Follow Us :              

Banjir Tanjung Mas, Tidak Hanya Tanggul yang Jebol, Ganjar Rencanakan Tangani Titik-Titik Luapan Air

  24 May 2022  |   11:00:00  |   dibaca : 557 
Kategori :
Bagikan :


Banjir Tanjung Mas, Tidak Hanya Tanggul yang Jebol, Ganjar Rencanakan Tangani Titik-Titik Luapan Air

24 May 2022 | 11:00:00 | dibaca : 557
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Siang ini, Selasa (24/5), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau proses penanganan banjir akibat tanggul jebol di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, dan Tambak Lorok, Semarang. Gubernur memastikan proses penanganan saat ini sedang berlangsung. Bukan hanya pada tanggul yang jebol, tetapj juga pada lokasi-lokasi yang berpontensi terjadi luapan. 

"Kalau (perbaikan) jangka pendek beberapa tanggul  jebol yang kemarin ramai (dibicarakan) publik, kita (sedang) cari (titiknya). Kalau (hanya) menutup itu jauh lebih cepat," ujar Ganjar saat meninjau lokasi terdampak rob di Kampung Ujung Laut, RT 01/RW 01, Kelurahan Bandarharjo, Kota Semarang, 

Khusus penanganan banjir di Kampung Ujung Laut itu, Ganjar meminta agar membuat tanggul di antara PT Janata Marina Indah dengan PT Optima Sinergi Comvestama. Sebab di tempat itu terdapat titik luapan air laut.   

"Saya minta (perbaikan) dikerjakan sebelum jam 1, karena hari ini kemungkinan akan naik lagi. Kalau ini bisa kita cegah hari ini insyaallah di sana (pelabuhan) bisa terkendali," kata Ganjar. 

Usai dari Kampung Ujung Laut dan sekitar Pos I Pelabuhan Tanjung Emas, Ganjar beranjak melihat kondisi tembok tanggul yang jebol di kawasan PT Pinnacle Apparels. Ia bersama rombongan BBWS, Dinas PSDA, dan Pelindo, menuju lokasi menggunakan kapal karet milik Basarnas.  

"Kita minta dari BBWS, PSDA Provinsi, dan Kota, kalau ada sistem instrumen untuk memantau untuk mengetahui, apakah titik-titik yang kemarin banjir itu karena jebol atau karena limpahan. Sehingga masyarakat (bisa) kita kasih early warning atau peringatan dini dengan harapan masyarakat siaga," katanya. 

Pemantauan seperti ini juga akan digunakan untuk mengetahui titik-titik kebocoran air pasang di sepanjang wilayah Pantura. Ia berharap ada gambar dari udara sehingga diketahui koordinat titik yang mengalami kebocoran. 

"Dalam kondisi emergency kita musti show off (tunjukkan kemampuan), peralatan, manusia, dan sumber dayanya (yang bisa) digerakkan. Terima kasih kawan-kawan di kabupaten/kota, termasuk masyarakat, yang telah bekerjasama dengan Provinsi (Pemprov Jateng)," ungkap Ganjar. 

Sementara untuk penanganan jangka panjang, Pemprov Jateng, sudah melakukan langkah-langkah penanganan.
"Di Pekalongan umpama, tanggul lautnya masih jalan, yang di sini tol Semarang-Demak itu juga untuk menghalau itu (banjir rob). Memang musti ada regulasi yang cukup ketat di area coastel, pinggiran (laut) ini. Kalau bangunan-bangunan banyak yang masih mengambil air tanah cukup tinggi, kita akan mengalami ini terus," tegasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Siang ini, Selasa (24/5), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau proses penanganan banjir akibat tanggul jebol di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, dan Tambak Lorok, Semarang. Gubernur memastikan proses penanganan saat ini sedang berlangsung. Bukan hanya pada tanggul yang jebol, tetapj juga pada lokasi-lokasi yang berpontensi terjadi luapan. 

"Kalau (perbaikan) jangka pendek beberapa tanggul  jebol yang kemarin ramai (dibicarakan) publik, kita (sedang) cari (titiknya). Kalau (hanya) menutup itu jauh lebih cepat," ujar Ganjar saat meninjau lokasi terdampak rob di Kampung Ujung Laut, RT 01/RW 01, Kelurahan Bandarharjo, Kota Semarang, 

Khusus penanganan banjir di Kampung Ujung Laut itu, Ganjar meminta agar membuat tanggul di antara PT Janata Marina Indah dengan PT Optima Sinergi Comvestama. Sebab di tempat itu terdapat titik luapan air laut.   

"Saya minta (perbaikan) dikerjakan sebelum jam 1, karena hari ini kemungkinan akan naik lagi. Kalau ini bisa kita cegah hari ini insyaallah di sana (pelabuhan) bisa terkendali," kata Ganjar. 

Usai dari Kampung Ujung Laut dan sekitar Pos I Pelabuhan Tanjung Emas, Ganjar beranjak melihat kondisi tembok tanggul yang jebol di kawasan PT Pinnacle Apparels. Ia bersama rombongan BBWS, Dinas PSDA, dan Pelindo, menuju lokasi menggunakan kapal karet milik Basarnas.  

"Kita minta dari BBWS, PSDA Provinsi, dan Kota, kalau ada sistem instrumen untuk memantau untuk mengetahui, apakah titik-titik yang kemarin banjir itu karena jebol atau karena limpahan. Sehingga masyarakat (bisa) kita kasih early warning atau peringatan dini dengan harapan masyarakat siaga," katanya. 

Pemantauan seperti ini juga akan digunakan untuk mengetahui titik-titik kebocoran air pasang di sepanjang wilayah Pantura. Ia berharap ada gambar dari udara sehingga diketahui koordinat titik yang mengalami kebocoran. 

"Dalam kondisi emergency kita musti show off (tunjukkan kemampuan), peralatan, manusia, dan sumber dayanya (yang bisa) digerakkan. Terima kasih kawan-kawan di kabupaten/kota, termasuk masyarakat, yang telah bekerjasama dengan Provinsi (Pemprov Jateng)," ungkap Ganjar. 

Sementara untuk penanganan jangka panjang, Pemprov Jateng, sudah melakukan langkah-langkah penanganan.
"Di Pekalongan umpama, tanggul lautnya masih jalan, yang di sini tol Semarang-Demak itu juga untuk menghalau itu (banjir rob). Memang musti ada regulasi yang cukup ketat di area coastel, pinggiran (laut) ini. Kalau bangunan-bangunan banyak yang masih mengambil air tanah cukup tinggi, kita akan mengalami ini terus," tegasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu