Follow Us :              

Storytelling Product Bisa Jadi Daya Ungkit Kunjungan Wisatawan

  05 January 2022  |   10:00:00  |   dibaca : 788 
Kategori :
Bagikan :


Storytelling Product Bisa Jadi Daya Ungkit Kunjungan Wisatawan

05 January 2022 | 10:00:00 | dibaca : 788
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Storytelling atau narasi mengenai suatu produk, menjadi daya tarik penting dalam pemasaran saat ini. Terlebih di era digitalisasi, banyak orang menentukan pilihan produk dari ulasan pengguna, termasuk dalam berwisata.  

Kondisi ini, menurut Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, menuntut para pelaku sektor pariwisata dan turunannya, termasuk produk UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) harus memiliki dasar kemampuan ini. Teknik storytelling, mampu membuat suatu objek menjadi lebih menarik dan memantik rasa penasaran bagi pembacanya. Sayangnya di Jawa Tengah sendiri, teknik ini belum banyak dilakukan. 

“Biasanya kan kalau membawa oleh-oleh itu mengatakan 'ini ya oleh-oleh dari Jateng'. Setelah itu selesai. Tetapi kalau ada storytelling product, mereka akan menceritakan, 'ini dibuat di kabupaten ini; metodenya seperti ini; pengrajinnya siapa; bahan-bahannya bagaimana', nah ini akan diceritakan. Sehingga, akan memantik masyarakat di luar Jateng untuk mencicipi produk-produk dari Jateng, lalu akhirnya mereka akan tertarik mengunjungi,” papar Taj Yasin usai menerima audiensi dari IPEMI (Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia) Jawa Tengah, Rabu (05/01/2022) di Kantor Gubernur.  

Ketika sudah ada ketertarikan, lanjut Wagub, bisa jadi tidak sekadar tertarik untuk membeli oleh-olehnya, tetapi tertarik pula mengunjungi tempat produksi untuk melihat prosesnya secara langsung. 

“Itu harapan kita. Sehingga spare (durasi) mereka masuk ke Jateng tidak hanya sehari dua hari,” ujarnya.  

Guna lebih meningkatkan penerapan strategi storytelling product di Jawa Tengah, Wagub menawarkan kepada IPEMI Jawa Tengah untuk bekerjasama. Tawaran baik ini langsung disambut positif oleh IPEMI yang hadir pada pertemuan tersebut. 

"Saat ini belum banyak yang dilakukan. Sehingga tadi ketika kita sampaikan kepada mereka, para Ikatan Pengusaha Muslimah mengatakan 'o ya ya belum terpikirkan ya'. Harapannya nanti ada breakdown (tindaklanjut), misalnya dengan melakukan pelatihan-pelatihan bagaimana menceritakan produk-produk di Jateng", ujarnya.


Bagikan :

SEMARANG - Storytelling atau narasi mengenai suatu produk, menjadi daya tarik penting dalam pemasaran saat ini. Terlebih di era digitalisasi, banyak orang menentukan pilihan produk dari ulasan pengguna, termasuk dalam berwisata.  

Kondisi ini, menurut Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, menuntut para pelaku sektor pariwisata dan turunannya, termasuk produk UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) harus memiliki dasar kemampuan ini. Teknik storytelling, mampu membuat suatu objek menjadi lebih menarik dan memantik rasa penasaran bagi pembacanya. Sayangnya di Jawa Tengah sendiri, teknik ini belum banyak dilakukan. 

“Biasanya kan kalau membawa oleh-oleh itu mengatakan 'ini ya oleh-oleh dari Jateng'. Setelah itu selesai. Tetapi kalau ada storytelling product, mereka akan menceritakan, 'ini dibuat di kabupaten ini; metodenya seperti ini; pengrajinnya siapa; bahan-bahannya bagaimana', nah ini akan diceritakan. Sehingga, akan memantik masyarakat di luar Jateng untuk mencicipi produk-produk dari Jateng, lalu akhirnya mereka akan tertarik mengunjungi,” papar Taj Yasin usai menerima audiensi dari IPEMI (Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia) Jawa Tengah, Rabu (05/01/2022) di Kantor Gubernur.  

Ketika sudah ada ketertarikan, lanjut Wagub, bisa jadi tidak sekadar tertarik untuk membeli oleh-olehnya, tetapi tertarik pula mengunjungi tempat produksi untuk melihat prosesnya secara langsung. 

“Itu harapan kita. Sehingga spare (durasi) mereka masuk ke Jateng tidak hanya sehari dua hari,” ujarnya.  

Guna lebih meningkatkan penerapan strategi storytelling product di Jawa Tengah, Wagub menawarkan kepada IPEMI Jawa Tengah untuk bekerjasama. Tawaran baik ini langsung disambut positif oleh IPEMI yang hadir pada pertemuan tersebut. 

"Saat ini belum banyak yang dilakukan. Sehingga tadi ketika kita sampaikan kepada mereka, para Ikatan Pengusaha Muslimah mengatakan 'o ya ya belum terpikirkan ya'. Harapannya nanti ada breakdown (tindaklanjut), misalnya dengan melakukan pelatihan-pelatihan bagaimana menceritakan produk-produk di Jateng", ujarnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu