Follow Us :              

Semua Alun-Alun di Jawa Tengah Dilarang Untuk Tempat Merayakan Tahun Baru

  25 December 2021  |   08:00:00  |   dibaca : 1355 
Kategori :
Bagikan :


Semua Alun-Alun di Jawa Tengah Dilarang Untuk Tempat Merayakan Tahun Baru

25 December 2021 | 08:00:00 | dibaca : 1355
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

DEMAK - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan pengetatan aktivitas masyarakat saat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Salah satunya dengan meniadakan kegiatan perayaan tahun baru dengan menutup semua alun-alun, serta membatasi pengunjung  rumah makan dan tempat-tempat lain yang berpotensi sebagai lokasi kerumunan warga. Langkah ini diambil guna mencegah penularan Covid-19. 

"Semua alun-alun di Jawa Tengah dilarang untuk tempat merayakan tahun baru. Termasuk warung-warung dan rumah makan nanti diatur kapasitasnya. Sehingga kami anjurkan warga merayakan tahun baru bersama keluarga di rumah masing-masing," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen di sela Haul KH Abdul Adib bin KH Masruchan di Ponpes Al Maghfur, Mranggen Demak, Sabtu (25/12/2021). 

Menurutnya, meskipun kasus Covid-19 di Jawa Tengah  melandai, masyarakat diminta tetap waspada terhadap penyebaran penularan virus omicron yang sudah terdeteksi masuk Indonesia. Sehingga pemerintah melarang adanya kegiatan-kegiatan yang berpotensi mengundang kerumunan warga menjelang maupun pasca tahun baru.  

"Saat ini kita harus tetap waspada. Apalagi omicron sudah masuk Indonesia, kita belum tahu penyebarannya karena kemarin terdeteksi di Wisma Atlet Jakarta. Semoga selesai hanya di situ, tetapi kita perlu antisipasi karena banyak orang datang ke Indonesia. Saya harap sehat semua," ungkapnya. 

Selain pengetatan kegiatan jelang hingga pasca tahun baru, Pemprov Jawa Tengah juga telah menyiapkan posko-posko di berbagai titik strategis guna memantau dan mengamankan pergerakan orang saat libur Natal dan tahun baru (Nataru). Tim yang bertugas di Posko Nataru berasal dari unsur TNI, Polri, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, serta instansi lainnya.  

'Kemarin saya sempat ke Jateng bagian timur, ada Posko Nataru dengan memanfaatkan jembatan timbang di perbatasan Jawa Tengah - Jawa Timur. Sehingga pengendara dari arah Jatim yang masuk Jateng bisa terpantau," katanya. 

Ketika masuk Jateng, kata dia, para pengemudi  akan dicek kelengkapan berkendaraan dan dilakukan random swab antigen. Hal itu dilakukan untuk memastikan pengendara ataupun pemudik yang melintas di Jawa Tengah aman dan nyaman. 


Bagikan :

DEMAK - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan pengetatan aktivitas masyarakat saat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Salah satunya dengan meniadakan kegiatan perayaan tahun baru dengan menutup semua alun-alun, serta membatasi pengunjung  rumah makan dan tempat-tempat lain yang berpotensi sebagai lokasi kerumunan warga. Langkah ini diambil guna mencegah penularan Covid-19. 

"Semua alun-alun di Jawa Tengah dilarang untuk tempat merayakan tahun baru. Termasuk warung-warung dan rumah makan nanti diatur kapasitasnya. Sehingga kami anjurkan warga merayakan tahun baru bersama keluarga di rumah masing-masing," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen di sela Haul KH Abdul Adib bin KH Masruchan di Ponpes Al Maghfur, Mranggen Demak, Sabtu (25/12/2021). 

Menurutnya, meskipun kasus Covid-19 di Jawa Tengah  melandai, masyarakat diminta tetap waspada terhadap penyebaran penularan virus omicron yang sudah terdeteksi masuk Indonesia. Sehingga pemerintah melarang adanya kegiatan-kegiatan yang berpotensi mengundang kerumunan warga menjelang maupun pasca tahun baru.  

"Saat ini kita harus tetap waspada. Apalagi omicron sudah masuk Indonesia, kita belum tahu penyebarannya karena kemarin terdeteksi di Wisma Atlet Jakarta. Semoga selesai hanya di situ, tetapi kita perlu antisipasi karena banyak orang datang ke Indonesia. Saya harap sehat semua," ungkapnya. 

Selain pengetatan kegiatan jelang hingga pasca tahun baru, Pemprov Jawa Tengah juga telah menyiapkan posko-posko di berbagai titik strategis guna memantau dan mengamankan pergerakan orang saat libur Natal dan tahun baru (Nataru). Tim yang bertugas di Posko Nataru berasal dari unsur TNI, Polri, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, serta instansi lainnya.  

'Kemarin saya sempat ke Jateng bagian timur, ada Posko Nataru dengan memanfaatkan jembatan timbang di perbatasan Jawa Tengah - Jawa Timur. Sehingga pengendara dari arah Jatim yang masuk Jateng bisa terpantau," katanya. 

Ketika masuk Jateng, kata dia, para pengemudi  akan dicek kelengkapan berkendaraan dan dilakukan random swab antigen. Hal itu dilakukan untuk memastikan pengendara ataupun pemudik yang melintas di Jawa Tengah aman dan nyaman. 


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu