Follow Us :              

Tanggulangi PMK, Ganjar Turunkan Tim dan Bantuan Obat-Obatan Ternak

  17 May 2022  |   14:00:00  |   dibaca : 854 
Kategori :
Bagikan :


Tanggulangi PMK, Ganjar Turunkan Tim dan Bantuan Obat-Obatan Ternak

17 May 2022 | 14:00:00 | dibaca : 854
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Sigap menyikapi merebaknya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerjunkan tim penyuluh. Tim tersebut bertugas melakukan mengecek, pemantauan juga menanganan. Selain pendampingan, bantuan berupa obat-obatan juga diberikan pada peternak. 

Hal tersebut disampaikan saat Ganjar meninjau kelompok Ternak Muda Mandiri di Kelurahan Kandri, Kec. Gunungpati, Kota Semarang, Selasa (17/5). “Sekarang semua kita minta siaga, tapi tidak perlu panik, karena ya alhamdulillah masih terkendali, tapi kita tidak boleh lengah,” ujarnya. 

Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Jawa Tengah, Ganjar mengatakan saat ini PMK terdeteksi di 13 daerahnya dengan total 48 ekor hewan ternak yang positif PMK. 

“Beberapa dokter sudah menyampaikan bahwa itu bisa diobati, dan ini (kami bawa) beberapa vitamin, antibiotik yang nanti disuntikkan ke mereka (hewan PMK). Kemudian ada juga yang spray untuk luka di kukunya,” kata Ganjar. 

Selain bantuan peralatan dan obat-obatan, kata Ganjar, pihaknya melalui Disnakkeswan juga terus memberikan pendampingan pada para peternak. Sebab menurutnya, para peternak saat ini sudah paham penanganan saat hewannya sakit. 

Pada pelaksanaannya tim pendampingan ini tidak hanya dari Disnakkeswan, tetapi juga didampingi tim Polda Jawa Tengah. 

“Tugas kami mendampingi surveilansnya jalan, dan kami akan ambil kebijakan bekerjasama dengan pusat riset, termasuk kemungkinan vaksinasi. Kalau nanti ada (vaksinnya) kita siapkan (untuk peternak),” jelas Ganjar. 

Ganjar mengapresiasi kepala daerah yang mau turun ke lapangan mengecek terkait PMK ini. “Kemarin teman-teman bupati itu ada yang keliling masuk ke pasar hewan, mengecek itu menurut saya cara yang paling bagus. Sekali lagi surveilansnya mereka sedang berjalan, ini para dokter hewan juga sampai hari ini mereka siaga,” ujarnya. 

Terkait potensi kerugian, Ganjar meyakini pasti ada. Namun ia meminta masyarakat tetap tenang selama hewan ternaknya dalam penanganan dokter. Guna mengurangi kerugian lebih lanjut, selain melakukan pengetatan masuknya hewan ternak dari luar, Pemprov Jawa Tengah juga melakukan kebijakan karantina bagi hewan yang terindikasi PMK. 

“Kalau kena ya pasti berat badannya turun dan kalau dijual tidak laku. Maka hitung-hitungan itu (nanti setelah sembuh). Selama mereka (ternak) menjadi pasien para dokter hewan, ya kita tidak (usah) hitung dulu lah. Kita obati dulu,” tandasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Sigap menyikapi merebaknya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerjunkan tim penyuluh. Tim tersebut bertugas melakukan mengecek, pemantauan juga menanganan. Selain pendampingan, bantuan berupa obat-obatan juga diberikan pada peternak. 

Hal tersebut disampaikan saat Ganjar meninjau kelompok Ternak Muda Mandiri di Kelurahan Kandri, Kec. Gunungpati, Kota Semarang, Selasa (17/5). “Sekarang semua kita minta siaga, tapi tidak perlu panik, karena ya alhamdulillah masih terkendali, tapi kita tidak boleh lengah,” ujarnya. 

Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Jawa Tengah, Ganjar mengatakan saat ini PMK terdeteksi di 13 daerahnya dengan total 48 ekor hewan ternak yang positif PMK. 

“Beberapa dokter sudah menyampaikan bahwa itu bisa diobati, dan ini (kami bawa) beberapa vitamin, antibiotik yang nanti disuntikkan ke mereka (hewan PMK). Kemudian ada juga yang spray untuk luka di kukunya,” kata Ganjar. 

Selain bantuan peralatan dan obat-obatan, kata Ganjar, pihaknya melalui Disnakkeswan juga terus memberikan pendampingan pada para peternak. Sebab menurutnya, para peternak saat ini sudah paham penanganan saat hewannya sakit. 

Pada pelaksanaannya tim pendampingan ini tidak hanya dari Disnakkeswan, tetapi juga didampingi tim Polda Jawa Tengah. 

“Tugas kami mendampingi surveilansnya jalan, dan kami akan ambil kebijakan bekerjasama dengan pusat riset, termasuk kemungkinan vaksinasi. Kalau nanti ada (vaksinnya) kita siapkan (untuk peternak),” jelas Ganjar. 

Ganjar mengapresiasi kepala daerah yang mau turun ke lapangan mengecek terkait PMK ini. “Kemarin teman-teman bupati itu ada yang keliling masuk ke pasar hewan, mengecek itu menurut saya cara yang paling bagus. Sekali lagi surveilansnya mereka sedang berjalan, ini para dokter hewan juga sampai hari ini mereka siaga,” ujarnya. 

Terkait potensi kerugian, Ganjar meyakini pasti ada. Namun ia meminta masyarakat tetap tenang selama hewan ternaknya dalam penanganan dokter. Guna mengurangi kerugian lebih lanjut, selain melakukan pengetatan masuknya hewan ternak dari luar, Pemprov Jawa Tengah juga melakukan kebijakan karantina bagi hewan yang terindikasi PMK. 

“Kalau kena ya pasti berat badannya turun dan kalau dijual tidak laku. Maka hitung-hitungan itu (nanti setelah sembuh). Selama mereka (ternak) menjadi pasien para dokter hewan, ya kita tidak (usah) hitung dulu lah. Kita obati dulu,” tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu