Follow Us :              

Taj Yasin Ajak Rakyat Rawat Keberagaman untuk Perkuat Persatuan Bangsa

  31 March 2022  |   08:00:00  |   dibaca : 570 
Kategori :
Bagikan :


Taj Yasin Ajak Rakyat Rawat Keberagaman untuk Perkuat Persatuan Bangsa

31 March 2022 | 08:00:00 | dibaca : 570
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengajak seluruh masyarakat untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Hidup rukun tanpa membedakan suku, agama, ras, maupun antar golongan. Bersama-sama merawat semangat gotong royong dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.  

Ia mengatakan, masyarakat Indonesia patut bersyukur atas keberagaman tersebut. Kebhinekaan Indonesia merupakan anugerah yang harus dijaga dan dilestarikan. Budaya gotong-royong juga sudah terbukti dapat menggerakkan masyarakat sehingga mampu mengusir penjajah. Selain itu budaya gotong royong harus terus dibutuhkan, bukan hanya untuk merebut tetapi juga mengisi kemerdekaan Indonesia. 

"Tidak lagi kita bicara kamu agamanya apa, dari daerah mana, dan sebagainya. Tetapi yang ada adalah bagaimana rakyat Indonesia dapat mengusir penjajah yang sudah ratusan tahun menguasai bumi nusantara," kata Taj Yasin saat memberi sambutan "Forum Dialog Pelestarian Bhinneka Tunggal Ika dalam Rangka Persatuan dan Kesatuan Bangsa di Provinsi Jateng", di Hotel Horison Ultima Semarang, Kamis (31/3/2022). 

Sebagai fitrah manusia, agama mensyaratkan seseorang bukan hanya mempunyai hubungan dengan Tuhan tetapi juga sesama manusia. Oleh karena itu para pendiri bangsa Indonesia merumuskannya sebagai dasar negara, Pancasila.  

Ia menjelaskan, apabila mendengar atau membaca buku-buku sejarah, ada satu manusia yang menjadi tolok ukur dalam kepemimpinan dalam menyatukan bangsa dan umat, yaitu Nabi Muhammad. Beliau menyatukan semua perbedaan sehingga pertama kali mendirikan negara, Nabi Muhammad mencetuskan Piagam Madinah 

"Pasal di dalam Piagam Madina ketika menyebutkan agama, semua agama disebutkan dan saling dihormati. Yang pertama ditempatkan adalah Yahudi, Nasrani baru Muslim dan semua harus dilindungi dan harus saling mengikat. Tidak hanya mengikat dalam hal agama, tetapi juga bidang-bidang lainnya," paparnya. 

Wagub mengatakan Nabi Muhammad, bahkan sejak sebelum diangkat nabi, sudah melakukan hubungan perniagaan, bersosialisasi dengan masyarakat di Mekkah yang masyarakatnya berasal dari latar belakang agama, suku dan ras yang beragam. 

"Maka mari jaga kebhinekaan dengan saling mempercayai. Kita telah memproklamirkan bahwa tumpah darah, bangsa, dan bahasa kita satu, yaitu Indonesia. Sejarah Indonesia menunjukkan, keberagaman dapat menyatukan seluruh provinsi, kabupaten, dan kota yang ada di Indonesia," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengajak seluruh masyarakat untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Hidup rukun tanpa membedakan suku, agama, ras, maupun antar golongan. Bersama-sama merawat semangat gotong royong dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.  

Ia mengatakan, masyarakat Indonesia patut bersyukur atas keberagaman tersebut. Kebhinekaan Indonesia merupakan anugerah yang harus dijaga dan dilestarikan. Budaya gotong-royong juga sudah terbukti dapat menggerakkan masyarakat sehingga mampu mengusir penjajah. Selain itu budaya gotong royong harus terus dibutuhkan, bukan hanya untuk merebut tetapi juga mengisi kemerdekaan Indonesia. 

"Tidak lagi kita bicara kamu agamanya apa, dari daerah mana, dan sebagainya. Tetapi yang ada adalah bagaimana rakyat Indonesia dapat mengusir penjajah yang sudah ratusan tahun menguasai bumi nusantara," kata Taj Yasin saat memberi sambutan "Forum Dialog Pelestarian Bhinneka Tunggal Ika dalam Rangka Persatuan dan Kesatuan Bangsa di Provinsi Jateng", di Hotel Horison Ultima Semarang, Kamis (31/3/2022). 

Sebagai fitrah manusia, agama mensyaratkan seseorang bukan hanya mempunyai hubungan dengan Tuhan tetapi juga sesama manusia. Oleh karena itu para pendiri bangsa Indonesia merumuskannya sebagai dasar negara, Pancasila.  

Ia menjelaskan, apabila mendengar atau membaca buku-buku sejarah, ada satu manusia yang menjadi tolok ukur dalam kepemimpinan dalam menyatukan bangsa dan umat, yaitu Nabi Muhammad. Beliau menyatukan semua perbedaan sehingga pertama kali mendirikan negara, Nabi Muhammad mencetuskan Piagam Madinah 

"Pasal di dalam Piagam Madina ketika menyebutkan agama, semua agama disebutkan dan saling dihormati. Yang pertama ditempatkan adalah Yahudi, Nasrani baru Muslim dan semua harus dilindungi dan harus saling mengikat. Tidak hanya mengikat dalam hal agama, tetapi juga bidang-bidang lainnya," paparnya. 

Wagub mengatakan Nabi Muhammad, bahkan sejak sebelum diangkat nabi, sudah melakukan hubungan perniagaan, bersosialisasi dengan masyarakat di Mekkah yang masyarakatnya berasal dari latar belakang agama, suku dan ras yang beragam. 

"Maka mari jaga kebhinekaan dengan saling mempercayai. Kita telah memproklamirkan bahwa tumpah darah, bangsa, dan bahasa kita satu, yaitu Indonesia. Sejarah Indonesia menunjukkan, keberagaman dapat menyatukan seluruh provinsi, kabupaten, dan kota yang ada di Indonesia," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu