Follow Us :              

Taj Yasin : Varian Omicron Tidak Boleh Disepelekan

  11 February 2022  |   10:00:00  |   dibaca : 635 
Kategori :
Bagikan :


Taj Yasin : Varian Omicron Tidak Boleh Disepelekan

11 February 2022 | 10:00:00 | dibaca : 635
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan pada periode 22 Januari 2022 hingga 10 Februari 2022 pukul 12.00 WIB, tren kasus aktif covid 19 di Jawa Tengah mengalami kenaikan. Hingga kemarin, jumlahnya tercatat 6.369 kasus. 

Informasi tersebut disampaikan Wakil Gubernur  (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen pada saat Rapat Penanganan Covid 19 dengan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan secara virtual, Jumat (11/02/2022). 

Meski kasus aktifnya mengalami kenaikan, namun, dari tingkat pemakaian tempat tidur di rumah sakit maupun tempat isolasi, tidak banyak. Wagub menyebutkan, dari total 879 tempat tidur ICU, terpakai 166 tempat tifur atau 18,89 persen. Untuk tempat tidur isolasi, dari total 6.901 yang disiapkan, terpakai 1.596 atau 21,13 persen. 

Dari sisi fatalitas, berdasar data Dinas Kesehatan periode 30 Januari - 6 Februari 2022, tercatat ada 22 kematian. Sebanyak 20 pasien covid yang meninggal karena ada komorbid. Dari 22 pasien yang meninggal, 14 di antaranya juga belum menerima vaksinasi. Rentang usia terbanyak yang meninggal berusia antara 51 sampai 60 tahun (10 orang) dan 7 orang berusia lebih dari 60 tahun. 

Lebih tingginya potensi kefatalan akibat pasien belum divaksin, menurut Wagub, harus disikapi dengan mendorong masyarakat agar mau vaksinasi, terutama vaksin dosis satu dan kedua. 

Di samping vaksin, masyarakat juga harus ketat menerapkan protokol kesehatan. Tidak berkerumun dan jika terpaksa berada di kerumunan jangan sampai melepas masker. Jaga jarak mesti diperhatikan dan sering mencuci tangan. 

"Kita ketahui bahwa di Indonesia komorbid kita juga tinggi. Ini yang harus kita jaga. Artinya kalau melihat seperti itu protokol kesehatan itu yang harus dijalani," tegasnya mengingatkan 

Secara umum dari data yang digambarkan, Wagub menilai bahwa varian Omicron mempunyai faktor penularan yang lebih cepat, sehingga tidak boleh disepelekan. 

"Akan tetapi kita juga tidak boleh menyepelekan dengan penularan Omicron," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan pada periode 22 Januari 2022 hingga 10 Februari 2022 pukul 12.00 WIB, tren kasus aktif covid 19 di Jawa Tengah mengalami kenaikan. Hingga kemarin, jumlahnya tercatat 6.369 kasus. 

Informasi tersebut disampaikan Wakil Gubernur  (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen pada saat Rapat Penanganan Covid 19 dengan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan secara virtual, Jumat (11/02/2022). 

Meski kasus aktifnya mengalami kenaikan, namun, dari tingkat pemakaian tempat tidur di rumah sakit maupun tempat isolasi, tidak banyak. Wagub menyebutkan, dari total 879 tempat tidur ICU, terpakai 166 tempat tifur atau 18,89 persen. Untuk tempat tidur isolasi, dari total 6.901 yang disiapkan, terpakai 1.596 atau 21,13 persen. 

Dari sisi fatalitas, berdasar data Dinas Kesehatan periode 30 Januari - 6 Februari 2022, tercatat ada 22 kematian. Sebanyak 20 pasien covid yang meninggal karena ada komorbid. Dari 22 pasien yang meninggal, 14 di antaranya juga belum menerima vaksinasi. Rentang usia terbanyak yang meninggal berusia antara 51 sampai 60 tahun (10 orang) dan 7 orang berusia lebih dari 60 tahun. 

Lebih tingginya potensi kefatalan akibat pasien belum divaksin, menurut Wagub, harus disikapi dengan mendorong masyarakat agar mau vaksinasi, terutama vaksin dosis satu dan kedua. 

Di samping vaksin, masyarakat juga harus ketat menerapkan protokol kesehatan. Tidak berkerumun dan jika terpaksa berada di kerumunan jangan sampai melepas masker. Jaga jarak mesti diperhatikan dan sering mencuci tangan. 

"Kita ketahui bahwa di Indonesia komorbid kita juga tinggi. Ini yang harus kita jaga. Artinya kalau melihat seperti itu protokol kesehatan itu yang harus dijalani," tegasnya mengingatkan 

Secara umum dari data yang digambarkan, Wagub menilai bahwa varian Omicron mempunyai faktor penularan yang lebih cepat, sehingga tidak boleh disepelekan. 

"Akan tetapi kita juga tidak boleh menyepelekan dengan penularan Omicron," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu