Follow Us :              

Rakernas PAPDESI, Ganjar Minta Antar Desa Saling Berkolaborasi

  05 June 2022  |   10:00:00  |   dibaca : 820 
Kategori :
Bagikan :


Rakernas PAPDESI, Ganjar Minta Antar Desa Saling Berkolaborasi

05 June 2022 | 10:00:00 | dibaca : 820
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Ketahanan pangan dan inovasi adalah beberapa faktor penting dalam menghadapi tantangan masa depan. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta para kepala desa dan perangkatnya yang tergabung dalam PAPDESI (Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa se-Indonesia) agar menjaga ketahanan pangan dan mendorong tumbuhnya inovasi di desa masing-masing.

Selama pandemi, Gubernur menilai, banyak inovasi yang lahir di desa-desa. Beberapa aplikasi-aplikasi muncul, diantaranya ojek online (ojol) desa. Namun begitu, ia mengingatkan agar ketahanan pangan juga harus dikuatkan. 

"Kalau desa dijaga betul oleh kawan-kawan kades atau perangkat desa, seperti kawan-kawan dari PAPDESI ini, desa akan kuat. Desa akan menjadi bagian untuk menjaga ketahanan (pangan) di tengah geopolitik yang bergerak. Sudah banyak pengalaman kades-kades memberdayakan pekarangan, makanan alternatif, maupun diversifikasi pangan. Menurut saya, itu bagus," terang Ganjar saat memberikan arahan dalam pembukaan Rakernas PAPDESI di MG Suites Hotel, Kota Semarang, Minggu (5/6/2022). 

Gubernur mengatakan, sudah seharusnya pengalaman-pengalaman tersebut dibagikan ke desa yang lain. Maka rakernas yang dihadiri oleh anggota PAPDESI seluruh Indonesia tersebut, baik luring maupun daring ini, diharapkan menjadi momentum bagi desa-desa untuk menyiapkan diri berkolaborasi, agar bertahan di tengah tuntutan jaman. 

"Bicara sejarah undang-undang desa, pada waktu itu ada hak asal usul (hak yang masih hidup), itu musti betul-betul dirawat. (Sehingga) dalam situasi kondisi yang tidak gampang ini, desa bisa tetap survive (bertahan)," kata Ganjar yang juga sebagai Pembina PAPDESI. 

Perihal saling berbagi pengalaman antardesa, Ganjar pernah mengusulkan agar kepala dan perangkat desa membuat program desa kembar. Melalui program itu, setiap desa dapat saling belajar dan mendukung dalam pembangunan desa, termasuk terkait kesehatan masyarakat. 

" Dulu saya usulkan agar di antara mereka bisa membuat desa-desa kembar.  Jadi nanti saling belajar. Misal NTB dengan Jawa, mungkin nanti NTT dengan Sumatera, Sulawesi, Kalimantan. Kita berputar (saling kunjung) lah, agar ada nilai tambah dari organisasi ini yang bisa mensejahterakan rakyat. Mudah-mudahan Rakernasnya lancar, sukses, dan bisa memberikan program-program yang baik. Khususnya desa yang melayani rakyat dengan segala caranya," katanya.


Bagikan :

SEMARANG - Ketahanan pangan dan inovasi adalah beberapa faktor penting dalam menghadapi tantangan masa depan. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta para kepala desa dan perangkatnya yang tergabung dalam PAPDESI (Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa se-Indonesia) agar menjaga ketahanan pangan dan mendorong tumbuhnya inovasi di desa masing-masing.

Selama pandemi, Gubernur menilai, banyak inovasi yang lahir di desa-desa. Beberapa aplikasi-aplikasi muncul, diantaranya ojek online (ojol) desa. Namun begitu, ia mengingatkan agar ketahanan pangan juga harus dikuatkan. 

"Kalau desa dijaga betul oleh kawan-kawan kades atau perangkat desa, seperti kawan-kawan dari PAPDESI ini, desa akan kuat. Desa akan menjadi bagian untuk menjaga ketahanan (pangan) di tengah geopolitik yang bergerak. Sudah banyak pengalaman kades-kades memberdayakan pekarangan, makanan alternatif, maupun diversifikasi pangan. Menurut saya, itu bagus," terang Ganjar saat memberikan arahan dalam pembukaan Rakernas PAPDESI di MG Suites Hotel, Kota Semarang, Minggu (5/6/2022). 

Gubernur mengatakan, sudah seharusnya pengalaman-pengalaman tersebut dibagikan ke desa yang lain. Maka rakernas yang dihadiri oleh anggota PAPDESI seluruh Indonesia tersebut, baik luring maupun daring ini, diharapkan menjadi momentum bagi desa-desa untuk menyiapkan diri berkolaborasi, agar bertahan di tengah tuntutan jaman. 

"Bicara sejarah undang-undang desa, pada waktu itu ada hak asal usul (hak yang masih hidup), itu musti betul-betul dirawat. (Sehingga) dalam situasi kondisi yang tidak gampang ini, desa bisa tetap survive (bertahan)," kata Ganjar yang juga sebagai Pembina PAPDESI. 

Perihal saling berbagi pengalaman antardesa, Ganjar pernah mengusulkan agar kepala dan perangkat desa membuat program desa kembar. Melalui program itu, setiap desa dapat saling belajar dan mendukung dalam pembangunan desa, termasuk terkait kesehatan masyarakat. 

" Dulu saya usulkan agar di antara mereka bisa membuat desa-desa kembar.  Jadi nanti saling belajar. Misal NTB dengan Jawa, mungkin nanti NTT dengan Sumatera, Sulawesi, Kalimantan. Kita berputar (saling kunjung) lah, agar ada nilai tambah dari organisasi ini yang bisa mensejahterakan rakyat. Mudah-mudahan Rakernasnya lancar, sukses, dan bisa memberikan program-program yang baik. Khususnya desa yang melayani rakyat dengan segala caranya," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu