Follow Us :              

Ganjar : e-Katalog khusus UMKM Bernama Blangkon Jateng, Sudah Berjalan

  25 March 2022  |   09:00:00  |   dibaca : 1027 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar : e-Katalog khusus UMKM Bernama Blangkon Jateng, Sudah Berjalan

25 March 2022 | 09:00:00 | dibaca : 1027
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

BALI -  Teguran keras Presiden Joko Widodo pada sejumlah kementerian dan lembaga negara yang masih gemar impor dalam pengadaan barang. Padahal pemerintah sudah menetapkan 40 persen anggaran APBN maupun APBD digunakan untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi dalam negeri dengan membeli produk-produk karya bangsa sendiri. 

Menanggapi arahan Presiden tentang pembuatan e-Katalog bagi produk UMKM tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku sangat mendukung. Bahkan ia menyebutkan Jawa Tengah telah melakukan program itu sejak setahun lalu. Berkat program itu kini produk-produk UMKM Jawa Tengag bisa masuk dalam program pengadaan di lingkungan Pemprov Jawa Tengah. 

Bagi Ganjar Pranowo yang juga hadir dalam acara itu, arahan Presiden untuk menggunakan anggaran belanja untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri, sudah sangat jelas. 

"Kalau 40 persen anggaran baik APBN maupun APBD digunakan untuk membeli produk-produk dalam negeri khususnya UMKM, maka ini betul-betul bisa menstimulus pertumbuhan ekonomi," tegas Ganjar Pranowo antusias. 

Sepakat dengan Presiden, dia meyakini sudah saatnya Indonesia bangga pada produk dalam negeri. Banyak industri dalam negeri dan juga UMKM yang produknya tidak kalah dengan produk impor. Agar UMKM kompetitif,  Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah melakukan berbagai upaya untuk membantu mereka. 

"Namun ada juga yang harus kita dampingi (UMKM), apakah izinnya, kapasitasnya, akses permodalannya dan lainnya. Kalau 40 persen anggaran digunakan, maka ini akan menjadi captive market (pasar pasti) dan produsen bisa memenuhi," ucapnya. 

E-katalog, menurut Gubernur, adalah solusi paling bagus untuk persoalan ini. LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang) sudah membuat terobosan agar produk dalam negeri maupun produk UMKM bisa masuk ke dalam e-katalog. 

"Alhamdulillah di Jateng (e-katalog) sudah berjalan. E-katalog kita sudah jalan bernama Blangkon Jateng. Jadi begitu LKPP punya ide memasukkan UMKM ke e-katalog, kita langsung komunikasi dan kita undang. Kita sudah sejak tahun lalu, dan sudah berjalan," pungkasnya. 

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah, Ema Rachmawati mengatakan Sejak diluncurkan pada tahun 2021 lalu, Belanja Langsung Toko Online Jawa Tengah atau Blangkon Jateng total transaksinya mencapai Rp 15 Miliar. Jumlah penyedia atau UKM yang bergabung sebanyak 2448 penyedia. 

E-Katalog ini bisa sudah digunakan oleh seluruh kabupaten kota. Saat ini yang sudah bergabung sebanyak 18 kota/ kabupaten, sedang 17 lainnya sedang dalam proses.
“Kabupaten kota yang lain masih on going proses. Intinya semua kita wajibkan bergabung Blangkon Jateng,” tandas Ema.


Bagikan :

BALI -  Teguran keras Presiden Joko Widodo pada sejumlah kementerian dan lembaga negara yang masih gemar impor dalam pengadaan barang. Padahal pemerintah sudah menetapkan 40 persen anggaran APBN maupun APBD digunakan untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi dalam negeri dengan membeli produk-produk karya bangsa sendiri. 

Menanggapi arahan Presiden tentang pembuatan e-Katalog bagi produk UMKM tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku sangat mendukung. Bahkan ia menyebutkan Jawa Tengah telah melakukan program itu sejak setahun lalu. Berkat program itu kini produk-produk UMKM Jawa Tengag bisa masuk dalam program pengadaan di lingkungan Pemprov Jawa Tengah. 

Bagi Ganjar Pranowo yang juga hadir dalam acara itu, arahan Presiden untuk menggunakan anggaran belanja untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri, sudah sangat jelas. 

"Kalau 40 persen anggaran baik APBN maupun APBD digunakan untuk membeli produk-produk dalam negeri khususnya UMKM, maka ini betul-betul bisa menstimulus pertumbuhan ekonomi," tegas Ganjar Pranowo antusias. 

Sepakat dengan Presiden, dia meyakini sudah saatnya Indonesia bangga pada produk dalam negeri. Banyak industri dalam negeri dan juga UMKM yang produknya tidak kalah dengan produk impor. Agar UMKM kompetitif,  Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah melakukan berbagai upaya untuk membantu mereka. 

"Namun ada juga yang harus kita dampingi (UMKM), apakah izinnya, kapasitasnya, akses permodalannya dan lainnya. Kalau 40 persen anggaran digunakan, maka ini akan menjadi captive market (pasar pasti) dan produsen bisa memenuhi," ucapnya. 

E-katalog, menurut Gubernur, adalah solusi paling bagus untuk persoalan ini. LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang) sudah membuat terobosan agar produk dalam negeri maupun produk UMKM bisa masuk ke dalam e-katalog. 

"Alhamdulillah di Jateng (e-katalog) sudah berjalan. E-katalog kita sudah jalan bernama Blangkon Jateng. Jadi begitu LKPP punya ide memasukkan UMKM ke e-katalog, kita langsung komunikasi dan kita undang. Kita sudah sejak tahun lalu, dan sudah berjalan," pungkasnya. 

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah, Ema Rachmawati mengatakan Sejak diluncurkan pada tahun 2021 lalu, Belanja Langsung Toko Online Jawa Tengah atau Blangkon Jateng total transaksinya mencapai Rp 15 Miliar. Jumlah penyedia atau UKM yang bergabung sebanyak 2448 penyedia. 

E-Katalog ini bisa sudah digunakan oleh seluruh kabupaten kota. Saat ini yang sudah bergabung sebanyak 18 kota/ kabupaten, sedang 17 lainnya sedang dalam proses.
“Kabupaten kota yang lain masih on going proses. Intinya semua kita wajibkan bergabung Blangkon Jateng,” tandas Ema.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu