Foto : Slam (Humas Jateng)
Foto : Slam (Humas Jateng)
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengunjungi puluhan pasien Covid-19 yang menjalani isolasi terpusat di rumah dinas Wali Kota Semarang, Rabu (16/2). Dia ingin memastikan, penanganan pasien yang sedang isolasi berjalan baik.
Inisiatif Pemerintah Kota Semarang yang kembali mengaktifkan isolasi terpusat ini sangat diapresiasi Gubernur. Dia minta hal ini bisa menginspirasi semua Bupati/Wali Kota untuk juga selalu siaga dan memfungsikan kembali tempat isolasi terpusat.
"Semua Bupati/Wali Kota saya minta siaga, termasuk yang level satu sekalipun. Isoter siaga, rumah sakit siaga dan SDM (Sumberdaya Manusia) nakes (tenaga kesehatan)-nya juga siaga. Kalau terjadi sesuatu, kita sudah siap karena sudah belajar dari pengalaman tahun lalu," imbaunya.
Kedatangan Gubernur yang mendadak mengejutkan sejumlah pasien yang sedang duduk-duduk dan bercengkrama. Mereka gembira menyambut sapaan dan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan Gubernur dalam Bahasa Jawa dengan gembira.
"Bagaimana kabar Bapak Ibu? Ada yang demam tidak? Batuk, pilek atau hilang penciuman?," sapanya pada puluhan pasien yang ada di sana.
"Saya Pak, tapi cuma batuk ringan. Lainnya sehat Pak, tidak ada gejala," jawab beberapa pasien.
Salah satu dari 93 pasien yang sedang menjalani isolasi di tempat itu adalah seorang anak perempuan bernama Syifa.
Siswa kelas 2 SD itu diisolasi bersama kedua orang tuanya. Dia terlihat riang meski positif. Melihat hal itu Gubernur tersentuh untuk memberi apresiasi. Pada gadis kecil ini dia berjanji akan memberikannya sebuah ponsel untuk mempermudah Syifa sekolah daring.
Gubernur terlihat lega mendengar jawaban mereka. Ia senang karena pasien yang dirawat di tempat itu semuanya sehat dan tidak ada yang memiliki gejala berat.
"Bagaimana makannya? Enak tidak? Kalau tidak enak protes sama Pak Kadinkes ya," ucap Ganjar sambil menunjuk Kadinkes Kota Semarang yang ikut mendampingi.
Selain memberikan motivasi, Gubernur juga menitipkan pesan pada pasien itu untuk menjaga protokol kesehatan. Saat dinyatakan negatif dan diperbolehkan pulang, mereka diminta sosialisasi pada keluarga, teman, tetangga terkait pentingnya protokol kesehatan.
"Saya doakan Anda semua cepat pulang Jangan lupa teman, tetangga, saudara dikandani (diberitahu) untuk taat protokol kesehatan. Wajib memakai masker, tidak mendekati kerumunan" terangnya pada para pasien.
Melihat para warga yang diisolasi relatif tidak bergejala, Gubernur mengaku sangat lega.
"Kalau saya lihat isolasinya, teman-teman relatif tidak ada gejala. Semuanya seger (segar) dan senang, mudah-mudahan cepat sembuh," pungkasnya.
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengunjungi puluhan pasien Covid-19 yang menjalani isolasi terpusat di rumah dinas Wali Kota Semarang, Rabu (16/2). Dia ingin memastikan, penanganan pasien yang sedang isolasi berjalan baik.
Inisiatif Pemerintah Kota Semarang yang kembali mengaktifkan isolasi terpusat ini sangat diapresiasi Gubernur. Dia minta hal ini bisa menginspirasi semua Bupati/Wali Kota untuk juga selalu siaga dan memfungsikan kembali tempat isolasi terpusat.
"Semua Bupati/Wali Kota saya minta siaga, termasuk yang level satu sekalipun. Isoter siaga, rumah sakit siaga dan SDM (Sumberdaya Manusia) nakes (tenaga kesehatan)-nya juga siaga. Kalau terjadi sesuatu, kita sudah siap karena sudah belajar dari pengalaman tahun lalu," imbaunya.
Kedatangan Gubernur yang mendadak mengejutkan sejumlah pasien yang sedang duduk-duduk dan bercengkrama. Mereka gembira menyambut sapaan dan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan Gubernur dalam Bahasa Jawa dengan gembira.
"Bagaimana kabar Bapak Ibu? Ada yang demam tidak? Batuk, pilek atau hilang penciuman?," sapanya pada puluhan pasien yang ada di sana.
"Saya Pak, tapi cuma batuk ringan. Lainnya sehat Pak, tidak ada gejala," jawab beberapa pasien.
Salah satu dari 93 pasien yang sedang menjalani isolasi di tempat itu adalah seorang anak perempuan bernama Syifa.
Siswa kelas 2 SD itu diisolasi bersama kedua orang tuanya. Dia terlihat riang meski positif. Melihat hal itu Gubernur tersentuh untuk memberi apresiasi. Pada gadis kecil ini dia berjanji akan memberikannya sebuah ponsel untuk mempermudah Syifa sekolah daring.
Gubernur terlihat lega mendengar jawaban mereka. Ia senang karena pasien yang dirawat di tempat itu semuanya sehat dan tidak ada yang memiliki gejala berat.
"Bagaimana makannya? Enak tidak? Kalau tidak enak protes sama Pak Kadinkes ya," ucap Ganjar sambil menunjuk Kadinkes Kota Semarang yang ikut mendampingi.
Selain memberikan motivasi, Gubernur juga menitipkan pesan pada pasien itu untuk menjaga protokol kesehatan. Saat dinyatakan negatif dan diperbolehkan pulang, mereka diminta sosialisasi pada keluarga, teman, tetangga terkait pentingnya protokol kesehatan.
"Saya doakan Anda semua cepat pulang Jangan lupa teman, tetangga, saudara dikandani (diberitahu) untuk taat protokol kesehatan. Wajib memakai masker, tidak mendekati kerumunan" terangnya pada para pasien.
Melihat para warga yang diisolasi relatif tidak bergejala, Gubernur mengaku sangat lega.
"Kalau saya lihat isolasinya, teman-teman relatif tidak ada gejala. Semuanya seger (segar) dan senang, mudah-mudahan cepat sembuh," pungkasnya.
Berita Terbaru