. Begitu juga di Gereja Katedral. Menurut Pastur Paroki Yosep Singgih Suroto, Katedral yang memiliki kapasitas 900 jemaah, pemakaiannya menjadi hanya 400 jemaah. 

"Alhamdulillah semua berjalan lancar, prokes ketat dan jamaah mendaftar jauh-jauh hari. Mereka dapat kartu dan dicek satu-satu. Ini kontrol yang sangat bagus," jelasnya. 

Meskipun jumlah peserta ibadah Natal tahun ini lebih banyak dibanding dua tahun sebelumnya, namun Gubenur terlihat senang karena para jamaah tertib. 

"Perayaan Natal itu buat umat yang merayakan, pasti sangat dinanti. Saya senang, dibanding tahun lalu, sekarang lebih banyak yang bisa hadir. Mudah-mudahan semua bisa melaksanakan ibadah kebaktiannya dengan lancar dan senang," pungkasnya. 

Tentang pembatasan jumlah peserta ibadah, vikaris paroki Keuskupan Agung Semarang, Romo Didik Mardiyanto membenarkan adanya aturan ini di gerejanya. Bahkan pihaknya memberikan kartu khusus bagi jemaah yang beribadah di gereja. 

"Selain dari umat paroki kami, kami juga membuka untuk umat paroki lain. Tapi prokes sangat ketat dan harus mendaftar. Memang tahun ini lebih banyak dari tahun lalu, dimana maksimal satu perayaan saat ini sebanyak 450 orang di dalam gereja, ditambah 75 di gedung sebelah gereja," katanya. 

Romo Didik juga sangat senang dan berterimakasih atas perhatian Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bersama jajaran forkompimda Jawa Tengah. 

"Dengan begitu kami menjadi tersemangati. Dalam arti, pelaksanan natal bukan hanya perayaan kami sebagai umat kristiani, tapi semua pihak. Pemerintah membantu, menemani dan mendukung kami sehingga kami merasa aman dan nyaman dalam merayakan Natal," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Guna memastikan ibadah Natal berlangsung aman dan sesuai protokol Kesehatan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak Kapolda, Pangdam IV Diponegoro dan jajaran forkompimda Jawa Tengah berkeliling memantau pelaksanaan Natal di Semarang. Dua lokasi dikunjungi pada Jumat (24/12) malam, yakni Holy Stadium Marina dan Gereja Katedral Santa Perawan Maria Ratu di kawasan Tugumuda Semarang. 

"Bapak Ibu yang saya hormati, ini tahun ketiga Bapak Ibu merayakan Natal (yang) suasananya masih dalam kondisi pandemi. Rasanya memang tidak enak tapi kita harus melakukan itu. Maka kami datang ke sini untuk ikut bergembira. Silahkan merayakan Natal, biar kami yang menjaga. Mudah-mudahan ini menjadi cara kita untuk saling bersuka cita. Sampaikan salam saya untuk keluarga. Cukup dengan berdoa saja, pokoknya I love you full," ujar Gubernur pada para jamaah di Holy Stadium. 

Usai dari tempat itu, Gubernur juga meninjau pelaksanaa ibadah Natal di Gereja Katedral, Tugumuda. Di tempat itu, dia mendapat informasi bahwa tidak semua jamaah bisa datang beribadah ke gereja. Pasalnya pihak panitia membatasi jumlah peserta ibadah dengan keharusan mendaftar terlebih dahulu. 

"Meski pandemi, namun semangat jamaah tetap meriah. Tapi apapun yang terjadi, kita harus membatasi jumlah. Kita cek bersama forkompimda dan senang karena prokesnya sangat ketat. Mereka disiplin memakai masker, jaga jarak dan kapasitasnya dibatasi," terangnya. 

Gereja Holy Stadium, lanjut Gubernur, yang biasanya bisa menampung 12.000 jamaah, tahun ini hanya diisi 3000 jamaah saja. Begitu juga di Gereja Katedral. Menurut Pastur Paroki Yosep Singgih Suroto, Katedral yang memiliki kapasitas 900 jemaah, pemakaiannya menjadi hanya 400 jemaah. 

"Alhamdulillah semua berjalan lancar, prokes ketat dan jamaah mendaftar jauh-jauh hari. Mereka dapat kartu dan dicek satu-satu. Ini kontrol yang sangat bagus," jelasnya. 

Meskipun jumlah peserta ibadah Natal tahun ini lebih banyak dibanding dua tahun sebelumnya, namun Gubenur terlihat senang karena para jamaah tertib. 

"Perayaan Natal itu buat umat yang merayakan, pasti sangat dinanti. Saya senang, dibanding tahun lalu, sekarang lebih banyak yang bisa hadir. Mudah-mudahan semua bisa melaksanakan ibadah kebaktiannya dengan lancar dan senang," pungkasnya. 

Tentang pembatasan jumlah peserta ibadah, vikaris paroki Keuskupan Agung Semarang, Romo Didik Mardiyanto membenarkan adanya aturan ini di gerejanya. Bahkan pihaknya memberikan kartu khusus bagi jemaah yang beribadah di gereja. 

"Selain dari umat paroki kami, kami juga membuka untuk umat paroki lain. Tapi prokes sangat ketat dan harus mendaftar. Memang tahun ini lebih banyak dari tahun lalu, dimana maksimal satu perayaan saat ini sebanyak 450 orang di dalam gereja, ditambah 75 di gedung sebelah gereja," katanya. 

Romo Didik juga sangat senang dan berterimakasih atas perhatian Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bersama jajaran forkompimda Jawa Tengah. 

"Dengan begitu kami menjadi tersemangati. Dalam arti, pelaksanan natal bukan hanya perayaan kami sebagai umat kristiani, tapi semua pihak. Pemerintah membantu, menemani dan mendukung kami sehingga kami merasa aman dan nyaman dalam merayakan Natal," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu